Volkano Meletus! Eksperimen Sains Sederhana Ide Aktivitas Edukatif untuk Anak

Tahukah Mama bahwa Indonesia memiliki lebih dari 68 gunung berapi aktif yang tersebar di berbagai provinsi? Letaknya yang berada di jalur cincin api dunia atau Ring of Fire membuat negeri kita termasuk salah satu negara dengan aktivitas vulkanik paling tinggi di dunia.
Karena itulah, penting bagi anak-anak untuk mengenal dan memahami kondisi geologis serta keindahan kenampakan alam khas negara tropis seperti Indonesia sejak dini.
Tentu, belajar soal gunung berapi tidak harus selalu lewat buku teks sekolah. Mama bisa, lho, mengajak anak belajar sambil bermain melalui eksperimen sains sederhana di rumah.
Ada banyak aktivitas menyenangkan yang bisa dibuat hanya dengan bahan-bahan dapur yang mudah didapat di supermarket. Salah satunya adalah eksperimen “gunung volkano” mini ini, bahannya aman untuk dipakai anak.
Penasaran bagaimana cara membuatnya dan bahan apa saja yang diperlukan? Yuk, simak selengkapnya di artikel Popmama.com dan ajak si Kecil menciptakan eksperimen gunung berapi versi mereka sendiri di rumah!
Bahan dan Alat
Gelas tinggi tetapi tidak lebar
Gelas biasa untuk campuran ‘lava’
2 sdm baking soda
2 sdm sabun cuci piring
Maket gunung sederhana (bisa dibuat menggunakan pulp)
Langkah 1: Siapkan wadah utama

Mulailah dengan memilih gelas atau toples kecil yang cukup tinggi, tapi tidak terlalu lebar. Bentuk seperti ini penting agar reaksi “letusan” nanti bisa terlihat naik ke atas tanpa langsung tumpah ke segala arah. Wadah ini akan menjadi pusat eksperimen, jadi pastikan cukup kokoh dan stabil.
Langkah 2: Campurkan bahan utama

Masukkan dua sendok makan sabun cuci piring dan dua sendok makan baking soda ke dalam gelas. Aduk perlahan hingga keduanya tercampur rata. Sabun akan membantu menghasilkan banyak busa, sedangkan baking soda akan bereaksi dengan cuka sebagai pemicu letusannya. Campuran ini akan menjadi “perut gunung” tempat reaksi cairan itu terjadi nanti.
Langkah 3: Buat bentuk gunungnya

Untuk membuat eksperimen terlihat lebih seru dan menyerupai gunung berapi sungguhan, Mama bisa membuat kerangka gunung di sekeliling gelas. Ini adalah langkah opsional.
Bahannya bisa dari pulp kertas daur ulang, tanah liat, playdough, atau bahkan pasir basah. Buat bentuk mengerucut seperti gunung, lalu biarkan bagian atas tetap terbuka agar “lava” bisa keluar.
Anak bisa diajak menghias bagian luar gunungnya juga, misalnya dengan mewarnainya cokelat dan hijau seperti gunung asli.
Langkah 4: Siapkan larutan pemicu letusan

Di wadah lain, campurkan air cuka dengan beberapa tetes pewarna makanan. Warna merah atau oranye bisa memberi efek seperti lava yang meleleh.
Aduk hingga warna larut merata. Campuran ini akan digunakan sebagai pemicu utama letusan karena bereaksi dengan baking soda yang sudah disiapkan sebelumnya.
Langkah 5: Tuangkan larutan ke wadah utama

Setelah semuanya siap, saatnya momen yang ditunggu-tunggu. Tuangkan campuran cuka berwarna tadi ke dalam gelas berisi sabun dan baking soda. Lakukan perlahan agar anak bisa melihat perubahan yang terjadi.
Langkah 6: Amati reaksi “letusan”

Begitu cuka menyentuh baking soda, akan muncul reaksi kimia yang menghasilkan gas karbon dioksida.
Gas ini mendorong campuran sabun keluar membentuk busa yang meluap dari dalam gelas, mirip lava yang keluar dari gunung berapi.
Anak-anak biasanya langsung terpukau melihat “letusan” mini ini. Mereka akan menyadari bahwa ternyata, cairan sekecil itu bisa menghasilkan efek yang spektakuler.
Penjelasan Fenomena Alam

Sambil melakukan ini, Mama bisa menjelaskan fenomena alam bahwa gunung berapi terbentuk dari lubang besar di permukaan bumi yang menghubungkan langsung ke bagian dalam bumi yang sangat panas.
Di dalam bumi, ada cairan panas yang disebut magma. Ketika tekanan di dalam bumi terlalu besar, magma bisa terdorong keluar lewat puncak gunung, dan saat itulah terjadi letusan. Magma yang keluar berubah jadi lava, lalu mengalir di permukaan dan membentuk gunung yang makin tinggi.
Mengajarkan eksperimen gunung berapi kepada anak punya banyak manfaat, lho, Ma! Pertama, ini membantu anak memahami konsep sains dasar seperti reaksi kimia antara asam dan basa dengan cara yang mudah dimengerti.
Kedua, anak belajar observasi, prediksi, dan pemecahan masalah, keduanya adalah kemampuan berpikir kritis yang penting untuk tumbuh kembangnya.
Selain itu, eksperimen ini bisa menumbuhkan rasa ingin tahu terhadap gejala alam yang terjadi di sekitarnya seperti letusan gunung atau fenomena alam lain. Aktivitas ini juga turut mempererat bonding antara orangtua dan anak saat dilakukan bersama.
Ketika menjelaskan mengenai fenomena di baliknya pun, Mama akan terbantu untuk mengingat kembali pelajaran yang pernah Mama tempuh di sekolah dulu!
Nah, itu dia, Ma langkah-langkah dari eksperimen gunung berapi. Sekarang, sudah siap mencobanya di rumah?