Alasan Anak Suka Baca Buku yang Sama Berulang dan Manfaat untuk Tumbuh Kembangnya

Pernahkah Mama dan Papa merasa gregetan karena si Kecil minta dibacakan buku yang sama, berulang-ulang, sampai hafal di luar kepala?
Tenang, Mama dan Papa tak sendirian. Rasa bosan itu wajar, tetapi ternyata kebiasaan ini justru adalah emas murni bagi perkembangan dan proses belajarnya, lho.
Membaca ulang cerita favorit bukan sekadar keinginan keras kepala anak. Di balik itu, ada kebutuhan psikologis dan fondasi literasi yang sedang dibangun.
Jadi, daripada frustasi, mari kita lihat sisi positifnya yuk, Ma, Pa. Berikut Popmama.com rangkumkan alasan dan manfaat anak suka baca buku yang sama berulang kali.
Alasan Anak Suka Baca Buku yang Sama Berulang
Pertama, kita perlu pahami dulu mengapa si Kecil begitu mengininkan pada satu buku saja. Jawabannya sederhana, Ma, Pa, karena rasa aman dan mereka sudah bisa memprediksi.
Dunia anak penuh hal baru yang bisa bikin kewalahan. Rutinitas, seperti cerita yang persis sama sebelum tidur, menjadi hal yang menenangkan untuknya.
Dengan memilih buku itu, anak merasa punya kendali. Ia tahu apa yang akan terjadi selanjutnya, dari gambar hingga kata-katanya.
Ini memberinya rasa aman dan kepercayaan diri. Anak-anak begitu ingin sesuatu secara pengulangan, itu karena sisa kehidupan mereka seringkali tak terduga.
Apa yang terlihat membosankan bagi kita, sebenarnya sangat menenangkan bagi mereka. Jadi, permintaan "baca yang itu lagi, Ma" sebenarnya adalah caranya bilang, "Aku butuh sesuatu yang pasti dan nyaman hari ini."
Meski seringkali bikin geleng kepala karena harus membaca buku yang sama, ternyata hal ini justru punya manfaat besar untuk tumbuh kembang mereka, lho.
Berikut beberapa manfaat membaca buku yang sama secara berulang:
1. Membangun rasa aman dan kenyamanan

Bagi anak-anak, dunia adalah tempat yang besar dan penuh ketidakpastian. Rutinitas yang dapat diprediksi, seperti mendengarkan cerita yang sama sebelum tidur, memberikan mereka rasa aman, nyaman, dan kontrol.
Melakukan kegiatan ini berulang ternyata bisa disamakan seperti pelukan yang menenangkan, Ma. Dengan memilih buku yang sama, anak merasa memiliki kendali atas satu hal kecil dalam hidupnya.
Ritual ini menjadi penanda waktu yang membuatnya merasa aman dan terhubung dengan Mama dan Papa. Jadi, permintaan yang itu-itu lagi sebenarnya adalah caranya mencari kepastian di tengah dunia yang serba baru baginya.
2. Meningkatkan pengenalan dan kosa kata

Semakin sering anak mendengar atau membaca suatu kata, semakin mudah kata itu melekat dalam memorinya.
Di usianya yang masih sangat kecil, memori anak justru masih begitu melekat dengan mudah, sehingga membaca buku yang sama berulang kali membuat anak menjadi sangat akrab dengan kosa kata di dalamnya.
Bahkan, tanpa kita ssadari ia telah menghafalnya, lho. Jadi, membaca buku yang sama berulang justru bisa membantu anak mengenal dan memahami kosa kata sebelum anak benar-benar bisa membaca mandiri.
3. Mengasah kemampuan bahasa dan kelancaran membaca

Dengan pengulangan, anak belajar ritme, pola, dan alur bahasa. Mereka memahami bagaimana kata-kata disusun menjadi kalimat yang enak didengar.
Mama yang membacakan dengan intonasi yang konsisten juga bisa menjadi model terbaik tentang bagaimana cara membaca yang baik. Kelancaran membaca pun lambat laun akan terbentuk, Ma.
Saat anak sudah hafal jalan ceritanya, ia bisa fokus pada bagaimana bacaannya terdengar natural, dengan jeda dan ekspresi yang tepat.
Hal ini membuat pengalaman membaca jadi lebih menyenangkan dan bebas dari tersendat-sendat, yang nantinya memudahkan anak untuk membaca ke buku yang lebih kompleks.
4. Mendalami pemahaman cerita

Pemahaman adalah inti dari membaca, pun pada anak-anak. Setiap kali membaca ulang, anak menangkap makna yang berbeda dari apa yang kita bacakan padanya.
Di bacaan pertama, ia mungkin hanya fokus pada tokoh utama. Bacaan kelima, ia mulai memerhatikan latar tempat. Bacaan kesepuluh, ia bisa menangkap emosi atau sebab-akibat dalam cerita.
Pertanyaan yang bisa Mama ajukan juga akan berkembang seiring pengulangan. Dari "Ini gambar apa?" menjadi "Menurutmu, bagaimana perasaan si kelinci sekarang?"
Proses menyelami cerita secara bertahap inilah yang melatih keterampilan menyeluruh untuk memahami narasi yang lebih rumit saat usianya sudah makin besar.
5. Menumbuhkan rasa kepercayaan diri

Bayangkan rasa bangga yang dirasakan si Kecil ketika ia bisa "membaca" sendiri buku favoritnya, berkat hafalan dan pengenalannya terhadap kata serta gambar. Momen itu membangun kepercayaan dirinya secara luar biasa.
Ketika bisa melakukan hal ini, anak merasa mampu dan pintar. Pengalaman sukses ini membuatnya memandang aktivitas membaca sebagai sesuatu yang menyenangkan dan bisa ia kuasai, bukan tugas yang menakutkan.
Jadi, dari membaca buku yang sama berulang, Mama sudah bisa membangun kepercayaan diri anak sebagai motivasi untuk menjelajahi buku-buku lain. Dengan begitu, anak pun bisa menjadi pembaca mandiri yang antusias tanpa diminta.
Sekarang stahu, kan, mengapa anak suka membaca buku yang sama dan manfaatnya untuk mereka? Jadi, jangan bosan dulu untuk terus membacakannya pada si Kecil ya, Ma, Pa.
Ingatlah bahwa di balik repetisi yang kadang membosankan bagi kita, ada proses belajar yang kaya sedang berlangsung. Tahap ini tak akan lama, kok. karena anak akan terus tumbuh dan asyik membaca buku bacaannya sendiri.
Nikmati saja momen berharga membacanya, Ma, Pa. Yang terpenting adalah tetap menjaga momen membacanya tetap hangat dan menyenangkan, ya.


















