Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

Cara Mencegah Mata Minus pada Anak, Kenali Faktanya!

Mencegah Mata Minus pada Anak
Freepik

Mata minus atau miopia pada anak telah menjadi kekhawatiran utama bagi banyak orang tua di era digital ini.

Kondisi yang membuat si Kecil kesulitan melihat objek yang jauh ini semakin meningkat prevalensinya, kondisi ini bisa terjadi bahkan saat anak masih di usia prasekolah.

Banyak unggahan di media sosial di mana para orangtua membagikan pengalaman mereka saat anaknya yang masih berusia balita didiagnosa miopia dengan minus tinggi, dan harus menggunakan kacamata tebal sejak usia dini.

Sebagai orangtua, Mama dituntut untuk memperhatikan kesehatan visual si Kecil, memahami penyebab dan cara pencegahan mata minus menjadi hal yang sangat penting untuk dipelajari sejak dini.

Menurut penjelasan dari para ahli mata, mata minus pada anak tidak hanya disebabkan oleh satu faktor saja.

Ada dua penyebab utama yang perlu Mama ketahui, yaitu faktor genetik dan gaya hidup. Kedua faktor ini saling berinteraksi dan dapat meningkatkan risiko si Kecil mengalami mata minus di kemudian hari.

Dengan memahami kedua faktor ini, Mama dapat mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat untuk melindungi kesehatan mata si Kecil.

Untuk itu, Popmama.com telah merangkum informasi seputar mencegah mata minus pada anak.

Faktor Genetik: Pengaruh Keturunan pada Mata Minus

Mencegah Mata Minus pada Anak
Freepik/prostooleh

Faktor genetik memiliki peran yang sangat signifikan dalam perkembangan mata minus pada si Kecil.

Jika Mama atau Papa memiliki mata minus, maka kemungkinan si Kecil mengalami kondisi serupa akan lebih besar dibandingkan dengan anak-anak yang orang tuanya tidak memiliki gangguan penglihatan ini.

Hal ini terjadi karena struktur mata, termasuk panjang bola mata dan bentuk kornea, dapat diturunkan secara genetik dari orang tua kepada anak.

Penelitian menunjukkan bahwa jika kedua orang tua memiliki mata minus, risiko anak mengalami miopia bisa mencapai 33-60%.

Jika orangtua memiliki kecurigaan terkait hal ini, sebaiknya Mama langsung berkonsultasi dengan dokter mata. Deteksi dini dapat membantu si Kecil untuk terus berkembang dengan optimal tanpa terhalang kondisi matanya.

Namun, Mama tidak perlu terlalu khawatir karena faktor genetik ini bukanlah satu-satunya penentu.

Meskipun memiliki kecenderungan genetik, dengan penanganan dan pencegahan yang tepat, perkembangan mata minus pada si Kecil masih bisa dicegah atau diperlambat.

Pengaruh Gaya Hidup Modern Terhadap Kesehatan Mata Anak

Mencegah Mata Minus pada Anak
Freepik

Gaya hidup modern telah mengubah cara si Kecil berinteraksi dengan lingkungannya, dan sayangnya, perubahan ini tidak selalu berdampak positif bagi kesehatan mata.

Aktivitas yang mengharuskan mata fokus pada objek jarak dekat dalam waktu lama, seperti menulis, menggambar, membaca, atau bermain dengan mainan kecil, dapat menyebabkan mata si Kecil bekerja lebih keras.

Ketika mata terus-menerus fokus pada objek dekat, otot-otot mata akan mengalami ketegangan yang berlebihan.

Kondisi ini dapat memicu perubahan pada struktur mata, khususnya pemanjangan bola mata yang merupakan karakteristik utama mata minus.

Yang lebih mengkhawatirkan lagi, kebiasaan ini seringkali dimulai sejak usia dini ketika mata si Kecil masih dalam tahap perkembangan.

Oleh karena itu, Mama perlu memperhatikan dan mengatur aktivitas harian si Kecil agar tidak terlalu banyak melibatkan penglihatan jarak dekat dalam waktu yang bersamaan.

Vitamin A Tidak Efektif untuk Mencegah Mata Minus

Mencegah Mata Minus pada Anak, Kenali Fakta dan Caranya!
Freepik

Banyak Mama yang percaya bahwa memberikan wortel atau suplemen vitamin A dapat mencegah atau mengurangi mata minus pada si Kecil.

Namun, faktanya, dokter mata tidak merekomendasikan vitamin A sebagai solusi untuk mengatasi mata minus.

Hal ini karena mata minus bukanlah masalah yang disebabkan oleh kekurangan vitamin A.

Vitamin A memang penting untuk kesehatan mata, terutama untuk mencegah rabun senja dan menjaga kesehatan kornea, namun tidak berpengaruh pada perkembangan miopia.

Mata minus disebabkan oleh perubahan struktural pada bola mata, bukan karena defisiensi nutrisi tertentu.

Jadi, meskipun si Kecil mengonsumsi vitamin A dalam jumlah yang cukup bahkan berlebih, hal tersebut tidak akan mencegah atau menyembuhkan mata minus.

Sebagai gantinya, Mama sebaiknya fokus pada pencegahan melalui pengaturan gaya hidup dan kebiasaan visual yang sehat.

Pemahaman yang benar tentang penyebab mata minus ini akan membantu Mama mengambil langkah pencegahan yang lebih efektif dan tidak membuang waktu serta energi pada metode yang tidak tepat sasaran.

Bahaya Gadget dan Radiasi untuk Mata Si Kecil

Mencegah Mata Minus pada Anak, Kenali Fakta dan Caranya!
Freepik/shurkin_son

Penggunaan gadget pada si Kecil telah menjadi fenomena yang tidak bisa dihindari di era digital ini.

Namun, Mama perlu memahami bahwa gadget membawa dampak negatif yang serius bagi kesehatan mata si Kecil.

Layar gadget memancarkan radiasi blue light yang dapat merusak retina dan menyebabkan mata kering serta lelah.

Selain itu, ketika menggunakan gadget, si Kecil cenderung memposisikan layar sangat dekat dengan mata, biasanya dalam jarak kurang dari 30 cm.

Jarak pandang yang terlalu dekat ini akan membuat otot mata bekerja ekstra keras untuk fokus, sehingga mempercepat perkembangan mata minus.

Kebiasaan menggunakan gadget juga seringkali membuat si Kecil lupa berkedip, yang menyebabkan mata menjadi kering dan iritasi.

Mata kering ini dapat memicu kebiasaan mengedip-ngedipkan mata secara berlebihan, yang merupakan salah satu tanda awal adanya masalah pada kesehatan mata.

5 Strategi untuk Mencegah Mata Minus pada Anak

Mencegah Mata Minus pada Anak, Kenali Fakta dan Caranya!
Freepik

Pencegahan mata minus yang paling efektif memerlukan pendekatan konsisten yang melibatkan perubahan gaya hidup si Kecil.

Berikut adalah strategi-strategi yang dapat Mama terapkan:

  • Perbanyak aktivitas outdoor: aktivitas di luar ruangan sangat bermanfaat karena memungkinkan mata si Kecil terbiasa melihat objek dengan jarak yang bervariasi dan jauh. Ketika bermain di taman, si Kecil akan melihat pepohonan, langit, dan objek-objek lain yang berada pada jarak berbeda-beda, sehingga otot mata dapat berelaksasi dan tidak tegang.
  • Manfaatkan cahaya alami: paparan cahaya alami matahari membantu produksi dopamin yang berperan penting dalam mencegah pemanjangan bola mata, yang merupakan penyebab utama mata minus pada anak.
  • Perhatikan postur duduk: pastikan si Kecil duduk tegak dengan punggung lurus saat melakukan aktivitas seperti menulis, menggambar, atau membaca. Postur yang baik membantu menjaga jarak optimal antara mata dan objek yang sedang dilihat.
  • Jaga jarak pandang: selalu pastikan si Kecil menjaga jarak minimal 25-30 cm antara mata dan objek yang sedang dilihat, baik itu buku, kertas gambar, atau mainan.
  • Hindari kebiasaan membungkuk: cegah kebiasaan si Kecil membungkuk atau mendekatkan kepala ke meja karena hal ini akan membuat mata bekerja dengan jarak yang terlalu dekat dan mempercepat perkembangan mata minus.

Itulah informasi mengenai mencegah mata minus pada anak. Dengan memahami fakta seputar miopia dan menerapkan strategi pencegahan yang konsisten sejak dini, Mama dapat melindungi kesehatan mata si Kecil.

Share
Topics
Editorial Team
Novy Agrina
EditorNovy Agrina
Follow Us

Latest in Kid

See More

Seru! Rayakan Natal dan Tahun Baru yang Meriah Bersama Lippo Malls

04 Des 2025, 18:39 WIBKid