Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

Begini Cara Anak Memandang Mama di Setiap Usia dan Perannya

Mama menggendong anak laki-laki
Freepik
Intinya sih...
  • Usia 0–2 tahun: Mama sebagai
  • Usia 3–5 tahun: Mama sebagai pusat dunia anak
  • Usia 6–9 tahun: Mama sebagai pembimbing dan teladan
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Sejak awal kehidupan, sosok ibu selalu memiliki tempat istimewa di hati anak. Cara anak memandang Mama akan terus berubah seiring bertambahnya usia, tetapi peran emosionalnya tetap sama pentingnya.

Dari pelukan yang menenangkan hingga kehadiran yang memberi rasa aman, semua terekam dan membentuk cara anak memahami cinta serta rasa percaya.

Di setiap fase tumbuh kembang, anak menyerap banyak hal dari sikap, kata-kata, dan kehadiran Mama. Tanpa disadari, respons sederhana yang Mama tunjukkan sehari-hari dapat menjadi bekal emosional bagi anak dalam melihat dirinya dan dunia di sekitarnya.

Untuk membantu Mama memahami bagaimana anak memandang sosok ibu di setiap fase usianya, Popmama.com merangkum Begini cara anak memandang mama di setiap usia dan perannya, dari masa awal kehidupan hingga anak sudah dewasa.

Yuk, disimak!

1. Usia 0–2 tahun: Mama sebagai sumber rasa aman

Orangtua sedang bermain bersama anak laki-laki
Freepik

Pada usia ini, Mama dipandang sebagai pusat rasa aman bagi anak. Kehadiran Mama memberi ketenangan saat anak merasa tidak nyaman, lelah, atau menangis. Wajah yang dikenali dan pelukan yang hangat membuat dunia terasa lebih aman bagi anak.

Di fase ini, anak mulai belajar tentang kepercayaan dan kenyamanan emosional. Kedekatan dengan Mama menjadi fondasi awal dalam memahami cinta dan rasa aman. Karena itu, kehadiran yang penuh perhatian sangat dibutuhkan agar anak merasa terlindungi dan dicintai.

2. Usia 3–5 tahun: Mama sebagai pusat dunia anak

Mama mengajak anak perempuan mengobrol saat sedang menyisir rambut anaknya
Freepik

Memasuki usia ini, anak mulai memandang Mama sebagai sosok yang serba bisa. Mama dianggap mampu menenangkan ketakutan, menyembuhkan luka kecil, hingga menghadirkan hal-hal sederhana yang membuat anak merasa bahagia. Tidak heran jika anak sering meminta perhatian dan ingin dilihat oleh Mama dalam setiap aktivitasnya.

Di tahap ini, anak belajar mengenal bentuk kasih sayang melalui tindakan Mama sehari-hari. Cara Mama merespons emosi, memperlakukan diri sendiri, serta menghadapi situasi yang membuat lelah atau stres akan diamati oleh anak. Sikap tersebut perlahan membentuk cara anak memahami cinta dan perasaannya sendiri.

3. Usia 6–9 tahun: Mama sebagai pembimbing dan teladan

Mama dan anak perempuan membaca buku bersama
Freepik

Di usia ini, anak mulai melihat Mama sebagai sosok pembimbing. Anak tidak hanya mendengarkan nasihat, tetapi juga meniru kebiasaan dan sikap yang ditunjukkan Mama sehari-hari. Cara Mama berbicara saat marah, menyelesaikan masalah, atau mengakui kesalahan menjadi contoh yang diperhatikan anak.

Melalui pengamatan tersebut, anak belajar tentang cara menghadapi tantangan, bersikap baik kepada orang lain, dan menghargai diri sendiri. Oleh karena itu, kata-kata dan respons Mama memiliki peran penting dalam membentuk kepercayaan diri serta cara anak memandang dirinya.

4. Usia 10–12 tahun: Mama sebagai tempat kembali yang menenangkan

Mama dan anak perempuan sedang berbincang bersama di sofa dengan nyaman
Freepik

Saat memasuki usia ini, dunia anak mulai terasa lebih luas. Anak mulai memiliki banyak pengalaman di luar rumah dan membentuk pandangannya sendiri. Meski begitu, kehadiran Mama tetap menjadi tempat kembali yang memberi rasa aman secara emosional.

Di fase ini, anak mulai lebih peka terhadap sikap Mama. Anak dapat merasakan apakah perasaannya benar-benar didengarkan atau sekadar direspons sepintas. Ketika Mama meluangkan waktu untuk mendengarkan dan menanggapi dengan empati, anak akan merasa bahwa perasaannya dihargai dan diterima.

5. Usia 13–16 tahun: Mama sebagai penunjuk arah

Mama dan anak perempuan sedang mengobrol sambil memegang foto
Freepik

Memasuki masa remaja, anak mulai berusaha lebih mandiri dan membangun identitas dirinya. Meski terlihat ingin menjaga jarak, pada dasarnya anak masih memperhatikan sikap Mama dalam menghadapi berbagai situasi, terutama saat terjadi konflik atau perbedaan pendapat.

Di fase ini, cara Mama menetapkan batasan, menyampaikan pendapat, dan menunjukkan penerimaan menjadi penunjuk arah bagi anak. Dari sini, anak belajar tentang harga diri, rasa hormat, serta cara menghadapi kekecewaan dengan sehat.

6. Usia 17–20 tahun: Mama sebagai pengaruh yang membekas

Potret keluarga bahagia
Freepik

Di usia ini, anak berada dalam fase pencarian jati diri yang lebih kuat. Anak mulai membuat keputusan penting dan membentuk pandangannya sendiri. Meski demikian, pengaruh Mama masih sangat terasa dalam cara anak menilai diri dan lingkungannya.

Anak mulai merefleksikan hubungan yang terjalin dengan Mama. Cara Mama menerima pilihan hidup anak, memberikan dukungan, serta menghargai perbedaan akan membentuk rasa percaya diri dan keyakinan anak terhadap dirinya sebagai individu.

7. Usia 20–25 tahun: Mama sebagai teman dan pendukung

Mama tersenyu bahagia dan memeluk anak perempuannya ketika diberitahu sedang hamil
Freepik

Memasuki usia dewasa awal, hubungan anak dan Mama mulai berubah menjadi lebih setara. Anak tidak lagi melihat Mama sebagai sosok yang selalu sempurna, melainkan sebagai pribadi yang juga pernah berproses dan belajar dalam hidup.

Di fase ini, dukungan emosional dari Mama tetap memiliki arti besar. Ungkapan kasih sayang yang disampaikan secara terbuka, penerimaan atas kesalahan, serta kesiapan untuk memperbaiki hubungan membuat anak merasa dicintai dan didukung, bahkan hingga dewasa.

Begini cara anak memandang mama di setiap usia dan perannya akan terus berubah seiring waktu. Namun, kehadiran yang penuh perhatian, penerimaan, dan kasih sayang dari Mama akan selalu menjadi hal yang paling diingat oleh anak, dari masa kecil hingga dewasa.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Novy Agrina
EditorNovy Agrina
Follow Us

Latest in Kid

See More

Ngobrol dengan Boneka Bisa Jadi Cara Mendidik Perilaku Baik pada Anak

15 Des 2025, 16:24 WIBKid