- membuat rutinitas sebelum tidur, seperti membaca buku atau menyanyikan lagu,
- buat suasana kamar dan seluruh rumah redup dan tenang,
- batasi aktivitas fisik menjelang malam agar anak tenang sebelum tidur.
7 Hal yang Harus Dimiliki Anak Usia 2 Tahun, Catat dari Sekarang!
Memasuki usia 2 tahun, si Kecil sedang berada pada fase emas perkembangan.
Di usia ini, kemampuan bahasa, motorik, serta kemandiriannya mulai terlihat semakin jelas. Tidak jarang, si Kecil mulai menunjukkan keinginan untuk melakukan berbagai hal secara mandiri.
Menurut UNICEF, kemampuan bahasa, motorik, dan eksplorasi anak berkembang pesat di usia ini. Selain itu, anak juga semakin menunjukkan tanda-tanda kemandirian dan mulai mendorong batasan dunia sekitarnya
Untuk mendukung tumbuh kembang si Kecil secara optimal, diperlukan strategi pola asuh yang konsisten dan penuh kasih sayang.
Mama dituntut untuk menaruh perhatian lebih terhadap rutinitas, kedekatan emosional, dan stimulasi keseharian si Kecil.
Oleh karena itu, terdapat beberapa hal mendasar yang sebaiknya selalu dihadirkan dalam kehidupan sehari-hari anak usia 2 tahun.
Simak 7 hal yang harus dimiliki anak usia 2 tahun yang telah Popmama.com rangkum, agar si Kecil dapat tumbuh sehat, bahagia, dan percaya diri.
1. Rutinitas harian yang konsisten
Rutinitas adalah salah satu kunci penting dalam kehidupan anak usia 2 tahun. Dengan jadwal yang konsisten, si Kecil akan merasa lebih aman dan tahu apa yang bisa ia harapkan setiap harinya.
Misalnya, jadwal makan, tidur siang, dan waktu bermain dilakukan dalam pola yang relatif sama. Hal ini tidak hanya membantu anak merasa nyaman, tetapi juga membentuk dasar keteraturan hidup sejak dini.
Rutinitas juga berfungsi sebagai cara untuk mengurangi tantrum, karena anak sudah memahami urutan kegiatan.
Bagi si Kecil, dunia bisa terasa besar dan membingungkan. Namun, melalui rutinitas, anak mama dapat belajar mengenali pola sehingga dunia bisa terasa lebih familiar dan aman.
Mama bisa menyesuaikan jadwal dengan fleksibel saat diperlukan, tetapi usahakan tetap menjaga konsistensi pada hal-hal utama seperti waktu tidur dan makan.
2. Afeksi setiap hari
Kasih sayang yang ditunjukkan lewat pelukan, ciuman, dan sentuhan lembut sangat penting untuk perkembangan emosional si Kecil.
Anak usia 2 tahun membutuhkan validasi bahwa ia dicintai dan aman. Dengan afeksi yang diberikan secara konsisten, ikatan emosional antara Mama dan si Kecil akan semakin kuat.
Menurut Pennsylvania State University (PSU), sentuhan bersifat esensial untuk perkembangan anak. Sejak lahir, anak belajar dan berkomunikasi melalui sentuhan.
Sentuhan positif meningkatkan ikatan emosional dan bisa menurunkan hormon stres seperti cortisol.
Selain itu, pelukan juga membuat anak lebih mudah mengekspresikan emosinya. Jadi, jangan ragu untuk menyelipkan pelukan atau ciuman kecil di sela aktivitas sehari-hari.
Hal sederhana ini bisa membuat perbedaan besar dalam membentuk anak yang percaya diri dan penuh kasih sayang kepada orang lain.
3. Tidur yang cukup
Tidur yang cukup merupakan kebutuhan mendasar bagi anak usia 2 tahun. Menurut Centers for Disease Control and Prevention, pada usia ini, si Kecil membutuhkan 11–14 jam tidur per hari, termasuk tidur siang.
Tidur lebih awal membantu anak mendapatkan kualitas istirahat yang lebih baik.
Saat tidur, tubuh si Kecil memproduksi hormon pertumbuhan, memperkuat sistem imun, dan memproses informasi baru yang ia dapatkan sepanjang hari.
Untuk membiasakan si Kecil tidur lebih awal, Mama bisa melakukan beberapa hal berikut:
Dengan membiasakan tidur lebih awal, Mama sedang menanamkan kebiasaan sehat yang akan berguna bagi anak hingga dewasa.
4. Kebebasan memilih
Di usia 2 tahun, si Kecil mulai menunjukkan keinginan untuk mandiri dan sering mengatakan “tidak.” Untuk membantu anak merasa memiliki kendali, Mama bisa menawarkan pilihan.
Misalnya, “kamu mau pakai baju merah atau biru hari ini?” atau “mau minum air putih di gelas biru atau kuning?” Dengan cara ini, si Kecil tetap merasa punya kesempatan memilih, tetapi tetap dalam batasan yang aman dan sesuai.
Strategi ini juga dapat mengurangi konflik sekaligus melatih anak dalam membuat keputusan sederhana.
Memberi pilihan akan membantu si Kecil memahami bahwa ia punya andil dalam keluarga, tanpa membuatnya kewalahan berpikir.
Lebih jauh, keterampilan memilih ini adalah dasar awal dari kemandirian dan rasa tanggung jawab di kemudian hari.
5. Waktu bermain tanpa gangguan
Uninterrupted play time atau waktu bermain tanpa gangguan sangat penting untuk perkembangan kreativitas dan imajinasi si Kecil.
Dilansir dari Texas Health Resource, pada usia ini, bermain adalah cara utama anak belajar mengenal dunia. Dengan memberi ruang untuk bermain bebas, si Kecil bisa melatih kemampuan motorik, kognitif, hingga sosial emosionalnya.
Pastikan Mama menyeimbangkan waktu bermainnya. Tidak selalu terstruktur dengan mainan edukatif, tetapi juga ada kesempatan bagi anak untuk berkreasi sesuai imajinasinya.
Contoh permainan yang dapat merangsang kreativitas si Kecil adalah:
- Bermain balok susun.
- Bermain rumah-rumahan.
- Bermain pasir atau playdough.
- Menyusun cerita dengan boneka tangan atau boneka jari.
- Menggambar bebas.
Ketika bermain tanpa gangguan, anak belajar memecahkan masalah, mengambil risiko kecil, dan berimajinasi.
Mama hanya perlu mengawasi dari jauh tanpa selalu mengarahkan, agar si Kecil merasa lebih percaya diri. Waktu bermain yang konsisten juga penting untuk dimiliki si Kecil.
6. Kesempatan untuk mandiri
Anak usia 2 tahun memiliki keinginan kuat untuk mencoba banyak hal secara mandiri, meski belum selalu berhasil.
Memberi kesempatan untuk melakukan sesuatu sendiri, seperti makan, membereskan mainan, atau mencoba memakai baju, adalah bagian penting dari pembelajaran di rumah.
Walaupun hasilnya mungkin berantakan, pengalaman ini melatih rasa percaya diri dan keterampilan praktis anak.
Saat Mama membiarkan si Kecil mencoba, anak dapat belajar tentang proses, kesabaran, dan usaha. Kemandirian ini juga akan membentuk sikap tanggung jawab.
Mama tetap bisa mendampingi dan memberi bantuan bila diperlukan, tetapi usahakan tidak langsung mengambil alih.
Biarkan anak belajar dari kesalahannya. Dengan begitu, si Kecil akan tumbuh menjadi individu yang lebih mandiri dan berani menghadapi tantangan.
7. Rutinitas yang menyenangkan
Anak usia 2 tahun cenderung cepat bosan, sehingga Mama perlu mengubah rutinitas menjadi permainan.
Contohnya, saat mencuci tangan, Mama bisa berkata, “wah, ada kuman kecil sembunyi di jarimu, ayo kita usir dengan sabun si penyelamat!” atau menyanyikan lagu singkat tentang cuci tangan.
Saat makan, Mama bisa berkata, “ayo lihat, sendokmu jadi kereta api yang mau mengantar sayur ke mulutmu!” atau memperagakan seolah-olah sendok adalah sebuah pesawat yang akan mendarat di mulut si Kecil.
Dengan pendekatan yang menyenangkan, si Kecil akan lebih antusias dan mau melakukannya secara konsisten.
Rutinitas yang dipenuhi keceriaan ini tidak hanya melatih kebiasaan hidup bersih, tetapi juga mempererat hubungan Mama dan anak. Namun, Mama dituntut untuk selalu kreatif dalam menemani si Kecil setiap hari.
Dengan kreatifitas Mama, si Kecil juga dapat belajar bahwa hal wajib seperti menjaga kebersihan dan makan bisa terasa menyenangkan jika dilakukan bersama Mama dengan penuh imajinasi.
Itulah 7 hal yang harus dimiliki anak usia 2 tahun. Dengan menghadirkan kasih sayang, rutinitas yang konsisten, serta kesempatan bereksplorasi, Mama dapat membantu si Kecil tumbuh sehat dan bahagia di usia 2 tahun.
