Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

Cara Mengajarkan Anak Sentuhan Aman dan Tidak Aman dengan Lembut

Cara Mengajarkan Anak Sentuhan Aman dan Tidak Aman dengan Lembut
Freepik/jcomp
Intinya sih...
  • Kenalkan bahwa tubuh si Kecil adalah miliknya sendiri. Tanamkan pada si Kecil bahwa tubuhnya adalah miliknya sendiri. Jelaskan lewat permainan atau cerita agar si Kecil menghargai dirinya sendiri. Si Kecil akan tumbuh dengan rasa percaya diri bahwa tubuhnya punya batas yang harus dijaga
  • Jelaskan arti sentuhan aman dan tidak aman dengan contoh sederhana. Gunakan contoh konkret seperti biji pinus untuk menjelaskan rasa tidak nyaman. Anak belajar memahami bahwa rasa tidak nyaman adalah tanda penting untuk menjaga diri.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Banyak orangtua masih merasa canggung ketika harus membicarakan tentang batas tubuh pada anak. Padahal, mengenalkan hal ini sejak dini bisa membantu anak memahami cara melindungi diri dari hal-hal yang membuatnya tidak nyaman.

Topik tentang sentuhan aman dan tidak aman sering dianggap tabu. Namun, lewat cara yang lembut dan sederhana, orangtua bisa membangun rasa percaya anak terhadap tubuhnya sendiri.

Salah satunya dengan perumpamaan dari alam, seperti biji pinus yang menutup saat terkena air panas. Dari hal kecil ini, si Kecil bisa belajar bahwa rasa tidak nyaman adalah tanda tubuh sedang berusaha melindungi diri.

Nah, untuk itu, Popmama.com bagikan cara mengajarkan anak mengenal sentuhan aman dan tidak aman dengan cara yang lembut. Disimak ya, Ma!

1. Kenalkan bahwa tubuh si Kecil adalah miliknya sendiri

Anak laki-laki
Freepik/jcomp

Sebelum Mama menjelaskan tentang sentuhan aman dan tidak aman, penting untuk menanamkan pada si Kecil bahwa tubuhnya adalah miliknya sendiri. Artinya, tidak ada orang lain yang boleh menyentuh atau memeluk tanpa izin, bahkan orang yang dikenal sekalipun.

Gunakan bahasa yang mudah dipahami. Misalnya, Mama bisa bilang, “Tubuh kamu berharga dan kamu boleh bilang tidak kalau merasa nggak nyaman.”

Penjelasan ini bisa disampaikan lewat permainan atau cerita. Mama bisa menggambar siluet tubuh dan memberi warna pada bagian yang “boleh disentuh”, serta bagian yang “tidak boleh disentuh”.

Lewat cara ini, si Kecil belajar menghargai dirinya sendiri sekaligus memahami bahwa rasa tidak nyaman itu wajar dan penting untuk didengarkan.

Pelan-pelan, si Kecil akan tumbuh dengan rasa percaya diri bahwa tubuhnya punya batas yang harus dijaga.

2. Jelaskan arti sentuhan aman dan tidak aman dengan contoh sederhana

Biji pinus sebagai contoh sederhana
Freepik

Anak-anak lebih mudah memahami sesuatu lewat contoh yang konkret. Mama bisa memperlihatkan biji pinus dan menjelaskan bahwa ketika terkena air panas, biji pinus akan menutup untuk melindungi dirinya.

Dari sini, anak bisa belajar bahwa tubuh manusia juga punya cara memberi tanda ketika merasa tidak aman.

Mama bisa berkata, “Setiap ciptaan Allah punya cara untuk menjaga diri. Termasuk tubuh kamu. Kalau kamu merasa tidak nyaman, sedih, atau takut, itu tandanya tubuhmu sedang memberi sinyal bahwa ada sesuatu yang tidak baik.”

Dengan begitu, anak belajar memahami bahwa rasa tidak nyaman bukan hal sepele, melainkan tanda penting untuk menjaga diri.

3. Ajarkan si Kecil untuk berkata “tidak” atau “stop” saat merasa tidak nyaman

Anak laki-laki menolak atau berkata tidak
Freepik/mdjaff

Setelah si Kecil tahu mana sentuhan yang aman dan tidak, bantu anak memahami bahwa dirinya sendiri punya hak untuk berkata “tidak” kapan pun merasa tidak nyaman. Hal ini penting agar anak terbiasa mendengarkan perasaan tubuhnya sendiri.

Mama bisa mulai dengan contoh sederhana. Saat bermain, coba tanya, “Kalau ada yang peluk kamu tapi kamu nggak mau, kamu bisa bilang apa, ya?”

Biarkan anak menjawab, lalu tunjukkan bahwa mengatakan “tidak” bukan berarti kasar, tapi cara menjaga diri.

Mama juga bisa membuat permainan kecil untuk melatih keberanian anak berkata tidak. Setiap kali si Kecil berhasil menolak dengan sopan, beri pelukan dan pujian agar anak mama merasa aman dan dihargai.

Lama-lama, si Kecil akan terbiasa mempercayai instingnya. Anak akan tahu bahwa tubuhnya berhak dilindungi, dan perasaan tidak nyaman adalah tanda yang harus didengarkan.

4. Tunjukkan siapa yang bisa dipercaya saat butuh pertolongan

Mama sedang menggendong anak perempuan
Freepik

Setelah anak tahu cara berkata “tidak”, Mama bisa membantu anak memahami bahwa penting untuk segera bercerita ketika ada hal yang membuatnya merasa takut atau tidak nyaman. Anak perlu tahu bahwa dirinya tidak sendirian.

Mama bisa bilang, “Kalau ada yang bikin kamu takut atau nggak nyaman, kamu boleh langsung cerita ke Mama, Papa, atau guru, ya.” Ajarkan juga bahwa kalau Mama atau Papa sedang tidak ada, anak boleh mencari orang dewasa lain yang bisa dipercaya, seperti guru di sekolah, nenek, atau ibu lain yang ada di sekitar.

Pesan ini membantu si Kecil merasa aman dan tahu ke mana harus mencari pertolongan saat butuh bantuan. Semakin sering diingatkan, anak akan tumbuh dengan rasa percaya bahwa selalu ada orang dewasa yang siap melindunginya.

5. Kenalkan bagian tubuh yang bersifat pribadi (private parts)

Mama sedang mengajari anak menggunakan buku
Freepik/jcomp

Langkah terakhir, Mama bisa membantu si Kecil mengenali bagian tubuh yang bersifat pribadi atau private parts. Jelaskan bahwa bagian ini hanya milik dirinya sendiri dan tidak boleh disentuh siapa pun tanpa izin.

Gunakan bahasa sederhana dan suasana yang tenang. Mama bisa berkata, “Bagian tubuh seperti mulut, dada, area kemaluan, dan bagian belakang (bokong) adalah bagian pribadi. Nggak boleh ada yang menyentuh bagian itu, ya. Termasuk Mama dan Papa.”

Mama juga bisa mengajak si Kecil menandai bagian-bagian tersebut di gambar tubuh sambil menjelaskan fungsinya dengan cara yang sopan dan positif. Tujuannya bukan untuk menakuti, tapi agar anak memahami bahwa tubuhnya adalah ciptaan Allah yang harus dijaga dengan penuh kasih.

Dengan begitu, si Kecil belajar mencintai dirinya sendiri, memahami batas tubuhnya, dan tumbuh dengan rasa hormat terhadap tubuh orang lain juga.

Hal ini juga merujuk pada nilai spiritual baik, bahwa tubuh anak adalah ciptaan Allah, dan karena Allah mencintai mereka, maka mereka juga harus menyayangi diri sendiri.

Nah, Ma, itulah penjelasan mengenai cara mengajarkan anak mengenal sentuhan aman dan tidak aman dengan cara yang lembut.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Novy Agrina
EditorNovy Agrina
Follow Us

Latest in Kid

See More

Resep Kreasi Telur Chili Padi, Menu Pedas Lembut yang Bocil Approve!

12 Des 2025, 07:05 WIBKid