Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

Dona dan Darius: 7 Larangan untuk Papa di Hadapan Anak Perempuannya

Papa dan anak perempuan
Freepik/pch.vector

Menjadi Papa dari seorang anak perempuan adalah sebuah anugerah sekaligus tantangan tersendiri.

Mama Dona dan Papa Darius, pasangan inspiratif yang dikenal lewat berbagai pandangannya tentang parenting, membagikan sebuah pesan untuk seluruh orangtua, bahwa peran seorang Papa sangat menentukan tumbuh kembang serta rasa percaya diri putrinya.

Namun, ada beberapa hal yang harus benar-benar dihindari para Papa saat berada di hadapan anak perempuannya. Apa sajakah itu?

Artikel ini akan membahas 7 larangan terpenting dari Mama Dona dan Papa Darius untuk para Papa, khususnya bagi Mama, agar kedekatan dengan putri kecil semakin harmonis dan mendukung tumbuh kembang emosinya dengan sehat.

Mari simak artikel dari Popmama.com mengenai apa saja pantangan yang perlu diingat setiap Papa demi menciptakan sosok Papa idaman di mata buah hati tersayang!

1. Tidak menghormati istrinya

Suami tidak menghormati istr
Freepik/cookie_studio

Seorang Papa yang tidak menghormati istrinya sebaiknya tidak ditampilkan sikap atau perilakunya di hadapan anak perempuan karena hal ini dapat berdampak negatif pada perkembangan emosional dan psikologis anak tersebut.

Anak perempuan belajar tentang bagaimana seharusnya hubungan antara laki-laki dan perempuan terutama dari orangtuanya.

Jika Papa tidak menghormati Mama, anak akan menyaksikan contoh hubungan yang tidak sehat, yang kemudian dapat membentuk pola pikir dan ekspektasi negatif tentang hubungan dan cinta di masa depannya.

Sikap negatif Papa kepada Mama bisa membuat anak perempuan tumbuh dengan pola hubungan yang cemas atau menghindar.

Anak bisa mengalami kesulitan membangun kedekatan emosional yang sehat dalam hubungan romantis kelak, atau malah takut menjalin hubungan yang intim.

2. Mengkritik tubuh perempuan

Papa mengkritik tubuh perempuan
Freepik/stockking

Kritik tentang penampilan, terutama berat badan, berhubungan kuat dengan ketidakpuasan terhadap tubuh dan masalah pola makan yang tidak sehat.

Anak perempuan yang sering menerima kritik dari Papa atau keluarga berisiko mengalami gangguan seperti bulimia atau anoreksia di kemudian hari.

Anak perempuan belajar melihat dan menilai tubuhnya dari apa yang mereka dengar dan lihat dari figur orangtuanya, terutama Papa.

Apabila Papa sering mengkritik tubuh perempuan, anak bisa tumbuh dengan pandangan negatif terhadap tubuhnya sendiri, merasa tidak cukup baik, dan kurang percaya diri.

3. Mengabaikan perasaannya

Papa mengabaikan perasaan anaknya
Freepik/karlyukav

Anak perempuan sangat membutuhkan dukungan emosional dari Papa untuk merasa dihargai dan dicintai.

Jika Papa mengabaikan perasaan anak, anak akan merasa tidak penting dan tidak layak mendapatkan perhatian, yang menyebabkan menurunnya harga diri secara signifikan.

Perasaan diabaikan dapat membuat anak cemas dan takut kehilangan perhatian dari Papa. Anak mungkin berusaha mencari perhatian dari orang lain dengan cara yang kurang tepat demi mendapatkan rasa diterima.

Papa yang mengabaikan perasaan anak membuat anak kesulitan mengekspresikan dan mengendalikan emosinya.

Ini bisa berujung pada perilaku pemberontakan atau sebaliknya terlalu patuh, serta risiko perilaku berisiko seperti penyalahgunaan zat atau pergaulan bebas.


4. Menjadikan perempuan sebagai objek lelucon

Papa menertawakan sesuatu
Freepik/Lifestylememory

Anak perempuan cenderung meniru dan belajar tentang bagaimana perempuan diperlakukan dari figur Papa.

Apabila Papa sering menjadikan perempuan sebagai bahan lelucon atau ejekan, anak akan menangkap pesan bahwa perempuan kurang dihargai, sehingga dapat memengaruhi cara pandangnya terhadap dirinya sendiri dan perempuan lain.

Menjadi objek lelucon yang merendahkan membuat anak perempuan merasa tidak dihargai dan tidak dianggap serius.

Hal ini dapat menurunkan rasa percaya dirinya dan harga dirinya, yang berdampak buruk pada kesejahteraan emosional dan psikologisnya.

Dampak jangka panjang dari sikap ini adalah anak perempuan mungkin mengalami kesulitan membangun hubungan interpersonal yang sehat, karena sudah terbentuk gambaran negatif dan ketidakpercayaan pada laki-laki.

5. Kehilangan kendali saat sedang emosi

Papa emosi terhadap anaknya
Freepik

Ketika Papa kehilangan kendali emosi di depan anak, anak perempuan bisa merasa takut, tidak aman, dan cemas.

Perasaan tidak stabil ini bisa menimbulkan ketidaknyamanan emosional yang berkepanjangan, yang berpotensi mengganggu rasa aman anak dalam lingkungan keluarga.

Anak perempuan belajar mengelola emosinya terutama dari sosok orangtua, khususnya Papa.

Jika Papa sering kehilangan kendali dan menunjukkan emosi yang tidak terkendali, anak akan mengambil contoh yang salah dalam mengekspresikan kemarahan atau frustrasi, sehingga dapat mengembangkan pola pengelolaan emosi yang tidak sehat dan reaktif.

Anak yang sering menyaksikan perilaku Papa yang tidak terkendali cenderung mengalami masalah perilaku, seperti agresivitas, perlawanan, bahkan perilaku berisiko seperti penyalahgunaan zat atau pergaulan bebas saat remaja.

6. Berbohong dan mengingkari janji

Pria menutup mulutnya
Freepik/8photo

Saat anak mengetahui bahwa Papa berbohong atau mengingkari janji, kepercayaan anak terhadap Papa akan menjadi rusak.

Anak akan meragukan kata-kata dan janji Papa, yang membuat anak sulit merasa aman dan percaya sepenuhnya kepada figur Papa sebagai sosok pelindung dan panutan.

Anak yang diajarkan pentingnya kejujuran tetapi sering melihat kebohongan dari Papa akan mengalami konflik internal.

Hal ini bisa membuat anak bingung membedakan benar dan salah, menggoyahkan fondasi moral dan etika yang seharusnya dibangun sejak dini.

Berbohong dan pengingkaran janji dari Papa dapat memicu perasaan bersalah, malu, cemas, dan ketidakamanan pada anak.

7. Menutup diri secara emosional

Papa menutup diri
Freepik

Papa yang menutup diri emosional tidak memberikan contoh yang sehat bagi anak tentang bagaimana mengekspresikan dan mengelola perasaan.

Akibatnya, anak perempuan akan kesulitan mengenali, mengelola, dan mengekspresikan emosinya sendiri dengan baik. Ini bisa berujung pada emosi yang tidak stabil, kecemasan, depresi, dan perilaku negatif.

Anak perempuan sangat membutuhkan kehadiran emosional Papa sebagai sumber dukungan, rasa aman, dan pengakuan.

Jika Papa menutup diri secara emosional dan tidak menunjukkan kasih sayang atau perhatian, anak bisa merasa diabaikan, tidak dihargai, dan akhirnya menurunkan rasa percaya diri serta harga diri anak secara signifikan.

Anak perempuan yang tumbuh tanpa kedekatan emosional dengan Papa cenderung mengalami kesulitan membentuk hubungan interpersonal yang sehat di masa dewasa, baik itu hubungan persahabatan maupun romantis.

Nah, itu dia 7 sikap yang tidak boleh ditunjukkan Papa di hadapan anak perempuannya. Sikap Papa saat ini, membentuk karakter anak di masa depan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Novy Agrina
EditorNovy Agrina
Follow Us

Latest in Kid

See More

Seru! Rayakan Natal dan Tahun Baru yang Meriah Bersama Lippo Malls

04 Des 2025, 18:39 WIBKid