5 Jenis Gangguan Hati pada Anak yang Perlu Orangtua Ketahui Sejak Dini

Hati merupakan salah satu organ terbesar di dalam tubuh yang memiliki banyak peran vital, tentu keberadaannya harus dijaga selalu.
Sebab jika anak mengalami gangguan hati, tentu dapat memengaruhi kualitas hidup dan tumbuh kembang sang buah hati di masa depannya.
Sementara gangguan hati pada anak dapat disebabkan oleh banyak faktor, diantaranya karena keturunan, bawaan lahir, infeksi virus, keracunan maupun kanker.
Dikutip dari Child Liver Disease, ada banyak kondisi dan masalah hati di masa anak-anak yang berbeda-beda. Maka perlu mengetahui informasi lebih lanjut tentang semua kondisi hati seperti gejala, diagnosis dan perawatannya.
Dalam kesempatan kali ini, Popmama.com akan memberikan penjelasan mengenai 5 jenis gangguan hati pada anak yang perlu orangtua ketahui sejak dini:
1. Atresia bilier memiliki gejala seperti penyakit kuning

Atresia bilier adalah penyakit langka pada saluran empedu yang hanya menyerang bayi berusia dua sampai tiga minggu.
Biasanya memiliki gejala seperti jaundice atau penyakit kuning, tinja yang pucat dan air seni yang berwarna kuning pekat atau kecokelatan.
Banyak kondisi hati memiliki gejala yang sama dengan atresia bilier. Untuk memastikan menemukan penyebab yang tepat, dokter akan menguji darah anak untuk kadar bilirubin yang tinggi dan melakukan beberapa tes.
Dilansir dari WebMD, bahwa perawatan yang paling umum untuk atresia bilier pada anak adalah prosedur Kasai. Ini dilakukan jika saluran empedu yang tersumbat berada di luar hati bayi.
2. Defisiensi alpha-1 antitrypsin mengembangkan penyakit hati kronis

Defisiensi alpha-1 antitrypsin (A1AT) adalah kelainan bawaan pada anak yang dapat menyebabkan penyakit hati.
Ini menandakan bahwa tubuh anak tidak dapat menghasilkan cukup Alpha-1 antitrypsin, yakni protein penting yang ditemukan dalam hati untuk melindungi hati dari kerusakan.
Riley Childrens.org mengungkapkan, bahwa kurang dari setengah bayi dengan penyakit kuning dari defisiensi alpha-1 antitrypsin mengembangkan penyakit hati kronis di kemudian hari.
Cacat pada gen ini juga dapat menyebabkan masalah paru-paru, seperti emfisema, bronkitis dan infeksi paru berulang.
Tidak semua anak yang mengalami defisiensi Alpha-1 antitrypsin akan memiliki penyakit hati. Tetapi penting untuk secara teratur memantau kondisi hati anak terhadap tanda-tanda kerusakan.
3. Gagal hati akut penyebabnya karena infeksi virus

Gagal hati akut adalah kondisi langka dan serius. Ini biasanya terjadi tiba-tiba dan bisa terasa sangat luar biasa.
Penyebab dari gagal hati akut diantaranya karena infeksi virus, penyakit metabolik, kondisi autoimun, overdosis paracetamol atau keracunan zat kimia.
Saat anak mengalaminya maka harus selalu mendapat bantuan dan dukungan yang tersedia melalui perawat di rumah sakit.
Cincinnati Childrens.org mengatakan, bahwa pada balita dan anak usia lebih tua biasanya memiliki gejala gagal hati akut karena virus dan akan menderita sakit perut, merasa lelah sepanjang waktu hingga muntah.
Hal ini dapat dengan cepat berkembang menjadi penyakit kuning, ensefalopati dan koagulopati (masalah dengan pembekuan darah).
Sementara perawatan untuk anak dengan gagal hati akut tergantung pada apa yang menyebabkan penyakitnya. Beberapa penyebab dapat diobati dengan obat-obatan atau transplantasi hati.
4. Hepatitis merupakan peradangan hati

Hepatitis merupakan peradangan hati dan dapat menyebabkan kerusakan sel hati akibat infeksi virus.
Hepatitis tipe A, B, C, D atau E pada anak ialah jenis gangguan hati yang bisa terjadi akibat kondisi autoimun maupun infeksi virus herpes simpleks, rubella, varicella zoster, adenovirus, parvovirus, sitomegalovirus atau virus epstein-barr.
Sementara pemeriksaannya dokter akan melakukan prosedur diagnostik dan tes darah untuk hal-hal seperti enzim hati, fungsi hati, antibodi dan reaksi rantai polimerase (PCR).
Menurut Texas Childrens.org, hepatitis adalah masalah kesehatan anak yang berasal dari virus dan itu menular. Dalam beberapa kasus, gagal hati atau kematian dapat terjadi.
5. Sindrom alagille memiliki karakteristik wajah yang unik

Apa itu sindrom alagille?
Ya, sindrom ini biasanya didiagnosis selama masa bayi atau anak usia dini. Sindrom alagille menyebabkan kerusakan progresif saluran empedu.
Seiring waktu, anak dengan sindrom alagille dapat mengembangkan penyakit hati dan sering memengaruhi organ-organ utama lainnya dalam tubuh, termasuk jantung, mata, ginjal, dan tulang belakang.
Biasanya anak-anak dengan sindrom alagille cenderung memiliki karakteristik wajah yang unik seperti dagu yang runcing, alis lebar dan mata yang luas.
Childrens Hospital.org memaparkan, gejala sindrom alagille pada anak bervariasi. Bayi baru lahir dengan sindrom alagille mungkin memiliki penyakit kuning, warna mata serta kulit kekuningan dan pertumbuhan yang buruk selama beberapa bulan pertama mereka.
Itulah kelima jenis gangguan hati pada anak. Sebaiknya mulai bicara dengan dokter untuk mendiskusikan bagaimana mencegah kondisi anak agar tidak memburuk dan mengelola risikonya.


















