Emily Rooker, seorang terapis wicara di Bright SpOT Pediatric Therapy, menjelaskan, “Mereka sudah sangat mampu terlibat dalam percakapan dan mulai mengajukan pertanyaan untuk mencari berbagai informasi.”
7 Kemampuan yang Berkembang pada Anak 5 Tahun, Mama Perlu Cek

Lima tahun pertama dalam hidup anak adalah masa yang sangat penting. Di usia ini, anak belajar begitu banyak hal dalam waktu yang relatif singkat: dari hari pertama masuk TK, momen belajar membaca dan menulis, hingga kemampuan motorik, kognitif, dan sosial yang berkembang pesat. Tak jarang, perkembangan yang cepat ini bisa membuat Mama kewalahan mengikuti setiap tahapannya.
Namun, penting bagi Mama untuk terus memantau sejauh mana tumbuh kembang anak selama lima tahun pertama ini. Apakah mereka berkembang sesuai usianya? Apa saja yang sudah bisa mereka lakukan? Ada beberapa indikator perkembangan yang bisa menjadi acuan.
Dalam artikel ini, Popmama.com merangkum 7 kemampuan yang berkembang pada anak usia 5 tahun. Yuk, simak baik-baik dan coba buat daftar kecil, apakah anak Mama sudah bisa melakukan kegiatan di bawah ini?
1. Memakai baju dan pergi ke kamar mandi sendiri

Di usia 5 tahun, anak umumnya sudah bisa berpakaian sendiri tanpa bantuan orang tua. Selain itu, mereka juga seharusnya sudah sepenuhnya terlatih menggunakan toilet, baik untuk buang air kecil maupun besar.
Anak di usia ini biasanya juga mulai mampu membersihkan diri setelah dari kamar mandi, menunjukkan kemandirian yang semakin berkembang dalam kegiatan sehari-hari.
2. Menceritakan imajinasi mereka yang lebih kompleks

Pada usia 5 tahun, anak mulai menunjukkan kemampuan berbahasa yang semakin matang, termasuk dalam menceritakan imajinasi mereka yang semakin kaya waktu ke waktu.
Mereka mulai mampu membuat cerita-cerita khayalan, menggambarkan tokoh atau peristiwa yang mereka bayangkan, dan bahkan melibatkan emosi atau logika dalam ceritanya. Ini merupakan bagian penting dari perkembangan bahasa dan kognitif anak.
Kemampuan ini menunjukkan bahwa anak bukan hanya bisa menyampaikan cerita, tapi juga mulai berpikir kritis dan ingin tahu lebih banyak tentang dunia di sekitarnya.
Imajinasi yang aktif dan kemampuan berbahasa yang berkembang ini merupakan fondasi penting untuk keterampilan sosial dan akademis mereka di tahun-tahun ke depan.
3. Berbicara dengan kalimat yang lengkap

Pada usia 5 tahun, anak-anak umumnya sudah mampu berbicara dengan kalimat yang lengkap dan jelas, biasanya terdiri dari lima kata atau lebih.
Perkembangan bahasa mereka mulai tampak, terutama saat mereka mulai bisa menceritakan kembali cerita yang pernah mereka dengar, baik dari buku, tontonan, maupun hasil imajinasi sendiri, dengan alur sederhana khas mereka sendiri, misalnya "Aku lihat kucing naik ke pohon, lalu diselamatkan pemadam kebakaran."
Anak juga sudah bisa menjawab pertanyaan sederhana seputar cerita yang baru dibacakan, dan mampu mempertahankan percakapan dengan orang lain lebih dari tiga kali bergantian.
Di usia ini, mereka mulai memahami konsep rima sederhana seperti ‘mata’ dan ‘kata’ atau ‘jalan’ dan ‘pelan’, apalagi kata-kata berima yang sering muncul pada lagu anak-anak.
4. Mulai memahami konsep waktu

Di usia 5 tahun, anak mulai menunjukkan pemahaman dasar tentang konsep waktu. Mereka sudah bisa menggunakan kata-kata seperti “kemarin,” “besok,” “pagi,” atau “malam” dalam percakapan sehari-hari, meskipun belum selalu tepat.
Ini adalah bagian dari perkembangan bahasa dan kognitif yang menunjukkan bahwa mereka mulai memahami urutan peristiwa dan perbedaan waktu dalam sehari.
Selain itu, anak juga mulai bisa fokus selama 5 hingga 10 menit dalam satu aktivitas, seperti saat mendengarkan cerita, menggambar, atau membuat kerajinan tangan.
Namun, waktu fokus ini tidak termasuk saat menonton layar (screen time), karena konsentrasi pasif tidak sama dengan fokus aktif.
Kemampuan ini penting untuk mempersiapkan anak menghadapi kegiatan belajar di sekolah dasar terutama saat perhatian dan manajemen waktu mereka dibutuhkan.
5. Memperluas jaringan pertemanannya

Di usia 5 tahun, anak mulai berkembang secara sosial dan menunjukkan kemandirian dalam memilih teman yang cocok dengannya.
Emily Rooker menjelaskan bahwa di tahap ini, anak tidak hanya bermain dengan siapa saja yang ada di sekitarnya, tetapi mulai lebih sadar dalam memilih teman yang mereka sukai dan merasa nyaman bersamanya.
Rooker juga menyebutkan bahwa kemampuan anak untuk berinteraksi dengan orang di luar keluarga inti, seperti teman sekolah, tetangga, atau guru, menunjukkan bahwa mereka sedang bertumbuh dan semakin matang secara sosial.
Dari fase inilah anak belajar memahami dinamika sosial, berbagi, bergiliran, dan menjalin hubungan yang lebih kompleks dengan orang lain.
6. Suka bermain lebih lama

Di usia 5 tahun, anak-anak mulai bisa bermain lebih lama dan lebih senang melakukannya bersama teman.
Permainan yang mereka lakukan lebih kompleks, misalnya, mereka mulai menyukai bermain masak-masakan bersama, atau bermain peran sebagai dokter dan pasien dengan alur cerita yang mereka buat sendiri.
Kemampuan ini menunjukkan bahwa daya imajinasi, kemampuan berkomunikasi, dan kerja sama mereka makin berkembang.
Pada usia ini, wajar juga jika anak mulai berselisih dengan teman sebayanya, seperti berdebat soal permainan apa yang ingin dimainkan bagaimana ia enggan berbagi mainan favoritnya.
Perilaku seperti ini umum terjadi dan merupakan bagian dari proses mereka belajar bernegosiasi dan memahami perasaan orang lain.
7. Bisa membedakan yang mana yang nyata yang mana yang tidak

Pada usia 5 tahun, anak mulai lebih mampu membedakan antara dunia nyata dan dunia imajinasi. Meski mereka masih sangat suka berimajinasi, kemampuan mereka untuk memahami perbedaan antara apa yang nyata dan apa yang tidak menjadi lebih jelas.
Dr. Molly O’Shea, dokter anak dari Goldfish Swim School, menjelaskan bahwa “Perbedaan antara fantasi dan realitas terlihat semakin jelas, namun anak-anak masih sering kesulitan memahami apa yang benar-benar bisa terjadi dan apa yang tidak.” jelasnya.
Nah, Ma itulah 7 kemampuan yang berkembang pada anak usia 5 tahun. Jika ternyata anak Mama belum bisa melakukan satu atau dua hal dari daftar di atas, jangan khawatir, itu belum tentu tanda keterlambatan.
Setiap anak memiliki ritmenya sendiri dalam tumbuh kembang. Yang terpenting, Mama bisa mulai lebih fokus melatih dan mendampingi anak di area yang masih perlu diperkuat. Semangat terus ya, Ma!



















