- Gerakan yang asimetris atau tidak seimbang misalnya antara anggota tubuh bagian kiri dan kanan
- Menetapnya refleks primitif (refleks yang muncul saat bayi) hingga lebih dari usia 6 bulan
- Hiper/hipotonia atau gangguan tonus otot
- Hiper/hiporefleksia atau gangguan refleks tubuh
- Adanya gerakan yang tidak terkontrol
Red Flags Perkembangan Anak yang Perlu Diwaspadai

Perkembangan setiap anak memiliki keunikan tersendiri dan kecepatan pencapaian perkembangan setiap anak berbeda.
Kisaran waktu pencapaian tiap tahap perkembangan umumnya cukup besar, misalnya seorang anak dikatakan normal jika ia dapat berjalan mulai usia 10 hingga 18 bulan, sehingga sering kali terjadi perbedaan perkembangan di antara anak yang seusia.
Seorang anak dapat mengalami keterlambatan perkembangan di hanya satu ranah perkembangan saja, atau dapat pula di lebih dari satu ranah perkembangan. Keterlambatan perkembangan umum atau global developmental delay merupakan keadaan keterlambatan perkembangan yang bermakna pada dua atau lebih ranah perkembangan.
Secara garis besar, ranah perkembangan anak terdiri atas motor kasar, motor halus, bahasa atau bicara, dan personal sosial atau kemandirian. Sekitar 5 hingga 10% anak diperkirakan mengalami keterlambatan perkembangan.
Data angka kejadian keterlambatan perkembangan umum belum diketahui dengan pasti, namun diperkirakan sekitar 1-3% anak di bawah usia 5 tahun mengalami keterlambatan perkembangan umum, Ma.
Penyebab Keterlambatan Umum pada Anak
dr. Bernie Endyarni Medise, Sp.A (K), MPH dalam situs resmi IDAI mengatakan bahwa penyebab keterlambatan perkembangan umum antara lain gangguan genetik atau kromosom seperti sindrom down; gangguan atau infeksi susunan saraf seperti palsi serebral atau CP, spina bifida, sindrom rubella; riwayat bayi risiko tinggi seperti bayi prematur atau kurang bulan, bayi berat lahir rendah, bayi yang mengalami sakit berat pada awal kehidupan sehingga memerlukan perawatan intensif dan lainnya.
Untuk mengetahui apakah seorang anak mengalami keterlambatan perkembangan umum, perlu data atau laporan atau keluhan orangtua dan pemeriksaan deteksi dini atau skrining perkembangan pada anak.
Pemeriksaan skrining perkembangan penting dilakukan dan harus dilakukan dengan menggunakan alat skrining perkembangan yang benar. Dengan mengetahui secara dini, maka dapat dicari penyebab keterlambatannya dan segera dilakukan intervensi yang tepat.
Secara umum, orangtua sebaiknya mengenal tanda bahaya atau red flag perkembangan anak yang perlu diwaspadai seperti yang dirangkum Popmama.com di bawah ini:
1. Tanda bahaya perkembangan motorik kasar

2. Tanda bahaya gangguan motor halus

- Bayi masih menggenggam setelah usia 4 bulan
- Adanya dominasi satu tangan (handedness) sebelum usia 1 tahun
- Eksplorasi oral (seperti memasukkan mainan ke dalam mulut) masih sangat dominan setelah usia 14 bulan
- Perhatian penglihatan yang inkonsisten
3. Tanda bahaya bicara dan bahasa (ekspresif)

- Kurangnya kemampuan menunjuk untuk memperlihatkan ketertarikan terhadap suatu benda pada usia 20 bulan
- Ketidakmampuan membuat frase yang bermakna setelah 24 bulan
- Orangtua masih tidak mengerti perkataan anak pada usia 30 bulan
4. Tanda bahaya bicara dan bahasa (reseptif)

- Perhatian atau respons yang tidak konsisten terhadap suara atau bunyi, misalnya saat dipanggil tidak selalu member respons
- Kurangnya join attention atau kemampuan berbagi perhatian atau ketertarikan dengan orang lain pada usia 20 bulan
- Sering mengulang ucapan orang lain (membeo) setelah usia 30 bulan
5. Tanda bahaya gangguan sosio-emosional

- 6 bulan: jarang senyum atau ekspresi kesenangan lain
- 9 bulan: kurang bersuara dan menunjukkan ekspresi wajah
- 12 bulan: tidak merespons panggilan namanya
- 15 bulan: belum ada kata
- 18 bulan: tidak bisa bermain pura-pura
- 24 bulan: belum ada gabungan 2 kata yang berarti
- Segala usia: tidak adanya babbling, bicara dan kemampuan bersosialisasi/interaksi
7. Tanda bahaya gangguan kognitif

- 2 bulan: kurangnya fixation
- 4 bulan: kurangnya kemampuan mata mengikuti gerak benda
- 6 bulan: belum berespons atau mencari sumber suara
- 9 bulan: belum babbling seperti mama, baba
- 24 bulan: belum ada kata berarti
- 36 bulan: belum dapat merangkai 3 kata
Itu tadi red flag perkembangan anak yang perlu diwaspadai. Jika Mama menemukan salah satu tanda bahaya di atas sebaiknya jangan menunda dan segeralah memeriksakan si Kecil ke tenaga kesehatan terdekat.



















