5 Langkah Cerdas Mempersiapkan Biaya Pendidikan Anak bagi Sandwich Generation

- Persiapkan dana pendidikan sejak dini, mulai dari pendidikan usia dini hingga perguruan tinggi, dengan memperhitungkan estimasi biaya dan proyeksi inflasi.
- Sisihkan 5-10% penghasilan secara konsisten untuk dana pendidikan anak, tetapkan target yang jelas agar lebih mudah menjaga komitmen.
- Diversifikasi instrumen keuangan seperti investasi jangka panjang dan pertimbangkan peran asuransi sebagai perlindungan rencana pendidikan.
Setiap orangtua tentu ingin melihat anak tumbuh dengan baik, mendapatkan pendidikan layak, dan mampu meraih masa depan yang lebih cerah.
Namun di balik harapan tersebut, ada tantangan nyata yang perlu dihadapi, salah satunya adalah biaya pendidikan yang terus meningkat dari tahun ke tahun.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) per Juli 2025, inflasi sektor pendidikan tercatat mencapai 1,95 persen, dengan kenaikan tertinggi terjadi pada jenjang pendidikan dasar dan PAUD yang menyentuh angka 3,12 persen.
Kenaikan yang konsisten ini membuat perencanaan biaya pendidikan menjadi hal fundamental, terutama bagi orangtua yang berada di fase sandwich generation.
Berikut Popmama.com siap membahas langkah cerdas mempersiapkan biaya pendidikan anak bagi sandwich generation.
1. Persiapkan dana pendidikan sejak dini

Perencanaan biaya pendidikan idealnya dimulai sedini mungkin, bahkan sejak anak belum memasuki usia sekolah.
Semakin panjang waktu persiapan, semakin ringan beban finansial yang harus ditanggung orangtua di kemudian hari.
Langkah awal yang bisa dilakukan adalah memetakan jenjang pendidikan anak, mulai dari pendidikan usia dini hingga perguruan tinggi.
Setelah itu, orangtua perlu mencari tahu estimasi biaya pendidikan di masing-masing jenjang, termasuk memperhitungkan proyeksi inflasi.
Gambaran ini akan menjadi dasar penting untuk menghitung kebutuhan dana pendidikan yang lebih realistis dan terukur, sehingga tidak terasa memberatkan saat waktunya tiba.
2. Sisihkan 5-10% penghasilan secara konsisten

Setelah mengetahui estimasi biaya pendidikan anak, langkah berikutnya adalah menerapkan strategi keuangan yang konsisten.
Banyak perencana keuangan menyarankan untuk menyisihkan sekitar 5-10% dari penghasilan bulanan khusus untuk dana pendidikan anak. Namun, menyisihkan dana saja tidak cukup.
Orangtua juga perlu menetapkan target yang jelas, misalnya jumlah dana yang harus terkumpul dalam jangka waktu tertentu.
Dengan target yang terukur, Mama akan lebih mudah menjaga komitmen, meskipun di tengah berbagai kebutuhan rumah tangga yang sering kali datang bersamaan.
3. Diversifikasi instrumen keuangan agar dana bertumbuh

Mengandalkan tabungan saja sering kali tidak cukup untuk mengejar kenaikan biaya pendidikan yang terus meningkat.
Oleh karena itu, diversifikasi instrumen keuangan menjadi langkah penting dalam perencanaan dana pendidikan anak.
Orangtua dapat mempertimbangkan berbagai pilihan investasi jangka panjang, seperti reksa dana saham atau reksa dana campuran, agar nilai dana tetap bertumbuh.
Dengan strategi yang tepat, dana pendidikan tidak hanya tersimpan, tetapi juga berkembang seiring waktu, sehingga lebih siap menghadapi kebutuhan di masa depan.
4. Pertimbangkan peran asuransi sebagai perlindungan rencana pendidikan

Dalam perencanaan pendidikan jangka panjang, risiko tak terduga selalu perlu diperhitungkan.
Perubahan kondisi finansial keluarga, kondisi kesehatan, atau situasi darurat lainnya bisa berdampak pada kesiapan dana pendidikan anak.
Karena itu, sebagian orangtua memilih menambahkan unsur perlindungan dalam strategi keuangannya agar rencana yang sudah disusun tetap berjalan.
Salah satu pendekatan yang banyak dipertimbangkan adalah asuransi pendidikan.
Di Indonesia, terdapat berbagai produk yang dirancang untuk membantu orangtua menjaga kesinambungan dana pendidikan anak.
Misalnya, Asuransi Sun Prosperity Prime (Si Super) dari Sun Life Indonesia, yang dirancang untuk mendampingi perencanaan pendidikan anak dengan pendekatan yang lebih fleksibel dan berkelanjutan.
Kehadiran produk semacam ini dapat menjadi pelengkap perencanaan keuangan, terutama bagi orangtua yang ingin memiliki rasa aman tambahan terhadap masa depan pendidikan anak.
5. Sesuaikan strategi dengan tahap pendidikan anak

Setiap anak memiliki perjalanan pendidikan yang berbeda, sehingga strategi finansial yang diterapkan pun perlu disesuaikan dengan tahap usianya.
Kebutuhan dana untuk pendidikan usia dini tentu berbeda dengan persiapan dana sekolah menengah atau perguruan tinggi.
Dengan menyesuaikan strategi sejak awal, orangtua dapat lebih fleksibel dalam mengatur alokasi dana dan memilih instrumen yang sesuai.
Pendekatan ini membantu perencanaan pendidikan menjadi lebih terarah, realistis, dan berkelanjutan, sehingga orangtua dapat mendampingi tumbuh kembang anak dengan lebih tenang dan percaya diri.
Itu dia langkah cerdas mempersiapkan biaya pendidikan anak bagi sandwich generation. Dengan langkah tepat dan terukur sejak dini, orangtua dapat menjaga keseimbangan antara kebutuhan keluarga saat ini dan masa depan anak.


-grpYhEkGs1iTG1WiSVjPaZvzDX5ENyXJ.png)















