Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

4 Penyakit Bedah Anak Akibat Kurang Makan Sayur atau Serat

Dokter sedang membedah
Freepik/freestockcenter (Ilustrasi dokter sedang membedah)

Saat ini banyak anak yang kurang makan sayur dan serat karena tidak suka sayur. Padahal, kebiasaan ini dapat menimbulkan risiko penyakit bedah anak yang berbahaya dan mengganggu kesehatan pencernaan si Kecil.

Sayur dan serat sangat penting untuk menjaga fungsi usus agar tetap lancar dan mencegah gangguan seperti sembelit, obstruksi usus, serta infeksi yang bisa berujung pada tindakan bedah.

Seorang dokter spesialis bedah anak yang bernama dr. Slamet Suswantoro, membagikan sebuah unggahan dalam Instagramnya yang berisi mengenai penyakit yang dapat ditimbulkan akibat kurangnya makan serat atau sayur pada anak.

Maka dari itu, Popmama.com telah merangkum beberapa penyakit yang disampaikan oleh dr. Slamet Suswantoro, Sp.B.A. dalam video unggahannya di Instagram agar Mama lebih waspada.

1. Konstipasi

Konstipasi
Freepik/jcomp

Saat anak kekurangan asupan serat, feses yang terbentuk menjadi keras dan kering sehingga sulit dikeluarkan dari usus. Kondisi ini membuat anak mengalami kesulitan buang air besar, yang sering kali terasa menyakitkan.

Akibat dari rasa sakit saat buang air besar, anak bisa menahan buang air, yang justru memperparah keadaan karena tinja menumpuk dan makin mengeras.

Siklus ini disebut lingkaran setan konstipasi, yang jika tidak ditangani bisa menyebabkan gangguan serius pada pencernaan dan memerlukan penanganan bedah dari dokter anak.

Selain itu, konstipasi kronis dapat menyebabkan pembengkakan perut dan bahkan obstruksi usus yang berbahaya.

Bagi Mama, penting untuk memastikan anak mendapatkan cukup asupan sayur dan serat agar feses tetap lunak dan proses buang air besar menjadi lancar, sehingga mencegah konstipasi dan komplikasi serius yang mungkin harus dirawat dengan tindakan bedah.

Menjaga pola makan sehat dengan cukup serat serta mengajarkan anak rutin buang air besar adalah langkah kunci menjaga kesehatan pencernaan si Kecil.

2. Fisura ani

Fisura Ani
Venawasir.co.id (Ilustrasi fisura ani)

Fisura ani merupakan penyakit yang sering ditemui oleh dokter bedah anak, dan salah satu penyebab utamanya adalah kurang makan sayur atau serat yang menyebabkan konstipasi atau susah buang air besar.

Saat anak kekurangan serat, tinja yang terbentuk menjadi keras dan besar, sehingga saat dikeluarkan dapat menyebabkan luka robek pada kulit anus.

Robekan kecil pada anus ini disebut fisura ani. Fisura ani menyebabkan nyeri tajam saat buang air besar dan bisa disertai perdarahan.

Rasa sakit ini membuat anak takut atau menahan untuk buang air besar, sehingga konstipasi makin parah dan luka makin sulit sembuh.

Selain itu, robekan kecil pada anus ini bisa menyebabkan keluarnya darah segar. Apabila darah segar terus keluar, hal ini bisa membahayakan tubuh si Kecil karena bisa kehilangan banyak darah.

3. Hemoroid

Hemoroid atau ambeien
Medicastore.com

Hemoroid, atau yang lebih umum dikenal dengan istilah wasir atau ambeien, adalah kondisi pembengkakan atau peradangan pada pembuluh darah vena di sekitar area anus dan rektum.

Kondisi ini terjadi akibat tekanan berlebih pada pembuluh darah di area tersebut, yang bisa disebabkan oleh berbagai faktor seperti sembelit kronis, mengejan saat buang air besar, kehamilan, obesitas, atau duduk terlalu lama. 

Tekanan berlebihan ini menyebabkan pembuluh darah vena di area tersebut membengkak dan meradang, sehingga muncul benjolan atau hemoroid.

Akibat dari kurang serat, feses anak bisa mengeras dan membuat anak akan kesulitan untuk buang air besar. Kesulitan buang air besar ini membuat anak harus mengejan lebih ekstra dan bisa menyebabkan hemoroid.

Oleh karena itu, penting untuk memastikan anak rutin mengonsumsi sayur dan serat agar tinja tetap lunak dan proses buang air besar berjalan lancar tanpa perlu mengejan keras.

Dengan pola makan sehat dan kebiasaan buang air yang baik, risiko anak mengalami hemoroid bisa diminimalisir.

4. Fecaloma

Diare pada anak
Freepik

Fecaloma adalah massa tinja (feses) yang sangat keras, terakumulasi, dan mengeras di dalam usus, terutama di kolon sigmoid atau rektum.

Kondisi ini sering terjadi pada pasien dengan konstipasi kronis dan dapat menyebabkan gejala seperti nyeri perut hingga obstruksi usus.

Ketika anak kekurangan serat, tinja menjadi keras dan sulit dikeluarkan. Penumpukan tinja yang tidak bisa dikeluarkan ini lama-kelamaan membentuk massa padat yang disebut fecaloma.

Kekurangan serat pada anak, membuat anak kesulitan untuk buang air besar. Sehingga anak menjadi malas buang air besar karena rasa sakit yang ditimbulkan akibat fesesnya yang keras.

Penumpukan feses ini akan berbahaya jika lama tidak dikeluarkan oleh tubuh anak. Anak akan merasakan sakit dan perutnya mengeras.

Nah Ma, itu dia beberapa penyakit yang sering ditemui oleh dokter spesialis bedah anak. Mama harus memastikan si Kecil untuk memenuhi kebutuhan serat hariannya agar hal yang tidak diinginkan tidak terjadi.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Novy Agrina
EditorNovy Agrina
Follow Us

Latest in Kid

See More

Seru! Rayakan Natal dan Tahun Baru yang Meriah Bersama Lippo Malls

04 Des 2025, 18:39 WIBKid