Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

7 Langkah Perawatan Anak dengan Cerebral Palsy di Rumah

7 Langkah Perawatan Anak dengan Cerebral Palsy di Rumah
Freepik/stockking
Intinya sih...
  • Anak dengan cerebral palsy memiliki kebutuhan dan kondisi yang berbeda-beda, penting bagi orang tua untuk memahami kemampuan unik si Kecil.
  • Fisioterapi ringan di rumah dapat membantu memperkuat otot, menjaga postur tubuh, serta melatih koordinasi gerak anak.
  • Permainan sederhana seperti menyusun balok besar atau berjalan di atas garis dapat membantu anak mengembangkan kemampuan gerak dan keseimbangannya.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Pernahkah Mama memperhatikan si Kecil tampak kesulitan menggerakkan tangan, berdiri lebih lama, atau sering terjatuh saat bermain? Kadang, anak seusia 4-5 tahun memang masih belajar menyeimbangkan tubuhnya. Namun, pada beberapa anak, hal ini bisa menjadi tanda adanya kondisi tertentu seperti cerebral palsy.

Cerebral palsy adalah gangguan pada otak yang memengaruhi kemampuan gerak, keseimbangan, dan postur tubuh anak. Kondisi ini tidak menular dan bukan disebabkan oleh kesalahan orangtua, melainkan karena adanya gangguan perkembangan otak sejak dini.

Meski terdengar menantang, anak dengan cerebral palsy tetap bisa tumbuh bahagia dan berkembang sesuai kemampuannya. Dengan perawatan yang tepat di rumah, dukungan keluarga, serta bimbingan dokter atau terapis, Mama bisa membantu si Kecil beraktivitas lebih mandiri setiap harinya.

Berikut Popmama.com telah merangkum beberapa langkah perawatan yang bisa Mama lakukan di rumah untuk mendukung tumbuh kembang anak usia 4–5 tahun dengan cerebral palsy.

Yuk, disimak!

1. Kenali kondisi dan kebutuhan anak

Kenali kondisi dan kebutuhan anak
Freepik/8photo

Setiap anak dengan cerebral palsy memiliki kondisi yang berbeda. Ada yang hanya mengalami kekakuan ringan pada satu sisi tubuh, tapi ada juga yang membutuhkan bantuan lebih untuk bergerak. Menurut Primaya Hospital, perbedaan ini terjadi karena bagian otak yang terdampak juga berbeda-beda.

Di usia 4–5 tahun, penting bagi Mama untuk memahami kemampuan unik si Kecil. Amati bagaimana ia bergerak, berbicara, atau bereaksi saat diajak bermain. Catat kemajuan kecilnya, seperti saat ia bisa duduk tegak lebih lama atau mencoba menggenggam mainan sendiri.

Langkah sederhana ini membantu Mama mengenali kebutuhan spesifik anak dan menentukan jenis stimulasi atau terapi yang paling sesuai. Jangan lupa untuk selalu berkonsultasi dengan dokter anak atau fisioterapis agar perawatannya tetap aman dan efektif.

2. Lakukan fisioterapi ringan di rumah

Lakukan fisioterapi ringan di rumah
Freepik

Fisioterapi menjadi bagian penting dalam perawatan anak dengan cerebral palsy. Terapi ini membantu memperkuat otot, menjaga postur tubuh, serta melatih koordinasi gerak agar anak bisa lebih aktif dan mandiri.

Di rumah, Mama bisa menjadikan latihan ini sebagai waktu bermain yang menyenangkan. Misalnya, ajak si Kecil melakukan peregangan sederhana di pagi hari, meluruskan tangan dan kaki sambil bermain bola lembut, atau duduk di atas bantal besar untuk melatih keseimbangan. Aktivitas ringan seperti ini membuat tubuhnya lebih lentur sekaligus menumbuhkan rasa percaya diri setiap kali ia berhasil melakukan gerakan baru.

Jika Mama masih ragu menentukan jenis latihan yang sesuai, konsultasikan dengan fisioterapis anak. Terapis bisa membantu Mama menyesuaikan gerakan sesuai kemampuan si Kecil agar hasilnya tetap aman dan efektif.

3. Latih keseimbangan dan gerak dasar lewat permainan

Latih keseimbangan dan gerak dasar lewat permainan
Freepik

Bermain bisa menjadi cara yang efektif untuk membantu anak cerebral palsy mengembangkan kemampuan gerak dan keseimbangannya. Menurut penjelasan RS Pondok Indah, latihan fisik yang dikemas lewat aktivitas menyenangkan akan lebih mudah diterima anak karena tidak terasa seperti terapi.

Mama bisa mencoba permainan sederhana seperti menyusun balok besar, menendang bola pelan, atau berjalan di atas garis yang dibuat dari selotip warna-warni di lantai. Aktivitas ini melatih otot kaki, koordinasi mata dan tangan, serta fokus anak saat bergerak.

Selain membantu tubuhnya lebih kuat, permainan juga memberi kesempatan bagi anak untuk berekspresi dan menikmati interaksi dengan orang di sekitarnya. Yang terpenting, beri pujian setiap kali ia mencoba hal baru, sekecil apa pun kemajuannya.

4. Dukung kemampuan bicara dan komunikasi

4.jpg
Freepik

Beberapa anak dengan cerebral palsy mengalami kesulitan dalam berbicara atau mengatur napas saat berkomunikasi. Menurut Mitra Keluarga, hal ini bisa terjadi karena otot di sekitar mulut dan wajah juga terdampak dari kondisi yang dialami.

Untuk membantu si Kecil berlatih bicara, Mama bisa mulai dari kegiatan sederhana seperti bernyanyi bersama, membaca buku cerita bergambar, atau bermain tebak gambar. Saat berbicara dengannya, gunakan kalimat pendek, jelas, dan tatap matanya agar ia merasa diperhatikan. 

Kebiasaan kecil seperti ini membantu anak lebih percaya diri dan memahami bahwa komunikasinya dihargai.

Jika kemampuan bicaranya belum berkembang sesuai harapan, Mama bisa berkonsultasi dengan terapis wicara. Dengan latihan yang konsisten dan dukungan keluarga, kemampuan komunikasi anak akan meningkat secara bertahap.

5. Buat jadwal harian yang teratur

Buat jadwal harian yang teratur
Freepik

Anak dengan cerebral palsy sering kali membutuhkan waktu lebih lama untuk beradaptasi dengan aktivitas sehari-hari. Karena itu, memiliki jadwal yang teratur bisa membantu mereka merasa lebih aman dan terbiasa dengan rutinitasnya.

Mama bisa mulai dengan membuat rencana sederhana yang berisi waktu makan, bermain, terapi, hingga istirahat. Gunakan gambar atau warna berbeda di papan jadwal agar si Kecil mudah mengenali urutannya. Konsistensi penting, tapi fleksibilitas juga perlu dijaga, jika anak terlihat lelah, beri waktu istirahat lebih lama tanpa memaksa.

Rutinitas yang stabil membantu anak belajar mengenali pola, meningkatkan rasa percaya diri, dan menumbuhkan kebiasaan mandiri. Perlahan, ia akan lebih siap mengikuti aktivitas harian dengan semangat.

6. Perhatikan asupan gizi seimbang

Perhatikan asupan gizi seimbang
Freepik/jcomp

Nutrisi berperan besar dalam mendukung tumbuh kembang anak dengan cerebral palsy. Menurut penjelasan dari Primaya Hospital, kebutuhan gizi anak dengan kondisi ini bisa berbeda tergantung kemampuan motoriknya, terutama jika anak mengalami kesulitan mengunyah atau menelan.

Untuk membantu pemenuhan gizinya, Mama bisa memilih makanan yang mudah dikunyah dan kaya nutrisi, seperti ikan, telur, tahu, tempe, serta sayuran lembut. Hindari makanan yang terlalu keras atau lengket agar anak tidak tersedak. Jika perlu, olah makanan menjadi bentuk lembek atau halus tanpa mengurangi kandungan nutrisinya.

Selain itu, jaga asupan cairan agar anak tidak dehidrasi, terutama jika ia mudah berkeringat saat beraktivitas atau terapi. Konsultasikan juga pada dokter anak atau ahli gizi jika Mama ingin menyesuaikan pola makan khusus untuk mendukung kebutuhan si Kecil.

7. Beri dukungan emosional dan pujian

Beri dukungan emosional dan pujian
Freepik

Selain perawatan fisik, anak dengan cerebral palsy juga butuh dukungan emosional dari orang-orang terdekatnya. Anak perlu merasa dicintai, diterima, dan dihargai atas setiap usaha kecil yang ia lakukan.

Menurut Cerebral Palsy Foundation, memberikan pujian sederhana seperti “Kamu hebat sudah berusaha!” dapat meningkatkan rasa percaya diri dan semangat anak. Mama juga bisa menciptakan suasana positif di rumah dengan rutin mengajak anak berbicara, membaca bersama, atau bermain sesuai kemampuannya.

Yang terpenting, jangan membandingkan perkembangan anak dengan anak lain. Setiap anak memiliki kemampuan dan keunikan masing-masing. Dengan dukungan penuh dari keluarga, anak dengan cerebral palsy bisa tumbuh menjadi pribadi yang tangguh dan berdaya.

Merawat anak dengan cerebral palsy memang membutuhkan kesabaran ekstra. Namun, setiap langkah kecil yang Mama lakukan berarti besar bagi tumbuh kembangnya. Dengan dukungan, cinta, dan rutinitas yang konsisten, anak bisa berkembang sesuai potensinya dan tumbuh menjadi pribadi yang percaya diri.

Nah, setelah tahu pentingnya perawatan dan stimulasi yang tepat, coba deh Mama perhatikan kembali aktivitas harian si Kecil. Siapa sangka, dari latihan sederhana hingga pelukan hangat setiap hari, semuanya bisa membantu anak belajar, berkembang, dan merasa dicintai sepenuhnya. Kecil, tapi bermakna banget, kan?

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Novy Agrina
EditorNovy Agrina
Follow Us

Latest in Kid

See More

Seru! Rayakan Natal dan Tahun Baru yang Meriah Bersama Lippo Malls

04 Des 2025, 18:39 WIBKid