Dongeng Anak Islami: Fatimah dan Nenek Maryam

Nenek Maryam ajarkan betapa pentingnya salat pada cucunya

6 April 2024

Dongeng Anak Islami Fatimah Nenek Maryam
Pinterest/aboutislam

Salat merupakan hal yang sangat penting dalam agama Islam, bahkan dikatakan sebagai tiang agama. Bagi orangtua yang sudah dewasa, salat adalah kewajiban yang harus kita laksanakan. Namun, bagaimana dengan anak-anak?

Mengajarkan anak-anak untuk salat sejak dini adalah salah satu hal terpenting dalam mendidik mereka.

Anak-anak adalah karunia yang berharga dari Allah SWT, dan sebagai orangtua, tugas kita adalah membimbing mereka ke jalan yang benar. Contohnya adalah dengan mengajarkan mereka tentang kewajiban salat.

Cara untuk mengajarkan dan mengenalkan salat pada anak juga sangat beragam. Salah satunya adalah dengan dongeng tentang pentingnya salat.

Berikut Popmama.com akan memberikan dongeng anak islami: Fatimah dan Nenek Maryam.

1. Fatimah seorang anak yang ceria dan pemberani

1. Fatimah seorang anak ceria pemberani
bing.com

Pada suatu hari, di sebuah desa yang tentram dan subur, hiduplah seorang gadis kecil bernama Fatimah. Fatimah adalah orang yang sangat ceria dan pemberani. Karena keberanian, rasa ingin tahu, serta semangatnya membuat hari-hari Fatimah seakan sangat berwarna.

Banyak sekali hal-hal yang ia lakukan dalam sehari, seperti membantu nenek menanam pohon teh, memetik buah di kebun, hingga membantu Pak Tani menggiring kerbau kembali ke kandangnya. Diantara banyak hal yang sangat senang ia lakukan, Fatimah lupa akan satu hal. Ia sering meninggalkan salatnya.

Editors' Pick

2. Melihat hal tersebut Nenek Maryam memutuskan untuk memberi Fatimah pelajaran berharga

2. Melihat hal tersebut Nenek Maryam memutuskan memberi Fatimah pelajaran berharga
bing.com

Nenek Maryam adalah nenek Fatimah yang memiliki jiwa yang lembut dan bijaksana. Ia sangat mencintai Fatimah dan sangat mengingkan hal-hal baik selalu datang ke cucunya. Karena itu, saat ia mengetahui cucu tersayangnya suka lalai dalam melaksanakan salat, Nenek Maryam memutuskan untuk memberikan pelajaran yang berharga pada Fatimah.

"Fatimah, sini duduk di sampingku," panggil Nenek Maryam sambil menepuk bangku kayu tua di halaman belakang rumah mereka.

Fatimah, dengan mata berkilau dan rasa ingin tahunya yang amat besar melompat dan segera duduk di samping neneknya.

"Fatimah apakah kamu melihat taman ini?" Nenek Maryam bertanya, mengarahkan pandangannya ke berbagai macam bunga dan pohon yang memperindah halaman belakang mereka.

"Iya, Nenek. Ini indah sekali!" Fatimah berseru, terpesona dengan pemandangan tersebut.

"Taman ini seperti hidupmu, nak. Setiap bunga mewakili satu hari yang kamu jalani. Dan seperti kita merawat tanaman di taman ini, kita juga harus merawat jiwa kita," Nenek Maryam menjelaskan dengan lembut.

Fatimah mendengarkan dengan penuh perhatian, terpesona dengan kata-kata neneknya.

3. Betapa pentingnya salat bagi kehidupan

3. Betapa penting salat bagi kehidupan
bing.com

Melihat cucunya yang berbinar-binar, Nenek Maryam lanjut menjelaskan apa yang ia maksud pada Fatimah.

"Coba kamu bayangkan jika kita lupa menyiram tanaman-tanaman ini. Apa yang akan terjadi?" Nenek Maryam bertanya lembut.

"Mereka akan layu dan mati," jawab Siti, dahinya berkerut dengan kekhawatiran.

"Tepat sekali Fatimah. Dan seperti air yang sangat penting bagi tanaman agar tumbuh subur, salat kita juga sangat penting bagi jiwa kita," Nenek Maryam melanjutkan, suaranya penuh dengan hikmah.

Fatimah yang mendengar pernyataaan neneknya tersebut langsung terdiam sejenak. Ia merasa bersalah karena akhir-akhir ini sering meninggalkan salatnya.

"Maafkan aku Nenek, kadang-kadang aku terlalu sibuk bermain dan melakukan banyak hal, sehingga aku lupa untuk melaksanakan salat," Fatimah mengakui kesalahannya.

"Tidak apa-apa, Fatimah. Kita semua sibuk, tetapi kita tidak boleh lupa akan pentingnya salat. Ini adalah hubungan kita dengan Yang Maha Kuasa, sumber kekuatan, petunjuk, dan kedamaian," Nenek Maryam meyakinkannya.

4. Fatimah berjanji tidak akan meninggalkan salatnya lagi

4. Fatimah berjanji tidak akan meninggalkan salat lagi
bing.com

Sejak hari itu, Fatimah berjanji pada dirinya sendiri dan neneknya,untuk tidak pernah melewati satu hari pun tanpa menunaikan salatnya, tidak peduli seberapa sibuk dan seberapa banyak kegiatan yang ia laksanakan.

Saat hari berganti menjadi minggu dan minggu berganti menjadi bulan, Fatimah tetap setia pada janjinya. Ia berdoa dengan tekun, menemukan ketenangan dan kedamaian dalam ritual harian itu.

Dan saat Fatimah merawat taman jiwanya dengan setiap salat, iamenyadari bahwa hidupnya mekar dengan berkah dan kebahagiaan yang tak terhitung. Sejak saat itu, Fatimah menjadi contoh yang bersinar bagi semua teman-temannya. Fatimah menyebarkan cinta, kebaikan, dan pentingnya salat di mana pun ia pergi.

Dan di taman hatinya, bunga-bunga iman mekar selamanya, memenuhi hidupnya dengan keindahan, tujuan, dan rahmat Ilahi

Makna dan Pelajaran yang dapat Diambil

Dari dongeng Fatimah dan Nenek Maryam, terdapat beberapa pelajaran yang dapat diambil. Dongeng mengajarkan betapa pentingnya salat sebagai kewajiban dalam agama Islam. Salat diibaratkan sebagai air bagi tanaman, yang sangat diperlukan agar jiwa kita tumbuh dan berkembang dengan baik. Hal ini menekankan bahwa salat adalah cara untuk memelihara hubungan spiritual dengan Allah SWT.

Fatimah mengajarkan tentang pentingnya konsistensi dan kesungguhan dalam menjalankan kewajiban agama. Meskipun terkadang sibuk dengan aktivitas lain, Fatimah tetap memprioritaskan salatnya tanpa kecuali. Ini mengajarkan kepada kita bahwa kesungguhan dan konsistensi dalam menjalankan kewajiban agama akan membawa berkah dan kebahagiaan dalam hidup.

Itulah dongeng anak islami: Fatimah dan Nenek Maryam. Mengajarkan anak-anak untuk salat bukan hanya tentang mengajarkan mereka gerakan-gerakan fisiknya, tetapi juga tentang membantu mereka memahami makna dan tujuan dari salat itu sendiri. Semoga melalui dongeng ini, Mama tidak hanya mengajarkan mereka salat sebagai sebuah rutinitas, tetapi juga membantu mereka membangun hubungan yang kuat dengan Allah SWT.

Baca juga:

The Latest