Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

9 Tanda Anak Kekurangan Vitamin & Mineral yang Sering Diabaikan

kid sick
Freepik.com

Si Kecil sering terlihat lelah, gampang sakit, atau rambutnya mudah rontok? Hati-hati Ma, bisa jadi itu adalah tanda kekurangan mikronutrien yang penting bagi tumbuh kembangnya.

Sebagai orangtua, memastikan anak tumbuh sehat dan kuat adalah prioritas utama. Namun, masih banyak orangtua hanya terfokus pada kebutuhan makronutrien seperti karbohidrat untuk energi dan protein untuk membangun otot.

Padahal, ada kelompok nutrisi lain yang tak kalah penting, yaitu mikronutrien seperti vitamin dan mineral yang bisa menjadi sinyal bagi tubuh anak jika asupan tersebut tak terpenuhi.

Masih sering diabaikan orangtua, berikut Popmama.com rangkumkan ciri anak kurang vitamin atau mineral yang perlu Mama waspadai.

1. Mudah lelah dan lesu

anak kekurangan vitamin dan mineral
Freepik

Jika anak mudah lelah, pucat, dan terlihat lemas padahal tidurnya cukup, bisa jadi ia kekurangan vitamin B12 atau zat besi, Ma.

Keduanya berperan krusial dalam pembentukan sel darah merah yang membawa oksigen ke seluruh tubuh. Nah, kekurangan oksigen inilah yang membuat anak gampang merasa lelah.

American Academy of Pediatrics (AAP) menyoroti anemia defisiensi besi sebagai penyebab umum kelelahan pada anak, yang mana disebabkan karena kurangnya asupan zat besi dalam tubuhnya.

2. Bibir pecah-pecah dan sariawan

anak kekurangan vitamin dan mineral
Freepik

Luka di sudut mulut, seperti sariawan atau bibir yang kering dan pecah-pecah bukan selalu karena anak dehidrasi, Ma, tapi bisa jadi tanda mereka kekurangan vitamin B2, B3, dan B6.

Nah, kegunaan vitamin B kompleks inilah yang berperan sangat penting untuk kesehatan kulit dan selaput lendir sebagaimana dikutip dari Nutrients Journal (2020), yang menghubungkan defisiensi beberapa vitamin B dengan masalah kulit dan mukosa.

3. Gusi mudah berdarah

anak kekurangan vitamin dan mineral
FreepikArtPhoto_studio

Saat menyikat gigi, gusi si Kecil mudah berdarah? Ini juga bisa jadi tanda tubuhnya kekurangan vitamin C, Ma.

Padahal, vitamin C adalah kunci untuk sintesis kolagen, protein yang membangun struktur gusi dan pembuluh darah. Kalau tubuhnya kekurangan vitamin C, jaringan gusi menjadi lemah dan membuatnya mudah berdarah.

4. Mudah memar

anak kekurangan vitamin dan mineral
Freepik/pvproductions

Kalau si Kecil mudah memar meski hanya terbentur ringan, kondisi ini juga bisa jadi tanda kalau tubuhnya kekurangan vitamin K.

Mengutip dari Harvard T.H. Chan School of Public Health, vitamin K memiliki peran penting dalam proses pembekuan darah.

Nah, vitamin K inilah yang bertugas mengaktifkan protein yang terlibat dalam proses pembekuan darah. Makanya jika si Kecil kekurangan vitamin K, pembuluh darah kapiler lebih mudah pecah dan menyebabkan memar.

5. Susah melihat saat gelap

anak kekurangan vitamin dan mineral
Freepik/Mateus Andre

Di usianya yang masih sangat belia, Mama pernah mendapati si Kecil kesulitan melihat saat kondisi gelap? Bisa jadi ia mengalami "rabun senja" yang dikaitkan dengan kekurangan vitamin A.

Seperti kita ketahui bersama bahwa vitamin A diperlukan untuk membentuk rhodopsin, yaitu pigmen di mata yang berfungsi menangkap cahaya minim.

Jadi, selain memberi batasan screen time, pemenuhan asupan vitamin A hariannya juga perlu lebih diperhatikan agar anak tak mengalami defisiensi vitamin A, Ma.

6. Susah tidur saat malam hari

anak kekurangan vitamin dan mineral
Freepik/pvproductions

Kalau si Kecil tidurnya nggak nyenyak atau gelisah, ternyata hal ini bisa dikaitkan dengan rendahnya kadar vitamin D, Ma.

Sebuah studi dalam Journal of Clinical Sleep Medicine, menemukan adanya hubungan antara kadar vitamin D yang rendah dan kualitas tidur yang buruk.

Hal ii terjadi karena vitamin D terlibat dalam produksi hormon melatonin yang mengatur siklus tidur-bangun. Itulah mengapa kekurangan vitamin ini bisa membuat si Kecil jadi sulit tidur saat malam hari.

7. Kulit kering dan mudah gatal

anak kekurangan vitamin dan mineral
Freepik

Kulit kering, bersisik, dan gatal yang selalu terjadi dan tak wajar bisa menjadi sinyal kalau tubuh anak kekurangan mineral yodium (iodine).

Yodium sendiri adalah komponen penting hormon tiroid yang mengatur metabolisme sel, termasuk kesehatan dan regenerasi sel kulit. Jika si Kecil kekurangan mineral ini, kulitnya pun jadi lebih kering bahkan sering merasa gatal.

Kondisi kulit kering dan mudah gatal ini akan membuat si Kecil tak nyaman dalam aktivitas, Ma, jadi pastikan mineral yodiumnya terpenuhi ya!

8. Gigi mudah berlubang

anak kekurangan vitamin dan mineral
Freepik/LipikStockMedia

Selain gusi mudah berdarah, tanda lainnya saat anak kekurangan asupan mikronutrien adalah ketika giginya mudah berlubang.

Gigi mudah berlubang bukan hanya karena kebersihan gigi yang buruk, tapi bisa dipengaruhi oleh kurangnya kalsium dan vitamin A.

Kalsium sendiri menjadi bahan baku utama enamel gigi, sementara vitamin A penting untuk menjaga kesehatan enamel dan produksi air liur pelindung. Itulah mengapa keduanya berperan penting untuk kesehatan gigi.

9. Rambut mudah rontok

anak kekurangan vitamin dan mineral
Freepik

National Institutes of Health (NIH) menyebutkan bahwa kerontokan rambut sebagai salah satu gejala defisiensi zinc.

Selain pada orang dewasa, kondisi ini juga bisa terjadi pada anak, Ma. Jika rambut si Kecil lebih rontok dari biasanya, ini perlu diwaspadai sebagai tanda kekurangan mineral zinc.

Zinc sendiri terlibat dalam pembelahan sel dan perbaikan jaringan, termasuk folikel rambut. Kalau zinc dalam tubuh kurang, siklus pertumbuhan rambut pun dapat terganggu.

Tips Memenuhi Mikronutrien Anak

anak kekurangan vitamin dan mineral
Freepik

Lalu, gimana sih cara memastikan anak mendapat semua mikronutrien di atas? Kuncinya adalah variasi dan pola makan seimbang, Ma.

Sebagai referensi menu harian yang seimbang, Mama bisa mencukupi setiap mikronutrien yang telah disebutkan dengan menu di bawah ini:

  • Zat Besi & B12: Daging merah tanpa lemak, ayam, ikan, telur, hati, dan kacang-kacangan.
  • Vitamin B Kompleks (B2, B3, B6): Susu, telur, ikan, ayam, biji-bijian utuh, dan sayuran hijau.
  • Vitamin C: Jeruk, jambu biji, stroberi, kiwi, brokoli, dan tomat.
  • Vitamin K: Sayuran hijau seperti bayam, kale, brokoli, serta minyak nabati.
  • Vitamin A: Wortel, ubi jalar, labu, bayam, mangga, dan hati.
  • Vitamin D: Ikan berlemak (salmon, tuna), kuning telur, serta paparan sinar matahari pagi yang cukup.
  • Yodium: Garam beryodium, ikan laut, rumput laut, dan seafood.
  • Kalsium: Susu dan produk olahannya (keju, yogurt), ikan teri, brokoli, dan kacang almond.
  • Zinc: Daging sapi, kerang, biji labu, kacang mete, dan chickpea.

Yang perlu diingat, tanda-tanda di atas nggak selalu berarti si Kecil pasti kekurangan vitamin dan mineral ya, Ma. Bisa saja disebabkan oleh hal lain.

Jadi, pastikan selalu memerhatikan perkembangannya dan jangan ragu untuk konsultasi ke dokter anak untuk membantu tumbuh kembangnya lebih optimal.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Novy Agrina
EditorNovy Agrina
Follow Us

Latest in Kid

See More

Seru! Rayakan Natal dan Tahun Baru yang Meriah Bersama Lippo Malls

04 Des 2025, 18:39 WIBKid