Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

Mengenal Batik Geblek Renteng yang Dihapus Bupati Kulon Progo Agung!

Pinterest.com/edanpostudio
Pinterest.com/edanpostudio

Batik Geblek Renteng lahir dari kreativitas Ales Candra Wibawa, seorang siswa SMA Negeri 1 Wates, yang memenangkan lomba desain batik khas Kulon Progo pada tahun 2012. Motif ini terinspirasi dari makanan tradisional 'geblek' yang berbentuk angka delapan, melambangkan jumlah desa dan kelurahan di Kulon Progo yang berjumlah 88. Kata 'renteng' berarti saling berkait, mencerminkan ikatan kuat antarwarga Kulon Progo.

Sejak diresmikan pada 6 Mei 2012, Batik Geblek Renteng menjadi identitas resmi Kulon Progo, digunakan sebagai seragam oleh pelajar dan ASN. Motif ini tidak hanya memperindah kain, tetapi juga mengandung filosofi mendalam tentang kerja keras, kebersamaan, dan harapan akan masa depan yang lebih baik.

Bupati Kulon Progo saat ini, Agung Setyawan, mengaku bahwa penghapusan motif Geblek Renteng dilakukan atas perintah langsung dari Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X. Motif Geblek Renteng dianggap terlalu kuat dikaitkan dengan masa kepemimpinan Bupati Kulon Progo sebelumnya, Hasto Wardoyo. 

Selain itu, motif ini dinilai tidak mencerminkan budaya dan identitas Yogyakarta secara keseluruhan, sehingga Pemerintah Kabupaten Kulon Progo memutuskan untuk menggantinya dengan motif Gunungan Pare Anom yang lebih sesuai dengan gagrag Ngayogyakarta.

Namun, keputusan Bupati Kulon Progo Agung untuk menghapus penggunaan motif ini dari seragam resmi menimbulkan kekhawatiran akan hilangnya simbol budaya yang telah mengakar dalam kehidupan masyarakat. 

Berikut Popmama.com akan mengajak Mama untuk mengenal batik Geblek Renteng, yang dihapus Bupati Kulon Progo Agung. Yuk, simak informasinya, Ma!

1. Asal-usul batik Geblek Renteng

Pinterest.com/pngtree
Pinterest.com/pngtree

Motif Geblek Renteng diciptakan oleh Ales Candra Wibawa, siswa SMA Negeri 1 Wates, yang memenangkan lomba desain batik khas Kulon Progo pada tahun 2012. Karya ini terinspirasi dari makanan tradisional 'geblek' yang berbentuk angka delapan, melambangkan jumlah desa dan kelurahan di Kulon Progo yang berjumlah 88.

Kata 'renteng' dalam bahasa Jawa berarti saling berkait, mencerminkan ikatan kuat antarwarga Kulon Progo. Motif ini menggambarkan semangat kebersamaan dan gotong royong yang menjadi ciri khas masyarakat setempat

2. Makna filosofis yang mendalam

Instagram.com/geblekrenteng
Instagram.com/geblekrenteng

Batik Geblek Renteng tidak hanya indah secara visual, tetapi juga sarat makna. Motif angka delapan yang berulang melambangkan siklus kehidupan, kerja keras, dan ketahanan dalam menghadapi tantangan.

Selain itu, motif ini mencerminkan harapan akan masa depan yang lebih baik, dengan simbol-simbol seperti bunga kuncup dan buah manggis yang melambangkan pertumbuhan dan kekayaan alam Kulon Progo.

3. Identitas budaya yang kuat

Sejak diresmikan, Batik Geblek Renteng menjadi identitas resmi Kulon Progo, digunakan sebagai seragam oleh pelajar dan ASN. Motif ini memperkuat rasa kebanggaan dan keterikatan masyarakat terhadap budaya lokal.​

Penggunaan motif ini dalam kehidupan sehari-hari membantu melestarikan nilai-nilai budaya dan memperkenalkan kekayaan tradisi Kulon Progo kepada generasi muda.

4. Dampak ekonomi bagi UMKM

freepik/wirestock
freepik/wirestock

Popularitas Batik Geblek Renteng memberikan dampak positif bagi pelaku UMKM di Kulon Progo, khususnya para perajin batik. Permintaan yang tinggi terhadap motif ini membuka peluang usaha dan meningkatkan perekonomian lokal.

Industri batik di Kulon Progo berkembang pesat, dengan banyaknya pelatihan dan dukungan dari pemerintah daerah untuk meningkatkan kualitas dan pemasaran produk batik.

5. Harapan pelestarian batik Geblek Renteng untuk masa depan

Pinterest.com/freepik
Pinterest.com/freepik

Batik Geblek Renteng merupakan simbol kearifan lokal yang mencerminkan nilai-nilai kebersamaan, kerja keras, dan harapan akan masa depan yang lebih baik. Pelestarian motif ini penting untuk menjaga identitas budaya dan memperkuat rasa kebanggaan masyarakat Kulon Progo.

Diharapkan, dengan dukungan dari berbagai pihak, Batik Geblek Renteng dapat terus berkembang dan menjadi inspirasi bagi daerah lain dalam melestarikan warisan budaya mereka.

Nah, sekarang Mama sudah mengenal batik Geblek Renteng, yang dihapus Bupati Kulon Progo Agung. Semoga Batik Geblek Renteng masih bisa menjadi simbol kebanggaan Kulon Progo dan dilestarikan ya, Ma.

Share
Topics
Editorial Team
Onic Metheany
EditorOnic Metheany
Follow Us

Latest in Life

See More

Review INNISFREE Green Tea Ceramide Milk Essence, Lembap dalam 3 Detik

05 Des 2025, 15:07 WIBLife