Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

PENDAR yang Penuh Gemerlap "Luminesence" oleh Eddy Betty

eddy betty Luminesence
Dok. Eddy Betty
Intinya sih...
  • Eddy Betty merancang "Luminescence" dengan material yang eksperimental.
  • Desain gaun-gaun eksperimental menampilkan keberanian dan gaya baru yang menawan.
  • Kebaya diubah menjadi gaun eksperimental tetapi tetap mempertahankan keanggunan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Eddy Betty sekali lagi berhasil membuktikan dirinya sebagai salah satu desainer senior dengan kebaruan. Kali ini tidak hanya elemen baru yang dibawanya, melainkan juga berusaha keluar dari pakem-pakem karya yang pernah diciptakan sebelumnya.

Dalam fashion show tunggal terbarunya bertajuk “Luminescence”, Eddy Betty banyak bereksplorasi dengan material yang cukup baru. Kilauan kaca hingga 'besi' berpadu dengan kain-kain indah yang berkilauan. Sesuai namanya, luminescence atau PENDAR, begitulah makna yang ingin ditampilkan.

"Pendaran cahaya dari matahari menuju laut. Ini adalah hadiah dari perenungan saya di pantai selama Covid-19 kemarin. Awalnya fashion show ini diadakan pas Covid-19 tapi karena pandemi akhirnya tertunda," jelas Eddy Betty kepada Popmama.com.

Berikut Popmama.com rangkum informasi selengkapnya.

1. Jiwa eksperimental Eddy Betty dalam "Luminescence"

eddy betty
Popmama.com/Putri Syifa N

Dalam wawancaranya, Eddy Betty menjelaskan alasannya menggunakan material tidak biasa untuk koleksinya satu ini. Mulai dari besi, karet, akrilik, plastik, kulit yang dipotong dan disambung untuk menciptakan pakaian yang menawan.

"Ini cukup eksperimental untuk saya, pakaian tidak harus dari kain. Ini untuk memotivasi saya sendiri," pungkasnya.

Benar saja, saat koleksi ditampilkan pada badan model bisa jadi ini adalah koleksi Eddy Betty yang cukup fenomenal. Sorot lampu berpadu dengan material unik yang membuat "Luminescence" menjadi sangat khas dan revolusioner.

Eddy Betty menerjemahkan gerak sinar ke bentuk rancangan gaun-gaun eksperimental yang indah. Seperti katanya, koleksi ini merupakan tempat bertemunya konstruksi desain yang ekstrim artistik dan karakter yang romantic opulence khas sang Perancang.

"Nanti harus tenggelam dalam impian saya juga, biar sama-sama berimajinasi," jelas Eddy.

2. Renungan dan makna "Luminescence" dari desain Eddy Betty

eddy betty
Dok. Eddy Betty

Fashion show tunggal Eddy Betty dalam "Luminescence" berlangsung di Hotel Mulia, Senayan pada Kamis (15/5/2025). Namanya pendar yang menangkap sifat reflective cahaya yang berpendar di permukaan samudera, di tepi-tepi ombak yang menghempas, di ritme gerak nelayan yang menebar jaring, di antara garis-garis tenang keramba di laut.

Aspek-aspek natural khas pantai itu diwujudkan ke desain yang diterjemahkan dalam bentuk cutting, handcrafting, dan tata ornamentasi. Bukan Eddy Betty namanya jika tidak ada unsur haute couture klasik yang membuat namanya tetap tinggi.

Dalam 77 koleksi desain "Luminescence" teknik haute couture klasik itu bergabung menjadi fondasi untuk menaklukkan bahan seperti lace, chiffon, lame, silk, logam, resin, dan polimer, untuk membentuk gelombang, serta tekstur berkilau yang menyerupai pendar cahaya matahari yang bebas menari.

"Ini adalah pendaran semangat dan motivasi untuk kehidupan. Perenungan untuk kebijaksanaan hidup dan ketenangan batin. Saya ungkapkan dalam desain," jelas Eddy.

3. Terjemahan kebaya anggun bentuk gaun ala Eddy Betty

eddy betty
Dok. Eddy Betty

Eddy juga menyebut kalau kilau material, lipatan-lipatan, dan ritme detail, menciptakan impresi visual yang berkesan musikal. Setiap siluet rancangan dibangun dengan pendekatan arsitektur: struktur sculptural, proporsi tajam, ornamentasi yang kompleks, tetapi tetap bertumpu pada siluet tubuh yang seksi.

Tak seorang diri, Eddy menyiapkan fashion tunggalnya didukung oleh Hotel Mulia Senayan Jakarta dan Brani Water. Ditambah oleh aksesori dari Rinaldy A. Yunardi, makeup director Donny Liem, dan fashion show director DJAFAR.

Meski menyebut ini eksperimental, tetap ada kebaya yang menghiasi karya terbarunya ini. Setelah namanya semakin dikenal dari pernikahan Maudy Ayunda dan Luna Maya, di sini unsur kebaya tetap ada tetapi ia mengubahnya untuk bisa dipakai dalam gala mewah atau red carpet.

"Jadi dalam 'Luminescence' ini bukan kebaya secara harfiah," pungkasnya.

Ia menjelaskan kalau kebaya tidak hanya untuk acara formal atau adat saja. Karena dalam "Luminescence" Eddy Betty menerjemahkan kebaya dalam bentuk lain. Korset yang membuat siluet pinggang kecil tetap menjadi ciri khasnya, Eddy menyulap kebaya menjadi gaun eksperimental tanpa menghilangkan esensi keanggunannya yang agung.

4. Kebaya bentuk gaun menjadi twist menarik bagi Eddy Betty

eddy betty
Dok. Eddy Betty

Lebih lanjut lagi soal kebaya ini, Eddy mencoba mengeksplorasi mengenai kebaya klasik yang dipadukan dengan visinya yang visioner. Bukan mengubah secara literal, melainkan mengambil sudut pandang lain yang bisa diterima sekaligus ada kesan kebaruan yang tak jauh keluar dari pakem kebaya itu sendiri.

Hasil eksperimental untuk kebayanya itu pun terlihat jelas dalam "Luminescence". Eddy memadukan model kebaya klasik yang khas dengan potongan dan bahan yang tidak biasa. Belakangan ia sadar ini menjadi 'proyek' terbarunya dalam bermain dan bereksplorasi.

“Saya ingin mengajak penonton ikut berkreasi dengan versinya mereka masing-masing,” ujarnya.

Itulah tadi informasi mengenai fashion show tunggal Eddy Betty "Luminescence". Congrats ya!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Onic Metheany
EditorOnic Metheany
Follow Us

Latest in Life

See More

5 Makanan yang Tidak Boleh Dikonsumsi dengan Mi Instan

18 Des 2025, 21:37 WIBLife