- Berisi pernyataan atau klaimArgumentasi harus dimulai dengan pendapat yang jelas dan bisa diperdebatkan.
- Didukung oleh bukti dan alasan logisSetiap klaim harus dibuktikan dengan data, fakta, atau contoh.
- Bertujuan meyakinkan audiensArgumentasi bukan hanya menyampaikan opini, tapi mengajak orang lain untuk setuju.
- Bersifat kritis dan rasionalMenghindari emosi berlebihan dan fokus pada logika.
Apa Itu Argumentasi? Pahami Ciri, Struktur, dan Jenisnya

- Pengertian argumentasi: bentuk komunikasi dengan tujuan meyakinkan melalui alasan atau bukti logis, digunakan dalam debat, esai, pidato, dan percakapan sehari-hari.
- Ciri-ciri argumentasi: berisi klaim yang diperdebatkan, didukung oleh bukti dan alasan logis, bertujuan meyakinkan audiens, bersifat kritis dan rasional.
- Struktur teks argumentasi: terdiri dari pernyataan pendapat (klaim utama), argumentasi (alasan dan bukti), penegasan ulang (kesimpulan).
Dalam kehidupan sehari-hari, seringkali kita mendengar atau bahkan terlibat dalam proses penyampaian pendapat, terutama saat berdiskusi atau menyampaikan gagasan.
Proses tersebut biasa dikenal sebagai argumentasi. Argumentasi merupakan salah satu bentuk komunikasi antar individu yang melibatkan penggunaan bukti, logika, dan alasan kuat untuk mendukung posisi atau klaim yang dijukan oleh seseorang.
Tujuan hal ini adalah untuk mengubah pandangan atau keyakinan orang lain untuk memperkuat pandangan kita sendiri.
Tapi, apa sebenarnya yang dimaksud dengan argumentasi? Apa bedanya dengan sekadar berpendapat?
Agar lebih jelas, berikut Popmama.com berikan penjelasan lengkap mengenai pengertian apa itu argumentasi? beserta ciri-ciri, struktur, dan jenis-jenis argumentasi yang penting untuk dipahami baik dalam komunikasi lisan maupun tulisan.
1. Pengertian argumentasi

Secara umum, argumentasi adalah suatu bentuk komunikasi atau penyampaian pendapat dengan tujuan meyakinkan orang lain melalui alasan atau bukti yang logis. Argumentasi tidak hanya menyampaikan opini, tetapi juga memberikan penjelasan mengapa pendapat tersebut layak diterima.
Menurut Cambridge Dictionary, argumentasi (argumentation) didefinisikan sebagai:
“The process of developing or presenting an argument; reasoning.”
Artinya, argumentasi melibatkan proses berpikir dan penyusunan alasan yang mendukung suatu pendapat.
Argumentasi biasanya digunakan dalam debat, tulisan esai, pidato, bahkan dalam percakapan sehari-hari, terutama ketika seseorang berusaha mempengaruhi sudut pandang orang lain.
2. Ciri-ciri Argumentasi

Menurut University of North California at Chapel Hill argumentasi memiliki ciri-ciri utama, sebagai berikut.
3. Struktur teks argumentasi

Sama seperti esai atau pidato yang baik, argumentasi terdiri dari tiga bagian utama:
- Pernyataan Pendapat (klaim utama)
Bagian ini merupaknn pembuka teks yang berisi klaim utama atau pendapat pribadi penulis terhadap suatu isu.
Tesis harus bersifat arguable atau dapat diperbedatkan dan bukan sekedar fakta umum, melainkan opini yang bisa ditanggapi dengan pro dan kontra.
Tujuannya untuk memperjelas posisi atau sudut pandang penulis. Biasanya terdapat di paragraf pertama atau pengantar.
Contoh teks:
"Pendidikan seks seharusnya diajarkan sejak dini di sekolah dasar untuk mencegah kekerasan seksual dan meningkatkan kesadaran tubuh."
- Argumentasi (alasan dan bukti)
Penjelasan logis yang mendukung tesis, bisa berupa data, kutipan ahli, atau contoh nyata.
Pada bagian ini merupakan inti dari teks argumentasi, penulis akan menyampaikan alasan-alasan logis, disertai dengan bukti, contoh nyata, kutipan ahli, atau data statistik yang memperkuat pendapat.
Biasanya satu argumen dijabarkan dalam satu paragraf dan semakin kuat dengan beragam bukti yang digunakan.
Tujuannya untuk meyakinkan pembaca bahwa pendapat penulis memiliki dasar yang kuat. Bentuk bukti yang digunakan biasanya berasal dari data penelitan, peristiwa nyata yang relevan, statistik resmi, atau utipan ahli terpercaya.
Contoh teks:
"Menurut data dari UNICEF, sekitar 1 dari 4 anak perempuan di negara berkembang menikah sebelum usia 18 tahun. Pendidikan seks sejak dini dapat membantu mereka memahami hak atas tubuh mereka."
- Penegasan ulang (kesimpulan)
Bagian yang menguatkan kembali posisi penulis dan mendorong pembaca untuk menerima pendapat tersebut.
Pada bagian ini berisi penguatan kembali terhadap pendapat awal, disertai simpulan logis dari seluruh argumen yang telah disampaikan. Penulis bisa menyampaikan ajakan, rekomendasi, atau refleksi pribadi.
Tujuannya untuk memberikan kesan akhir yang kuat, menyimpulkan kembali inti argumen, memotivasi pembaca untuk setuju atau bertindak
Contoh teks:
"Karena tingkat kekerasan seksual dan pernikahan anak yang masih tinggi, pengenalan pendidikan seks sejak dini di sekolah bukan hanya penting, tapi sudah menjadi kebutuhan mendesak."
Menurut Purdue University Online Writing Lab (OWL), struktur ini penting untuk membangun tulisan yang jelas, teratur, dan persuasif.
4. Jenis-jenis argumentasi

Dalam dunia komunikasi, tulisan, dan debat, argumentasi dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan pendekatan yang digunakan untuk membujuk atau meyakinkan audiens. Memahami jenis-jenis argumentasi ini akan membant memilih strategi yang tepat sesuai tujuan dan konteks.
- Argumentasi logis (Logos)
Jenis argumentasi ini menekankan pada penggunaan logika, rasionalitas, dan bukti konkret untuk meyakinkan audiens. Logos biasanya digunakan dalam tulisan akademik, laporan, artikel opini, atau debat ilmiah.
Ciri-ciri:
- Menyertakan data statistik, fakta ilmiah, atau hasil riset,
- Disusun secara runtut dan logis.
- Menghindari emosi berlebihan.
- Argumentasi Emosional (Pathos)
Jenis argumentasi ini bertujuan memengaruhi perasaan pembaca atau pendengar, seperti simpati, empati, kemarahan, atau ketakutan. Teknik ini banyak digunakan dalam kampanye sosial, pidato politik, atau iklan.
Ciri-ciri:
- Mengandung cerita pribadi atau contoh emosional.
- Memicu perasaan seperti kasihan, marah, atau haru.
- Tidak selalu menyertakan data, tapi kuat dalam membangun koneksi emosional.
- Argumentasi Etis (Ethos)
Argumentasi jenis ini bertumpu pada kredibilitas dan karakter penulis atau pembicara. Ethos meyakinkan audiens bahwa si penulis adalah orang yang kompeten, jujur, dan layak dipercaya.
Ciri-ciri:
- Menonjolkan latar belakang, pengalaman, atau reputasi penulis
- Menggunakan bahasa yang sopan dan profesional
- Bisa berupa kutipan dari tokoh otoritatif
- Argumentasi Induktif
Argumentasi induktif menarik kesimpulan umum dari berbagai contoh atau kasus spesifik. Ini sering digunakan untuk menyusun generalisasi berdasarkan pola yang berulang.
Ciri-ciri:
- Dimulai dari observasi khusus.
- Menuju kesimpulan umum.
- Kadang rawan bias jika data tidak cukup luas.
- Argumentai Deduktif
Berkebalikan dengan induktif, argumentasi deduktif dimulai dari prinsip atau premis umum yang dianggap benar, lalu diturunkan menjadi kesimpulan spesifik.
Ciri-ciri:
- Premis bersifat universal
- Logika bersifat top-down
- Cocok untuk menyusun argumen logis dan sistematis
- Argumentasi Refutatif (Counterargument)
Jenis ini tidak hanya menyampaikan pendapat sendiri, tapi juga menyanggah pandangan lawan dengan cara yang logis. Digunakan untuk memperkuat posisi dengan menunjukkan bahwa sudut pandang lain memiliki kelemahan.
Ciri-ciri:
- Menyebutkan argumen lawan
- Memberi tanggapan logis atau bukti tandingan
- Meningkatkan kesan objektif
Argumentasi merupakan cara penting dalam menyampaikan pendapat yang masuk akal dan dapat dipertanggungjawbkan.
Tidak hanya untuk beropini, namun juga membutuhkan alasan dan bukti yang jelas agar bisa diterima oleh orang lain. Dengan memahami ciri-ciri, struktur, dan jenis argumentasi, aka lebih mudah untuk kamu menjadi komunikator.
Nah, itu tadi merupakan penjelasan mengenai apa itu argumentasi. Semoga penjelasannya membantu ya.



















