Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

Apa Itu Princess Syndrome? Istilah Netizen untuk Agnes Gracia

Freepik/stockking
Freepik/stockking

Belum lama ini, kasus mengenai kekerasan dan pemukulan yang dilakukan anak pejabat Dirjen Pajak jadi buah bibir.

Kasus penganiayaan oleh Mario Dandy kepada David juga menyeret nama Agnes Gracia yang diketahui adalah mantan kekasih sang korban. 

Netizen pun menjuluki remaja usia 15 tahun tersebut sebagai "princess syndrome" dijagat Twitter. Kira-kira ​​​​apa itu princess syndrome? Simak penjelasan Popmama.com di bawah ini. 

Agnes Gracia Secara Tak Langsung Dijuluki Princess Syndrome oleh Netizen di Twitter

Freepik
Freepik

Istilah princess syndrome muncul ke permukaan saat sebuah akun Twitter mengunggah tulisan kronologi kejadian penganiayaan dan latar belakangnya yang diduga mengarah pada Agnes Gracia. 

Pada akun Twitter @ApriliaLin, user bernama Alto L menyematkan julukan princess syndrome karena sosok yang ia sebutkan disitu merasa tidak terima dan merasa tersinggung karena dicampakkan oleh pacarnya. 

"Anak ini tidak terima karena selama ini hanya dia yang mutusin pacar-pacar dia. Dia tidak boleh diputusin. Dia merasa tersinggung. Ego dia sebagai "Tuan Putri" itu jatuh. Apalagi wajah dia terpampang di iklan sekolah dia yang terkenal," tulis akun Alto L yang unggahannya dibagikan kembali oleh akun Twitter @ApriliaLin.

Unggahan ini pun ramai dengan komentar netizen yang sudah tahu arah cerita tersebut dan memvalidasinya. 

Apa Itu Princess Syndrome

Freepik
Freepik

Dilansir dari Dr. Nancy Irwin, princess syndrome adalah sikap yang tidak diragukan lagi ditanamkan oleh beberapa orang tua yang bermaksud baik pada putri mereka dengan gelar seperti "putri", "dewi", atau "diva", atau bahkan kata "istimewa". 

Jauh lebih sehat untuk membuat anak mengerti bahwa tidak ada yang lebih baik atau lebih buruk dari orang lain. 

Istilah-istilah seperti putri, dewi dan diva benar-benar membuat mereka berada dalam label tersebut, perasaan diri yang bergantung pada penampilan, pernyataan, narsisme, dan ekspektasi yang tidak realistis bahwa mereka pantas mendapatkan perlakuan "kerajaan". 

Etiologi sindrom ini dapat dijumpai dalam dongeng, novel, roman, komedi romantis, pesan media, dan kebiasaan orang tua memberi julukan kepada sang anak. 

Namun, ada pelajaran hidup yang hilang saat julukan putri kerajaan tersebut kian dilekatkan pada anak. 

Ini adalah sikap seksis yang mendukung keyakinan bahwa nilai perempuan terletak pada kemudaan, kecantikan dan seksualitas mereka dan bahwa mereka harus diselamatkan oleh seorang "ksatria berbaju zirah" atau bahwa mereka adalah makhluk yang tidak berdaya. 

Hubungan Masa Depan Bisa Rusak Karena "Princess Syndrome"

Freepik
Freepik

Hubungan di masa depan dapat terpengaruh secara negatif jika "PS" memiliki harapan yang tidak masuk akal bahwa mereka dapat memperoleh lebih banyak dan lebih baik.

Bahkan dikatakan bahwa princess syndrome tak jarang dikaitkan pada seorang gadis dapat mengusahakan sesuatu yang ia inginkan dengan sedikit usaha. 

Beberapa merasa terlalu baik untuk bekerja dan akibat dari "PS" bisa membuat mereka menjadi materialistis, memanipulasi laki-laki atau perempuan lain untuk mendapatkan apa yang "pantas" mereka dapatkan tanpa usaha apa pun.

Tanda-tanda yang harus diperhatikan pada gadis-gadis muda yang mungkin punya Princess Syndrome adalah memiliki kesabaran yang pendek, tantrum dan terjadi di usia berapa pun.

Tanda-tanda lainnya yang bisa Mama dan Papa evaluasi seperti:

  • Suka menunda pekerjaan
  • Suka cemberut
  • Mudah memanipulasi orang lain untuk melakukan pekerjaan mereka
  • Mencari-cari kesalahan orang lain
  • Menindas orang lain secara verbal
  • Suka bersaing dengan perempuan lain
  • Suka menjadi pusat perhatian
  • Menunjukkan kebutuhan yang tak henti-hentinya untuk "barang" dan/atau pujian untuk penampilan, pakaian, dan penampilan mereka.

Itulah tadi artikel mengenai apa itu princess syndrome yang perlu Mama dan Papa ketahui.

Baca Juga:

Share
Topics
Editorial Team
Onic Metheany
EditorOnic Metheany
Follow Us

Latest in Life

See More

Rambut Rontok Berlebihan? Ikuti Cara Ini untuk Mengatasinya!

20 Des 2025, 22:36 WIBLife