Baca artikel Popmama lainnya di IDN App

Bukan Orientasi Seksual, Apa Pegertian Non-Binary?

Instagram.com/ddlovato
Instagram.com/ddlovato

Ketika akan membahas Non binary atau queergender, yang tengah menjadi buah bibir terkait pengumuman yang dilakukan oleh penyanyi dan aktris mancanegara Demi Lovato, mengenai kondisi Non-Binary pada dirinya. 

Tim Popmama tergelitik untuk menelisik informasi mengenai apa itu Non-Binary dan apa saja yang mencakup didalamnya. 

Oh iya, sebelum sampai kesitu kamu juga bisa membaca artikel khas mengenai pengumuman Demi Lovato soal kondisi Non-Binary pada dirinya disini.

1. Non Binary muncul dari sebuah anggapan

Unsplash/Tania Medina
Unsplash/Tania Medina

Dilansir dari usatoday.com dan berbagai sumber, seseorang dengan identitas gender laki-laki tentunya diperlengkapi dengan alat kelamin khas berupa penis dan testis.

Sementara seorang perempuan akan terlahir dengan payudara, vagina, dan juga rahim.

Namun, didunia ini ada segelintir orang yang tidak peduli apa jenis kelamin yang melekat pada dirinya, hal ini menyangkut anggapan, bahwa dirinya bukanlah kelompok gender laki-laki maupun perempuan.

Inilah lantas yang disebut sebagai genderqueer atau non binary (nonbiner)

2. Non-Binary merupakan anggapan, yang termasuk dalam identitas gender.

Unsplash/AllGo - An App For Plus Size People
Unsplash/AllGo - An App For Plus Size People

Bila umumnya, identitas gender yang dimiliki seseorang merujuk pada jenis kelamin dengan fakta biologis atau anatomi seksual yang ada di tubuhnya dari semenjak lahir.

Pada Non-Binary hal ini tidak berlaku, bagi mereka istilah identitas gender tidaklah merujuk secara spesifik pada salah satu gender seperti perempuan maupun laki-laki.

Nonbiner bisa disimpulkan berada di antara ataupun di luar dua gender tersebut. Dalam konteks ini, identitas gender yang sering disebut "mereka" ini merujuk pada persepsi internal seseorang terhadap dirinya maupun manusia lainnya. 

Jadi pada diri seorang dengan nonbiner tadi, identitas gender tergantung dari bagaimana seseorang berpandangan terhadap dirinya, tidak berdasarkan pada kondisi biologis yang ditentukan dari jenis kelamin bawaan lahir. 

3. Non-Binary tidak mengacu pada orientasi seksual

Unsplash/Shane
Unsplash/Shane

Identitas gender dan orientasi seksual adalah dua hal yang berbeda, artinya seseorang yang mengidentifikasi dirinya sebagai Non Biner, tidak ada hubungannya dengan jenis kelamin apa ketertarikan seksual mereka.

Menurut Nottingham Center Gender Dysphoria, identitas gender sebenarnya memiliki perbedaan dengan jenis kelamin yang ditentukan secara biologis.

Indentitas gender adalah cara pandang seseorang terhadap dirinya atau bagaimana seseorang menilai jati dirinya.

Bahkan, gender sendiri muncul dalam istilah budaya dan lingkungan sosial, bukan menyatakan jenis kelamin seperti laki-laki karena memiliki penis yang ergantung dibadannya, ataupun juga perempuan yang punya vagina.

Nah, kelompok Non biner ini juga serupa dengan pernyataan tadi, mereka tidak menggambarkan diri mereka secara khusus berdasarkan jenis kelamin, melainkan melalui anggapan yang dirancang oleh dirinya sendiri. 

Namun begitu, Non Biner tidak bisa disamakan dengan orang yang memiliki ketertarikan seksual seperti transgender dan lainnya. 

Misalnya transgender adalah orang-orang yang mengakui jenis kelamin diri mereka berlawanan dari anatomi seksualnya sejak lahir.

Singkatnya, bila seseorang merasa bahwa identitas gender yang dimilikinya adalah pria, padahal orang lain memandangnya sebagai perempuan karena dilengkapi dengan payudara maupun vagina sejak lahirnya. 

Hal itu akan mengakibatkan adanya tekanan batin dari dalam dirinya karena merasa berada di tubuh yang salah sehingga tidak nyaman dengan kondisi yang dialaminya sekarang. 

Kondisi seperti disebutkan, dapat disebut juga dengan nama disforia gender.

Disforia gender akan "secara resmi" dinyatakan sebagai transgender bila sudah melakukan operasi ganti kelamin hingga terapi hormon.

Sama juga halnya dengan interseks yang jelas berbeda dengan genderqueer atau Non-Binary.

Interseks kondisi pada seseorang yang lahir dengan dua alat kelamin sehingga membuatnya sulit dikategorikan sebagai laki-laki ataupun perempuan.

Sementara pada kelompok Non Biner, sebenarnya mereka hanya memiliki satu jenis kelamin, tetapi mereka tidak mengakuinya.

Didalam dunia medis, kelompok genderqueer tetap dianggap sebagai laki-laki agau perempan sebagaimana ciri fisik yang menempel pada tubuh mereka. 

Hanya, mereka sendiri tidak mengasosiasikan dirinya ke dalam kedua gender tersebut.

Dengan kata lain, kelompok Non Biner adalah kelompok orang yang tidak mengakui jenis kelaminnya secara spesifik, terlepas dari apa pun penampilan fisik mereka. 

Kelompok Non Biner akan menganggap diri mereka adalah keduanya, meskipun mereka sebenarnya punya satu jenis kelamin atau bahkan bisa jadi dua (interseks).

Oleh karena itulah, kelompok ini menggunakan kata ganti orang ketiga atau jamak yakni "mereka",  bukan "dia".

Ini karena "dia" adalah kata ganti yang merujuk pada satu jenis kelamin khusus sebagai laki-laki atau perempuan.

4. Kesadaran seseorang mengenai identitas gender maupun orientasi seksual bisa muncul kapan pun

Unsplash/AllGo - An App For Plus Size People
Unsplash/AllGo - An App For Plus Size People

Sebagai pengetahuan untukmu Ma, bahwa kesadaran seseorang mengenai identitas gender ataupun juga orientasi seksual yang dimilikinya bisa saja muncul di usia berapa pun. 

Bisa saja kamu mulai merasakannya sejak dini, ketika adanya perbedaan dengan teman seusianya diusia tersebut, tetapi ada juga yang baru mengalami krisis identitas atau memahami identitasnya setelah sudah mulai dewasa.

Identitas gender bukan merujuk pada kondisi biologis seseorang, melainkan bagaimana seseorang melihat dirinya.

Begitupun yang dialami seorang dengan Non-binary atau genderqueer yang bisa muncul diusia berapa saja tergantung masing-masing individunya. 

Share
Editorial Team