6 Gejala Covid-19 yang Ringan Sampai Berat & Kapan Harus ke RS

Saat isoman, kenali kapan harus ke rumah sakit

13 Juli 2021

6 Gejala Covid-19 Ringan Sampai Berat & Kapan Harus ke RS
Freepik

Seiring dengan kasus yang masih tinggi, banyak yang terinfeksi virus corona dan disarankan untuk isolasi mandiri di rumah. Penting diketahui, ciri gejala Covid-19 dari ringan hingga berat. 

Ditengok dari @pandemictalks per tanggal 12 Juli 2021, angka penularan Covid-19 di Indonesia adalah 40.427 dan ini menjadi angka tertinggi selama pandemi berlangsung. 

Tak heran, jika nakes kewalahan dan rumah sakit penuh. 

Lalu bagaimana kalau kamu atau keluarga dan teman mengalami Covid-19, apa saja gejala ringan, sedang, sampai berat, dan kapan harus ke RS? Popmama.com akan merangkumkannya untuk kamu. 

1. Gejala ringan tidak perlu bantuan oksigen

1. Gejala ringan tidak perlu bantuan oksigen
Unsplash/mufidpwt

Menurut WHO, ada beberapa gejala yang termasuk dalam infeksi dengan gejala ringan, yaitu:

  • Demam
  • Batuk
  • Sakit tenggorokan
  • Hidung tersumbat
  • Malaise atau tidak enak badan
  • Sakit kepala
  • Nyeri otot
  • Mual dan muntah
  • Diare
  • Asmonia atau kehilangan indera perasa atau penciuman

Lalu, orang yang tidak mengalami gejala sama sekali namun hasil tes PCR-nya positif, maka masuk dalam kategori pasien yang tanpa gejala. 

2. Untuk gejala ringan, cukup isoman saja

2. gejala ringan, cukup isoman saja
Pixabay/onderortel

Untuk mereka yang mengalami gejala di atas atau gejala ringan, hanya perlu menjalani isolasi mandiri selama minimal 10 hari sejak muncul gejala atau hasil tes PCR positif. 

Sedangkan obat yang dibutuhkan hanya bersifat untuk meredakan gejala saja. Beberapa yang dianjurkan adalah parasetamol yang bisa membantu meredakan demam, obat batuk, atau obat pilek. 

Pasien juga disarankan untuk mengonsumsi suplemen untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Beberapa di antaranya adalah vitamin D dan vitamin C. 

Jika merasa tidak nyaman, atau mengalami gejala yang agak berat, bisa menggunakan layanan aplikasi kesehatan atau telemedicine untuk konsultasi. Jangan khawatir, khusus pasien Covid-19, layanan ini tersedia gratis. 

Editors' Pick

3. Gejala sedang termasuk sesak napas

3. Gejala sedang termasuk sesak napas
Freepik/Jcomp

Masih dari WHO, keluhan yang tergolong dalam gejala sedang meliputi:

  • Demam
  • Batuk
  • Sesak napas atau napas terasa kurang nyaman
  • Tidak nafsu makan
  • Merasa letih dan lemas

Biasanya, pasien golongan ini sudah merasakan gejala ringan sebelumnya dan kemudian merasa sesak nafas di kemudian hari. 

Bahkan jika sudah melakukan pemeriksaan foto rontgen, biasanya sudah terdapat bercak atau kelainan di paru-paru.

Meski begitu, kadar saturasi atau oksigen di darah masih normal yaitu sekitar di atas 94%. 

4. Pengobatan pasien sedang masih bisa dilakukan di rumah

4. Pengobatan pasien sedang masih bisa dilakukan rumah
Freepik

Untuk golongan ini, masih bisa dirawat di rumah. Apalagi jika kondisi saat ini di mana hampir seluruh rumah sakit penuh dan IGD antre, maka opsi di rumah lebih baik dibanding berdesakan di RS. 

Biasanya, pasien akan diberikan obat-obatan dari dokter. seperti obat untuk meredakan gejala sedang adalah obat antivirus seperti oseltamivir. Serta, antibiotik azithromycin untuk mencegah terjadinya pneumonia karena infeksi bakteri. 

5. Pasien kategori berat sudah perlu bantuan oksigen

5. Pasien kategori berat sudah perlu bantuan oksigen
Freepik

Ada lagi kategori pasien Covid-19 berat, dengan gejala:

  • Napas sangat sesak sampai kesulitan bernafas
  • Nyeri atau sensasi tidak nyaman di dada
  • Kuku, bibir, dan kulit tampak kebiruan dan pucat
  • Membutuhkan bantuan oksigen
  • Penurunan kesadaran atau sering mengantuk
  • Kebingungan dan sulit konsentrasi
  • Lemas
  • Kesulitan atau tidak bisa makan dan minum

Pada kategori ini, biasanya saturasi oksigennya sudah di bawah 90-94%. Di titik ini, pasien harus segera ditangani dan dibawa ke RS karena bisa berbahaya dan berpotensi menyebabkan komplikasi yang berat. 

Terlebih jika pasiennya adalah lansia, ibu hamil, dan memiliki komorbid, harus segera ditangani. Sedangkan obat-obatan yang diberikan antara lain antibiotik, imunosupresan, atau kortikosteroid jika diperlukan. 

6. Pasien kritis adalah mereka yang mengalami perburukan secara drastis

6. Pasien kritis adalah mereka mengalami perburukan secara drastis
Freepik/Jcomp
Ilustrasi

Di tahap yang lebih parah, adalah kategori kritis. Di titik ini, pasien disebut kritis jika mengalami gejala berupa koma, kejang, tidak bisa bernafas sama sekali, sangat lemas, atau mengalami penurunan tekanan darah secara drastis (syok).

Pasien ini berisiko tinggi mengalami komplikasi seperti gagal nafas atau henti jantung. Jika tidak segera ditangani maka bisa menyebabkan kematian. 

Itulah beberapa gejala yang bisa diperhatikan jika sedang menjalani isoman. Jangan ragu untuk segera ke rumah sakit jika mengalami penambahan gejala jadi lebih berat. 

Meski rumah sakit penuh, setidaknya harus dicoba agar segera mendapat penanganan secepatnya. Jangan tunggu sampai parah baru berangkat, ya!

Baca juga:

The Latest