7 Penyebab Sakit Kepala saat Bangun Tidur di Pagi Hari

Sakit kepala saat bangun tidur pagi hari sebenarnya merupakan hal yang wajar terjadi

10 September 2021

7 Penyebab Sakit Kepala saat Bangun Tidur Pagi Hari
Freepik/katemangostar

Di pagi hari kadang bukan pikiran segar yang kita dapatkan, melainkan sakit kepala yang terasa sangat menyakitkan. Sebagian orang mengeluhkan dirinya sakit kepala saat bangun tidur di pagi hari, dan sakit yang dirasa sangatlah mengganggu.

Meski ini tidak seberapa berbahaya, pusing atau sakit kepala saat bangun tidur bisa merusak mood bahkan menghambat kegiatan kamu selama seharian. Sakit kepala biasanya berakhir sekitar jam 8 - 9 pagi. Itu karena tubuh lebih sedikit memproduksi hormon yang meredakan nyeri secara alami. 

Seperti yang disampaikan dr. Amit Sachdev dari Division of Neuromuscular Medicine di Michigan State University, sakit kepala saat bangun tidur pagi hari sebenarnya merupakan hal yang wajar terjadi.

Terkadang sakit kepala ini terjadi hanya sesekali, tetapi bukan tak mungkin berlangsung terus-menerus. 

Nah, untuk sakit kepala yang terjadi terus-menerus biasanya merujuk pada satu penyebab khusus.

Kalau kamu mengalami kondisi ini, ada beberapa kemungkinan penyebabnya seperti yang Popmama.com rangkum berikut ini.

1. Insomnia

1. Insomnia
Freepik/jofreepik

Insomnia atau sulit tidur di malam hari bisa menjadi penyebab umum sakit kepala saat bangun tidur di pagi hari. Waktu tidur yang kurang merupakan masalah paling umum.

Korelasi antara sakit kepala di pagi hari dan gangguan tidur seperti insomnia juga banyak ditemukan dalam berbagai studi.

Jadi kalau kamu tergolong individu yang punya gangguan pola tidur, ini bisa menjadi faktor yang menyebabkan sakit kepala pas kamu bangun tidur.

Menurut Mayo Clinic, insomnia bisa jadi sumber kesehatan yang utama maupun justru efek dari gangguan kesehatan lainnya.

Demi mengatasi insomnia pun, kamu harus mengetahui penyebab masalahnya terlebih dulu.

2. Migrain

2. Migrain
Freepik/jcomp

Migrain adalah sakit kepala setengah atau hanya terjadi di sebelah bagian kepala saja. Ini dapat terjadi kapan pun, tetapi banyak orang yang mengalaminya di malam menjelang waktu tidur atau justru pagi hari setelah bangun.

Beberapa riset memperlihatkan bahwa ada satu pola khusus seperti penderita migrain mengalami sakit kepala di rentang waktu yang sama. Waktu terjadinya migrain mengalami pengulangan dan cenderung konsisten di waktu yang sama setiap harinya. 

Migrain sering kali terjadi karena faktor genetis, tetapi ada beberapa cara untuk menanggulanginya.

Menurut dr. Sachdev, kunci utamanya adalah dengan mengidentifikasi pemicu migrain itu sendiri, seperti kebiasaan tidur yang tidak sesuai anjuran kesehatan, diet yang tidak tepat atau stres.

Hindari pemicunya untuk mengurangi rasa sakitnya.

3. Bruxism

3. Bruxism
Unsplash/Kaligin Michail

Bruxism adalah kebiasaan menggertakkan gigi saat tidur di malam hari, dan biasanya orang yang melakukan hal ini tidak menyadarinya. Justru orang yang di sampingnya yang biasanya memberi tahu dan mungkin kamu salah satunya.

Faktanya, menggertakan gigi atau kondisi yang biasa disebut dengan istilah bruxism ini dapat menyebabkan terjadinya radang sendi dan dapat berpengaruh terhadap posisi rahang.

Adanya tekanan tersebut pun dapat memicu sakit kepala.

Editors' Pick

4. Konsumsi alkohol menjelang tidur

4. Konsumsi alkohol menjelang tidur
essentialbaby.com.au

Alkohol memberi efek pada beberapa neurotransmiter di otak yang berhubungan dengan sakit kelapa, demikian dijelaskan oleh dr. Jennifer Wider. Sebagian orang ada yang lebih mudah dan cepat terpicu migrain saat mengonsumsi alkohol.

Adapun menurut Mayo Clinic, red wine merupakan penyebab sakit kepala yang paling umum. Selain itu, alkohol juga pemicu diuretik yang membuat seseorang jadi lebih sering buang air kecil sehingga tak jarang dia pun akan terbangun dalam kondisi dehidrasi.

Untuk menghindari kondisi ini, hindari minum alkohol terlalu banyak terutama saat akan tidur dan lebih selektif dalam memilih jenis alkohol sesuai batas toleransi tubuh.

5. Kekurangan asupan kafein

5. Kekurangan asupan kafein
Pexels/Antas Singh

Bagi orang yang terbiasa minum kopi atau asupan kafein dari minuman atau makanan lain yang mengandung cokelat maka akan merasa kurang nyaman dan sakit kepala jika ia mengurangi kadar asupan kafein dalam itungan per harinya.

dr. Sachdev mengatakan bahwa kafein memiliki pengaruh terhadap aliran darah ke otak sehingga saat jumlah asupan biasanya tak terpenuhi, sakit kepala pun tak terhindarkan.

6. Sleep apnea

6. Sleep apnea
Pexels/ Ivan Obolensky

Sleep apnea adalah kondisi yang ditunjukkan dengan gejala berupa mendengkur keras saat tertidur. Orang yang mengalami hal ini napasnya bisa  tiba-tiba napas berhenti selama beberapa saat dan terjadi berulang kali.

Menurut dr. Vernon Williams dari Kerlan-Jobe Center for Sports Neurology and Pain Medicine di Kerlan-Jobe Institute Los Angeles, sleep apnea akan membuat penderitanya jadi kekurangan oksigen sehingga sakit kepala pun jadi efek yang tak terhindarkan.

Sulit tentunya untuk mendeteksi diri sendiri apakah kamu mengalami sleep apnea atau tidak.

Umumnya, penderita baru menyadari bahwa dirinya mengalami isu kesehatan ini saat pasangan atau orang terdekatnya (boleh jadi keluarga) yang mengatakan bahwa dirinya sering mendengkur keras.

Selain itu, gejala sleep apnea lain yang sering muncul adalah tetap merasa lelah meski sudah tidur dengan cukup.

7. Isu kesehatan lain yang lebih serius

7. Isu kesehatan lain lebih serius
Freepik

Ada kalanya sakit kepala di pagi hari yang terjadi selama beberapa kurun waktu tertentu juga menjadi pertanda adanya masalah kesehatan yang lebih serius.

Salah satu contohnya adalah tumor otak. Ini tidak bisa dianggap sepele.

Seperti yang dijelaskan dr. Kreigler, tumor otak menyebabkan tekanan zalir serebrospinal meningkat saat penderita berbaring di malam hari. 

Namun, kondisi ini cukup jarang terjadi dan sangat jarang menjadi penyebab kebanyakan orang yang menderita sakit kepala di pagi hari. Tumor otak juga biasanya disertai beberapa gejala lain seperti adanya perubahan di penglihatan, perubahan pada keseimbangan, dan lain-lain.

Cara untuk mencegah dan mengatasi sakit kepala di pagi hari yang berulang adalah dengan mengenali terlebih dulu penyebab awalnya.

Selain itu, cobalah untuk mulai beberapa hal berikut ini:

  • menjaga kualitas tidur dengan tidur cukup dan teratur,
  • olahraga teratur di pagi hari,
  • membatasi makanan dan minuman, 
  • mengelola stres dengan baik.

Cara Mengatasi Sakit Kepala saat Bangun Tidur

Cara Mengatasi Sakit Kepala saat Bangun Tidur
Freepik
  • Menjaga kualitas tidur

Kamu bisa menjaga kualitas tidur dengan menciptakan suasana tidur yang kondusif, minum air putih sebelum tidur, mematikan gadget, dan menggunakan humidifier.

Untuk kamu yang mungkin menderita sleep apnea, tidur dengan posisi miring bisa bermanfaat untuk menjaga kualitas tidurmu dan mengurangi sesak napas. Selain itu, penting bagi kamu untuk mencukupi waktu tidur, sekitar 7-9 jam per hari.

  • Kurangi stres

Cara yang dapat kamu lakukan untuk mengurangi stres yang sedang kamu alami adalah rutin olahraga, melakukan meditasi, dan bercerita kepada orang terdekat. Jika stres yang kamu rasakan sudah semakin parah dan mengganggu, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan psikolog.

  • Lakukan teknik relaksasi

Melakukan teknik relaksasi sebelum tidur bermanfaat untuk membuat tidurmu lebih nyenyak dan menghindarkanmu dari sakit kepala saat bangun tidur. Teknik relaksasi yang bisa kamu lakukan adalah meditasi dan yoga.

  • Hindari mengonsumsi terlalu banyak kafein sebelum tidur

Mengonsumsi terlalu banyak kafein sebelum tidur akan membuatmu sulit tidur, serta menyebabkan tidurmu jadi tidak nyenyak. Kafein bisa kamu dapatkan dari kopi, teh, atau cokelat. Selain itu, kamu juga sebaiknya menghindari makan berat sebelum tidur.

Sakit kepala saat bangun tidur dapat diatasi dengan cara-cara di atas.

Namun jika sakit kepala yang kamu alami tidak kunjung mereda atau disertai gejala lain, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter agar dapat diketahui penyebabnya dan ditangani dengan tepat.

Baca juga:

The Latest