5 Hal yang Dideteksi saat Tes Darah untuk Alopecia Areata

Kamu pernah mendengar penyakit alopecia areata?
Bahwa kondisi masalah kesehatan ini adalah penyakit autoimun yang menyerang folikel rambut, sehingga membuat rambut sering kali rontok atau alami kebotakan.
Selain itu, susunan genetik dapat memicu reaksi alopecia areata bersama dengan virus atau zat yang bersentuhan dengan orang tersebut.
Selama melakukan pemeriksaan ke dokter, 5 hal ini akan dideteksi saat tes darah. Nah, berikut Popmama.com berikan ulasannya:
1. Antinuclear antibody yang mengikat isi inti sel

Ketika mengalami penyakit autoimun dan alopecia areata, maka folikel rambutlah yang diserang. Sedangkan antibodi antinuklear atau ANA adalah autoantibodi yang mengikat isi inti sel.
Pada individu normal, bahwa sistem imun menghasilkan antibodi terhadap protein asing (antigen). Tetapi tidak terhadap protein manusia (autoantigen).
Dikutip dari Medlineplus, tes ANA mencari antibodi antinuklear dalam darah. Jika tes menemukan antibodi antinuklear dalam darah, itu mungkin berarti kamu memiliki gangguan autoimun.
2. C-reactive protein sebagai respons terhadap peradangan

Ketika kamu mendapatkan alopecia areata, dokter akan melakukan tes protein c-reaktif mengukur tingkat protein c-reaktif (CRP) dalam darah. Bahwa CRP adalah protein yang dibuat oleh hati. Ini dikirim ke aliran darah sebagai respons terhadap peradangan.
Alasannya karena pada beberapa gangguan autoimun dan penyakit kronis, biasanya dapat menyebabkan peradangan. Kondisi itu akhirnya memiliki kadar protein c-reaktif yang rendah dalam darah.
Tes darah sederhana dapat dilakukan untuk memeriksa kadar protein C-reaktif. Dengan demikian, tes sensitivitas tinggi bisa mendeteksi sedikit peningkatan dalam kisaran normal tingkat CRP standar. Termasuk menentukan risiko terkena alopecia areata.
3. Sedimentasi eritrosit mengukur eritrosit yang mengendap

Apabila alami kerontokan rambut saat alami alopecia areata, kamu perlu melakukan sedimentasi eritrosit ketika menjalani tes darah. Tingkat sedimentasi eritrosit (ESR) adalah jenis tes darah untuk mengukur seberapa cepat eritrosit atau sel darah merah mengendap di bagian bawah tabung reaksi yang berisi sampel darah.
Biasanya, sel darah merah mengendap relatif lambat. Sedangkan tingkat yang lebih cepat dari biasanya dapat mengindikasikan peradangan dalam tubuh. Dengan tes ESR, maka membantu menentukan kondisi yang menyebabkan peradangan pada alopecia areata.
Diwartakan dari Healthline, ESR disebut tes laju sedimentasi atau uji laju sed. Tes ESR sendiri tidak mendiagnosis satu kondisi tertentu. Sebaliknya, malah membantu dokter menentukan tes lebih lanjut apa yang mungkin diperlukan.
4. Mendeteksi sistem kelenjar hormon tiroid

Sebenarnya hampir setiap sistem dalam tubuh bergantung pada hormon yang diproduksi oleh kelenjar tiroid. Bahwa hormon tiroid membantu mengatur metabolisme, detak jantung dan perbaikan sel-sel.
Sedangkan saat menjalani tes darah untuk penyakit gangguan autoimun yang menyebabkan alopecia areata, dokter juga mendeteksi sistem kekebalan menyerang kelenjar tiroid pada pasien tersebut.
Dilansir dari my.clevelandclinic, siapapun dapat mengembangkan alopecia areata alopecia. Namun kemungkinan alopecia areata lebih sering terjadi pada orang yang memiliki anggota keluarga dengan gangguan autoimun seperti diabetes dan penyakit tiroid.
5. Testosterone yang mempengaruhi folikel rambut

Tahukah kamu, bahwa hubungan antara testosteron ada kaitannya dengan kerontokan rambut di beberapa bagian tubuh. Sedangkan testosteron ada di tubuh secara bebas tidak terikat pada protein dalam tubuh dan terdapat pula testosteron yang terikat pada albumin, protein dalam darah.
Dirilis dari Goodhormonehealth, kerontokan rambut juga mempengaruhi bagian atas dan depan kulit kepala. Empat puluh persen perempuan menderita jenis kerontokan karena faktor keturunan dari pihak ayah. Namun penyebab lain termasuk androgen (testosteron tinggi dan DHT).
Bahwa dihydrotestosterone (DHT) dibuat dari testosteron oleh enzim yang disebut 5-alpha reductase dan dibuat dari DHEA. DHT sendiri ditemukan di kulit, folikel rambut dan prostat. Tindakan DHT dan sensitivitas folikel rambut terhadap DHT inilah yang menyebabkan kerontokan rambut.
Itulah 5 hal yang dideteksi tes darah untuk alopecia areata. Sebaiknya segera deteksi dini untuk membantu kamu mengetahui penyebab kerontokan rambut yang dialami.



















