Fakta Kanker Serviks, Penyakit yang Mengancam Tubuh Perempuan

Gejalanya baru dirasakan saat stadium ketiga

23 Juni 2020

Fakta Kanker Serviks, Penyakit Mengancam Tubuh Perempuan
Emedinexus.com

Kanker diawali dari sel-sel dalam tubuh mulai tumbuh di luar kendali. Sel-sel yang terdapat dari seluruh bagian tubuh dapat berubah menjadi kanker sehingga dapat menyebar ke area lain di dalam tubuh.

Salah satu kanker yang mengancam tubuh perempuan adalah kanker serviks. Kanker serviks berbahaya karena menjadi penghambat jalan masuk ke rahim.

Menurut data dari The American Cancer Society, lebih dari 4.200 perempuan di Amerika Serikat terjangkit kanker serviks pada tahun ini.

Di Indonesia, menurut Global Cancer Observatory pada tahun 2018 terdapat 32.649 kasus kanker serviks dengan angka kematian mencapai 56%. Hal ini yang membuat indonesia menjadi negara dengan jumlah penderita kanker serviks terbanyak kedua di dunia.

Mengetahui bahayanya kanker serviks pada wanita, Rumah sakit Onkologi Surabaya mengadakan seminar pada hari Minggu, 21 Juli 2019 lalu di Hotel Zoom Dharmahusada Surabaya. Topik yang diangkat pada seminar ini adalah Cervical Awareness Day: The Best Protection is Early Detection.

Seminar ini menghadirkan 2 narasumber dari Rumah sakit Onkologi Surabaya yaitu, dr. Punky Mulawardhana Sp.OG (K) Onk yang merupakan dokter spesialis kebidanan dan kandungan dan dr. Duti Aziz Sp.Pa., yang merupakan dokter spesialis patologi anatomi.

Kali ini, Popmama.com akan memberikan berbagai fakta yang perlu kamu ketahui tentang kanker serviks berdasarkan seminar yang diadakan Rumah Sakit Onkologi Surabaya.

1. Apa itu kanker serviks?

1. Apa itu kanker serviks
Dok. IDN Times

Kanker serviks adalah kanker yang menyerang sel-sel leher rahim, tepatnya di bagian bawah rahim yang terhubung ke vagina. Kanker serviks dimulai di sel-sel yang melapisi bagian serviks, ini kadang yang disebut dengan serviks uterus.

Berbagai jenis Human Papilomavirus (HPV), infeksi menular secara seksual, berperan dalam menyebabkan sebagian besar kanker serviks yang menyerang perempuan. Ketika terjangkit HPV, sistem kekebalan tubuh biasanya mencegah virus agar tidak menjadi kanker.

Menurut dr. Punky, virus HPV yang menyerang perempuan lebih tepatnya HPV tipe 16 dan 18. dr. Punky menambahkan bahwa virus tersebut ada di banyak tempat, di dalam vagina, penis, bahkan juga dapat menyebar lewat udara. 

Namun, sebagian persentase kecil perempuan, virus itu bertahan selama bertahun-tahun, kemudian berkontribusi pada proses yang menyebabkan beberapa sel dinding rahim menjadi sel kanker.

2. Tipe-tipe kanker serviks

2. Tipe-tipe kanker serviks
Firstpost.com

Kanker serviks dan pra kanker serviks dikelompokan berdasarkan tampilannya di bawah mikroskop. Jenis utama kanker serviks adalah:

  • Karsinoma sel skuamosa Jenis kanker ini berkembang dari sel-sel di exocervix dan sel-sel kanker memiliki fitur sel skuamosa yang melapisi bagian luar serviks, yang menonjol ke dalam vagina. Sekitar 9 dari 10 kanker serviks adalah karsinoma sel skuamosa
  • Adenokarsinoma Jenis kanker serviks ini adalah kanker yang berkembang dari sel kelenjar berbentuk kolom yang melapisi saluran serviks. Adenokarsinoma serviks berkembang dari sel kelenjar penghasil lendir dari endoserviks. Adenokarsinoma serviks telah menjadi lebih umum dalam 20 hingga 30 tahun terakhir
  • Dan ada yang menggabungkan 2 jenis kanker, karsinoma sel skuamosa dan adenokarsinoma. Ini disebut karsinoma adenosquamous atau karsinoma campuran. Namun kasus ini lebih jarang ditemukan

Meskipun hampir semua kanker serviks adalah karsinoma sel skuamosa atau adenokarsinoma, jenis kanker lain juga dapat berkembang di dinding rahim seperti melanoma, sarkoma, dan limfoma. Namun jenis ini lebih sering terjadi di bagian tubuh yang lain.

Editors' Pick

3. Apa saja gejala kanker serviks?

3. Apa saja gejala kanker serviks
Freepik/Nestea06

Pada tahap awal kanker serviks, perempuan mungkin tidak menyadari atau mengalami gejala sama sekali. Gejala sering tidak dimulai sampai kanker menjadi semakin parah dan tumbuh ke jaringan terdekat. Ketika ini terjadi, gejala yang paling umum adalah:

  • Perdarahan dan bercak tidak normal di antara periode menstruasi
  • Periode menstruasi yang lebih lama dan lebih berat dari biasanya
  • Perdarahan setelah hubungan seksual
  • Perdarahan pada perempuan pasca-menopause
  • Ketidaknyamanan selama hubungan seksual
  • Keputihan dengan bau yang kuat
  • Keputihan disertai dengan darah
  • Nyeri panggul

Tanda dan gejala ini juga dapat disebabkan oleh kondisi selain kanker serviks. Seperti infeksi yang dapat menyebabkan rasa sakit atau perdarahan. Namun, jika kamu memiliki salah satu dari gejala-gejala ini, segera konsultasi kepada dokter spesialis kandungan yang telah teruji.

Mengabaikan gejala dapat membuat kanker bertumbuh pada tahap yang lebih lanjut dan mengurangi peluang kamu untuk mendapatkan perawatan pencegahan yang lebih efektif.

4. Apa yang menyebabkan kanker serviks dan faktor pendukungnya?

4. Apa menyebabkan kanker serviks faktor pendukungnya
Freepik.com/Nensuria

Berikut ini adalah hal yang menyebabkan kanker serviks dan apa saja yang meningkatkan risiko pengembangan kanker serviks:

  • HPV: Ini adalah virus yang ditularkan secara seksual. Lebih dari 100 jenis HPV yang berbeda dapat terjadi, setidaknya 13 di antaranya dapat menyebabkan kanker serviks.
  • Banyak pasangan seksual: Semakin besar jumlah pasangan seksual semakin besar pula peluang untuk mendapatkan HPV.
  • Aktivitas seksual dini: Berhubungan seks di usia dini meningkatkan risiko HPV.
  • Sistem kekebalan tubuh yang lemah: Risiko kanker serviks lebih tinggi pada orang dengan HIV atau AIDS, dan orang yang telah menjalani transplantasi, yang mengarah ke penggunaan obat imunosupresif.
  • Pil KB: Penggunaan jangka panjang beberapa pil kontrasepsi umum sedikit meningkatkan risiko seorang perempuan.
  • Penyakit menular seksual lainnya (PMS): Chlamydia, gonore, dan sifilis meningkatkan risiko terkena kanker serviks.

“Kanker serviks itu bukan penyakit kelamin yang menular. Beda dengan gonore dan sifilis. Jika mama-mama kena, bukan salah mama maupun suami. Yang salah adalah karena tidak periksa,” kata dr. Punky dihadapan 150 peserta seminar.

Tetapi HPV bukan satu-satunya penyebab kanker serviks. Sebagian besar perempuan yang terkena HPV belum tentu terkena penyakit kanker serviks. Faktor tertentu seperti merokok atau infeksi HIV dapat mempengaruhi pertumbuhan HPV sehingga mengembangkan kanker serviks.

5. Tahapan penyebaran kanker serviks

5. Tahapan penyebaran kanker serviks
Yourcareeverywhere.com

Mengetahui tahapan kanker serviks bertujuan untuk menilai seberapa jauh kanker yang telah menyebar dan telah mencapai struktur organ tubuh terdekat atau yang lebih jauh.

4 tahap paling umum untuk kanker serviks:

  • Tahap 0: Sel-sel prakanker hadir.
  • Tahap 1: Sel-sel kanker telah tumbuh dari permukaan ke jaringan yang lebih dalam dari serviks, dan mungkin menyebar ke dalam rahim dan ke kelenjar getah bening di dekatnya
  • Tahap 2: Kanker sekarang telah bergerak melampaui serviks dan uterus, tetapi tidak sejauh dinding panggul atau bagian bawah vagina. Ini mungkin atau mungkin tidak mempengaruhi kelenjar getah bening di dekatnya.
  • Tahap 3: Sel-sel kanker hadir di bagian bawah vagina atau dinding panggul, dan mungkin menghalangi ureter, tabung yang membawa urin dari kandung kemih. Ini mungkin atau mungkin tidak mempengaruhi kelenjar getah bening di dekatnya.
  • Tahap 4: Kanker mempengaruhi kandung kemih atau rektum dan tumbuh keluar dari panggul. Ini mungkin atau mungkin tidak mempengaruhi kelenjar getah bening. Kemudian pada tahap 4, memungkinkan menyebar ke organ yang jauh, termasuk hati, tulang, paru-paru, dan kelenjar getah bening.

Melakukan analisis dan mencari perawatan medis jika ada gejala yang terjadi sehingga dapat membantu kamu untuk mengakses perawatan sejak dini dan meningkatkan peluang untuk bertahan hidup.

6. Hal untuk mencegah terjadinya kanker serviks

6. Hal mencegah terjadi kanker serviks
Dok. IDN Times

Karena disebabkan oleh virus, kanker serviks sebenarnya bisa dicegah lho. Namun sekitar 44,7% perempuan baru menyadari dan datang ke dokter saat kanker sudah mencapai stadium ke-3. Sangat disayangkan jika pada tingkat tersebut, kemungkinan kesembuhan hanya 50:50. 

Kamu dapat melakukan hal-hal dibawah ini untuk mengurangi risiko agar tidak terjangkit virus kanker serviks:

  • Tanyakan kepada dokter mengenai vaksin HPV. Melakukan vaksinasi bisa dilakukan untuk mencegah infeksi HPV. Hal ini tentunya dapat mengurangi risiko kanker serviks dan kanker terkait HPV lainnya. Tanyakan kepada dokter apakah vaksin HPV cocok untuk kamu.
  • Lakukan tes Pap rutin. Tes Pap dapat mendeteksi kondisi pra-kanker serviks, sehingga dapat dipantau atau diobati untuk mencegah kanker serviks. kamu dapat melakukan tes Pap rutin dimulai pada usia 21 dan mengulanginya setiap beberapa tahun.
  • Praktekkan seks aman. Kurangi risiko kanker serviks dengan mengambil langkah-langkah untuk mencegah infeksi menular seksual, seperti menggunakan kondom setiap kali berhubungan seks dan membatasi jumlah pasangan seksual.
  • Jangan merokok. Jika kamu tidak merokok, jangan memulai untuk merokok ya. Jika merokok, bicarakan dengan dokter tentang strategi untuk membantu kamu berhenti merokok.

Menurut dr. Duti tindakan yang direkomendasikan adalah pap test dan IVA test. HPV DNA bisa dilakukan sebagai upaya tambahan jika ditemukan sel yang tidak normal. Namun kalau kamu tidak ada masalah, sebaiknya dalam setiap tahun kamu harus melakukan pap test dan IVA test dan tidak boleh terlambat. 

Kamu dapat mengunjungi rumah sakit terdekat yang menyediakan layanan pemeriksaan kanker serviks. RS Onkologi Surabaya, memiliki prosedur medis yang dapat mencegah terjadinya pertumbuhan kanker serviks.

Selain itu, setiap pasien juga dapat melakukan pendektesian dini kanker serviks dan layanan konsultasi dengan dokter dan tenaga medis berpengalaman dalam bidang yang berkaitan dengan kanker serviks.

Yuk, mari kita cegah kanker serviks sejak dini!

Baca juga:

The Latest