Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

Waspada! 5 Jenis Gangguan Pendengaran Ini Paling Sering Terjadi

Freepik/cookie_studio
Freepik/cookie_studio

Pada umumnya, infeksi telinga paling sering terjadi pada anak kecil. Ini karena mereka memiliki saluran eustachius yang pendek dan sempit. 

Beberapa faktor yang meningkatkan risiko infeksi telinga yakni adanya rasa nyeri ringan, tumbul ketidaknyamanan di dalam telinga, perasaan tertekan di dalam telinga secara terus berlanjut hingga telinga seperti nanah.

Healthline memaparkan, infeksi telinga terjadi ketika infeksi bakteri atau virus memengaruhi telinga tengah dan bagian telinga tepat di belakang gendang telinga. Infeksi telinga bisa menjadi kronis atau akut.

Nah, berikut Popmama.com rangkum mengenai 5 jenis gangguan pendengaran yang sering terjadi :

1. Gangguan pendengaran akibat paparan suara keras

Freepik/evening_tao
Freepik/evening_tao

Terlalu sering terpapar dengan suara keras atau sedang dalam jangka waktu lama, hal tersebut dapat merusak jaringan lunak telinga bagian dalam. 

Sel dan saraf di telinga bagian dalam dihancurkan oleh paparan suara keras, dentuman keras hingga suara ledakan yang terus menerus atau berulang. 

Jika cukup banyak sel dan saraf yang hancur, pendengaran akan rusak secara permanen.

Dilansir dari Familydoctor, dokter dapat menawarkan tes pendengaran yang akan merujuk ke audiolog (profesional perawatan telinga dan gangguan pendengaran) atau otolaryngologist (dokter dengan pelatihan khusus di telinga dan gangguan pendengaran) untuk tes pendengaran yang lebih menyeluruh.

2. Neuroma akustikus yang merupakan tumor non kanker

Freepik
Freepik

Jenis infeksi telinga berikutnya ada neuroma akustikus.

Neuroma akustikus adalah penyakit telinga berupa tumor jinak yang menyerang saraf vestibular atau saraf penghubung telinga dalam dengan otak. 

Gejala yang paling umum adalah gangguan pendengaran sensorineural unilateral, tinitus dan ketidakseimbangan. 

MayoClinic mengatakan, neuroma akustikus juga dikenal sebagai schwannoma vestibular yang merupakan tumor non kanker dan biasanya menyebabkan gangguan pendengaran hingga telinga berdenging.

Selain itu penyakit telinga ini menyebabkan penderitanya mengalami gangguan pendengaran, pusing, sulit menelan makanan dan mati rasa.

3. Otitis media supuratif kronis yang keluar cairan secara terus menerus

Freepik/cookie_studio
Freepik/cookie_studio

Otitis media supuratif kronis (OMSK) adalah hasil dari episode awal otitis media akut.

Biasanya ditandai dengan keluarnya cairan terus-menerus dari telinga tengah melalui perforasi timpani. 

Emedicine.Medscape menjelaskan, otitis media supuratif kronis (OMSK) didefinisikan sebagai membran timpani berlubang dengan drainase persisten dari telinga tengah selama lebih dari 2-6 minggu. 

Otitis media supuratif kronis dapat menjadi lebih buruk setelah infeksi saluran pernapasan atas atau ketika air masuk ke telinga tengah melalui perforasi membran timpani (TM) selama mandi.

Jika infeksi berlanjut, dokter mungkin mengambil sampel cairan di dalam telinga.

4. Presbikusis yang terkait dengan penuaan pada orang dewasa

Freepik
Freepik

Presbukusis biasanya merupakan gangguan pendengaran sensorineural.  Ini paling sering disebabkan oleh perubahan bertahap di telinga bagian dalam. 

Efek kumulatif dari paparan berulang terhadap suara lalu lintas harian atau pekerjaan konstruksi, kantor yang bising, peralatan yang menghasilkan kebisingan hingga musik keras dapat menyebabkan gangguan pendengaran sensorineural.

Dikutip dari Hopkinsmedicine, gangguan pendengaran presbikusis adalah hilangnya pendengaran yang terkait dengan penuaan. Satu dari 3 orang dewasa di atas usia 65 tahun mengalami gangguan pendengaran.

Penyedia layanan kesehatan akan menggunakan otoskop untuk memeriksa saluran telinga luar dan bagian gendang telinga.

Lalu dokter akan mencari kerusakan pada gendang telinga, penyumbatan saluran telinga dari benda asing, peradangan atau infeksi.

5. Tinnitus bisa mengalami sensasi mendengar mendesis

Freepik/KamranAydinov
Freepik/KamranAydinov

Jenis infeksi pada telinga seperti tinnitus dapat disebabkan oleh rusaknya pada sel pendengaran maupun masalah pada jalur pemrosesan pendengaran di otak. 

Tinnitus adalah persepsi suara atau dengung di telinga akan terjadi sensasi mendengar mendesis, berkicau, bersiul atau suara lainnya. 

WebMD mengungkapkan, kontak yang terlalu lama dengan suara keras adalah penyebab tinitus. Hingga 90% orang dengan tinitus memiliki tingkat gangguan pendengaran yang disebabkan oleh kebisingan. 

Tinitus dapat memburuk pada beberapa orang jika mereka minum alkohol, merokok, minum minuman berkafein dan makan makanan tertentu. 

Jika kamu mengalami dari kelima jenis infeksi gangguan pada telinga di atas, segeralah ke dokter untuk diperiksa menggunakan otoskop yang memiliki lensa cahaya dan pembesar. 

Baca juga :

Share
Topics
Editorial Team
Onic Metheany
EditorOnic Metheany
Follow Us

Latest in Life

See More

Tips Ampuh dan Daftar Asupan Diet Golongan Darah AB

05 Des 2025, 19:10 WIBLife