Duh! Rasa Cemas Berlebihan saat Pandemi Covid-19 Bisa Berdampak Buruk

Ternyata kesehatan mental bisa memburuk karena rasa cemas lho

26 Juni 2020

Duh Rasa Cemas Berlebihan saat Pandemi Covid-19 Bisa Berdampak Buruk
Pexels/energepic.com

Ma, pernah nggak sih merasa panik berlebihan saat masa pandemi? Ternyata, ini nggak baik lho.

Diungkapkan oleh Psikiater Rumah Sakit Pantai Indah Kapuk Dr. Elisa Tandiono, Sp.KJ menyebut bahwa rasa cemas yang berlebihan bisa mempengaruhi kesehatan mental dan berdampak buruk bagi kesehatan, termasuk menurunnya tingkat imunitas dalam tubuh.

Mengapa hal itu bisa terjadi? Menurut Elisa rasa cemas dapat muncul dikarenakan keadaan yang tidak pasti saat pandemi Covid-19 dan memunculkan pikiran katastropik.

Covid-19 yang tergolong penyakit baru membuat kita berpikir secara berlebihan dan mayoritas lebih menggunakan emosi dibandingkan logika saat mengevaluasi risiko yang terjadi.

Pikiran katastropik merupakan pemikiran yang melenceng dari logika dan membuat kita mendistraksi pikiran menjadi lebih buruk dari keadaan sebenarnya. Pikiran ini akan membuat seseorang menyimpulkan hal terburuk yang mungkin terjadi.

“Kesehatan mental merupakan bagian penting dari kesehatan. Kesehatan mental juga mempengaruhi cara bertindak dan merasa. Terbatasnya akses ke pelayanan kesehatan mental membuat prevalensi Gangguan Kesehatan Mental menjadi meningkat,” ungkap Elisa ketika berbicara di program Mersi dari RS. Pantai Indak Kapuk dengan tajuk Kupas Tuntas Cemas saat Pandemi Covid-19 pada Rabu (24/06/2020).

Selain menyinggung hal tersebut, Elisa juga mengungkapkan bahaya cemas secara berlebihan bagi kesehatan tubuh.

Lalu, bagaimana cara mengatasi rasa cemas? Berikut Popmama.com rangkum selengkapnya.

1. Apa itu rasa cemas?

1. Apa itu rasa cemas
Pexels/Tim Guow

Cemasatau anxiety adalah perasaan gugup atau gelisah. Biasanya orang akan mengalaminya ketika berhadapan dengan situasi tertentu, misalnya sebelum wawancara kerja, sebelum ujian, saat harus mengambil keputusan penting, atau ketika menunggu hasil pemeriksaan dokter.

Rasa cemas merupakan reaksi alami tubuh terhadap stres, yang sebenarnya bermanfaat untuk membuat kita menjadi lebih berhati-hati dan waspada. Semua orang pasti pernah merasa cemas, dan ini merupakan hal yang normal, apalagi jika sedang dirundung masalah.

Namun, rasa cemas bisa menjadi tidak sehat jika muncul secara berlebihan, sulit dikontrol, atau sampai mengganggu aktivitas sehari-hari. Kondisi ini disebut sebagai gangguan kecemasan. Gangguan kecemasan pada umumnya menunjukkan kekhawatiran ataupun ketakutan berlebihan yang berdampak pada perilaku dan kehidupannya.

Editors' Pick

2. Apa dampak kecemasan?

2. Apa dampak kecemasan
Pexels/Andrea Piacquadio

Terdapat berbagai macam gangguan kecemasan seperti gangguan cemas perpisahan, gangguan cemas sosial, gangguan agorafobia, gangguan stres akut dan gangguan stres paska trauma.

Namun, gangguan kecemasan yang paling berdampak dari pandemi Covid-19 adalah gangguan cemas menyeluruh dan gangguan obsesif kompulsif.

Gangguan cemas menyeluruh merupakan rasa cemas belebihan yang dialami hampir setiap waktu. Hal ini dapat menyebabkan gangguan fungsi kehidupan dan hubungan dengan orang lain.

Karakteristik gangguan cemas menyeluruh ini adalah respon patologis terhadap hampir semua kejadian rutin dalam kehidupan. Misalnya, cemas soal perekonomian, sekolah anak, masalah keluarga, dan sebagainya.

“Gangguan cemas menyeluruh ini biasanya mengambil pemikiran `bagaimana kalau’ dan dilanjutkan dengan skenario terburuk. Seperti pikiran tentang ‘bagaimana kalau saya terkena penyakit Covid, nanti pasti keluarga saya’ nah, ini yang akan menguras energi pikiran kita,” kata Elisa.

Gangguan obsesif kompulsif merupakan rasa cemas yang memikirkan tentang penyakit, kuman, kebersihan dan sebagainya.

Ketika terjadi Covid-19 ini, gangguan obsesif kompulsif ini menjadi semakin buruk akibat kekhawatiran tentang kebersihan saat ini. Jika ini terjadi secara terus-menerus bisa menjadi gangguan dalam kehidupan.

3. Bagaimana dampak kecemasan bagi ibu hamil?

3. Bagaimana dampak kecemasan bagi ibu hamil
Pexels/Negative Space

Dampak gangguan cemas pada Mama yang sedang mengandung bisa menurunkan tingkan imunitas dan berat badan Mama. Rasa cemas atau depresi selama hamil juga diduga dapat meningkatkan risiko gangguan tidur pada bayi.

Hal tersebut kemungkinan dipicu oleh hormon stres kortisol yang diproduksi secara berlebihan oleh tubuh saat Mama merasa stres. Hormon ini dapat masuk ke dalam plasenta dan memengaruhi bagian otak yang mengatur siklus tidur dan bangun anak.

Kondisi psikologis Mama selama mengandung juga akan memengaruhi temperamen bayi. Mama yang mengalami stres berat atau sering marah, terutama pada trimester pertama kehamilan, diduga bisa membuat bayi menjadi rewel, lekas marah, dan rentan terkena depresi kelak setelah ia lahir.

Oleh karena itu, penting untuk Mama yang sedang mengandung untuk menjaga kesehatan fisik dan kesehatan mental Mama agar tidak berdampak pada si Kecil saat ia lahir nanti.

4. Bagaimana cara mengatasi gangguan kecemasan?

4. Bagaimana cara mengatasi gangguan kecemasan
Pexels/Andrea Piacquadio

Menurut Dr. Elisa gangguan kecemasan dapat diatasi dengan cara berikut ini.

  • Mengerti, mengenali dan memvalidasi kecemasan. Kecemasa bukan merupakan sebuah musuh bagi kita. Bahkan kecemasan dapat membuat tingkat kewaspadaan kita meningkat dan bisa mengantisipasi suatu hal, tapi bukan untuk rasa cemas yang berlebihan.
  • Mempraktekkan mindfullness. Membawa perhatian ke peristiwa saat ini sambil menerima dan mengenali pikiran, emosi, perasaan dan sensasi fisik. Sebaiknya Mama juga merilekskan bagian anggota tubuh Mama satu persatu.
  • Membuat rencana. Mama bisa tulis secara spesifik dampak pandemik, buat kemungkinan solusi, fokus pada hal yang bisa dilakukan secara konkret, lalu evaluasi opsi dan buat perencanaan.
  • Tetap terhubung dengan lingkungan pertemanan. Berbagi informasi yang dapat menenangkan dan dapat meredakan rasa cemas.
  • Berjemur di bawah matahari juga dapat membantu Mama meredakan rasa cemas.
  • Membantu sesama, tidak perlu membantu secara fisik. Tapi, Mama bisa menjadi lebih ramah dan bersikap positif terhadap pandemi yang sedang terjadi.

Untuk Mama yang sedang mengandung tips berikut ini bisa Mama lakukan agar Mama bisa merasa lebih tenang:

  • Curhat dengan pasangan, teman, keluarga, atau psikolog untuk mengutarakan hal atau beban pikiran yang membuat ibu hamil emosi.
  • Cobalah menulis buku harian sebagai media untuk mengeluarkan keluh kesah.
  • Luapkan emosi melalui aktivitas fisik yang menyehatkan atau olahraga, seperti jalan kaki di sekitar rumah, yoga, atau senam ibu hamil.
  • Perbanyak waktu istirahat dengan tidur setidaknya 8 jam setiap malam.
  • Lakukan hal-hal yang disenangi, misalnya menonton film, membaca buku, atau mendengarkan musik favorit.

Itulah tadi sederet informasi mengenai gangguan kecemasan saat Covid-19 yang dapat mempengaruhi kesehatan tubuh dan kesehatan mental penderita.

Bagi Mama dan Papa yang sedang mengalami kecemasan berlebih, bisa lakukan kegiatan yang membuat pikiran Mama dan Papa lebih rileks.

Jangan lupa untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat ya, Ma.

Baca juga:

The Latest