Subvarian Omicron BA.4.6 Muncul di 43 Negara, Seberapa Bahaya?

Subvarian Omicron BA.4.6 diduga menular lebih cepat dibanding varian lain

11 Agustus 2022

Subvarian Omicron BA.4.6 Muncul 43 Negara, Seberapa Bahaya
Pixabay/Geralt

Jenis Covid-19 subvarian Omicron kini semakin berkembang. Terbaru, subvarian Omicron BA.4.6 dilaporkan telah menyebar di beberapa negara bagian wilayah Amerika Serikat.

Negara-negara bagian AS yang melaporkan kasus subvarian Omicron BA.4.6 di antaranya Lowa, Kansas, Missouri, dan Nebraska. Tak hanya itu, subvarian baru tersebut dlaporkan juga telah ditemukan di 43 negara lainnya.

"BA.4.6 sudah dilaporkan ada di setidaknya 43 negara, dan diperkirakan sudah ada sejak beberapa minggu yang lalu," kata Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof. Tjandra Yoga Aditama.

Terkait dengan meluasnya subvarian baru Omicron BA.4.6, berikut ini Popmama.com telah merangkum beberapa fakta lainnya.

1. Tingkat penularan lebih tinggi dibanding varian sebelumnya

1. Tingkat penularan lebih tinggi dibanding varian sebelumnya
Freepik/user21825501

Berdasarkan penelitian The Centre for Medical Genomics di Rumah Sakit Ramathibodi, Thailand, Tjandra menyebut tingkat penularan subvarian omicron BA.4.6 lebih tinggi daripada subvarian sebelumnya.

"BA.4.6 adalah 15 persen lebih mudah menular daripada BA.5 di dunia secara umum. BA.4.6 juga 12 persen lebih mudah menular dibanding BA.2.75 di dunia secara umum, dan bahkan dapat sampai 53 persen lebih mudah menular dari BA.2.75 di Asia," katanya.

Editors' Pick

2. Memiliki gejala seperti tenggorokan terbakar

2. Memiliki gejala seperti tenggorokan terbakar
Freepik/rawpixel.com

Subvarian Omicron BA.4.6 memiliki masa inkubasi yang lebih cepat dibanding subvarian lainnya, karena penderita akan mengalami gejala lebih cepat setelah tertular.

Dikutip dari Deseret News, pakar kedokteran Universitas California San Fransisco, Dr. Peter Chin-Hong menjelaskan beberapa gejala yang dialami oleh penderita subvarian Omicron BA.4.6 di antaranya:

  1. Pilek
  2. Batuk
  3. Hidung tersumbat
  4. Sakit kepala
  5. Lelah

Peter juga mengungkap bahwa gejala lainnya yang dirasakan oleh pasien subvarian Omicron BA.4.6, yaitu adanya peradangan pada tenggorokan yang terasa seperti terbakar.

3. Termasuk Variant of Concern (VOC) oleh CDC

3. Termasuk Variant of Concern (VOC) oleh CDC
Pexels/Edward Jenner

Melihat tingkat penularannya yang cukup tinggi, tak heran CDC memiliki kesimpulan bahwa subvarian Omicron BA.4.6 termasuk ke dalam Variant of Concern (VOC).

Dilansir dari We Are Iowa, pakar mikrobiologi dan imunologi Universitas Iowa Dr Stanley Perlman, membeberkan subvarian Omicron BA.4.6 dapat dengan mudah lolos dari antibodi setelah pemberian vaksin Covid-19.

"Ini adalah kelanjutan dari pandemi yang sama. Virus ini menghindar dari respons antibodi kita dari infeksi sebelumnya dan dari vaksinasi," terangnya.

4. Subvarian Omicron BA.4.6 belum terdeteksi di Indonesia

4. Subvarian Omicron BA.4.6 belum terdeteksi Indonesia
Pexels/Cottonbro

Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI, Mohammad Syahril, mengatakan bahwa subvarian baru Omicron BA.4.6 belum dilaporkan teridentifikasi di Indonesia.

Meski begitu, seluruh masyarakat diimbau untuk tetap menjalankan perilaku hidup sehat dan bersih, serta menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Itulah beberapa fakta mengenai kemunculan subvarian Omicron BA.4.6 yang semakin meluas.

Baca juga:

The Latest