"Diet kita sangat tinggi gula dan tepung. Yang perlu kita pahami adalah sering kali kita terjebak, kita makan gula dan tepung karena ingin menyenangkan lidah. Tapi apakah benar gula dan tepung sungguh perlu untuk badan kita? Kadang belum tentu," kata dr. Adelina Haryono, Sp. G.K, AIFO-K selaku Dokter Spesialis Gizi Klinik RS Pondok Indah - Puri Indah saat sesi Popmama Talk edisi Januari 2025.
Manfaat Mengurangi Asupan Gula dan Tepung untuk Kesehatan Tubuh
-D4dnF7aawDGku5G5bGHEfzGF8MHm2Cw1.jpg)
Mengurangi asupan gula dan tepung telah menjadi salah satu langkah populer yang dilakukan masyarakat untuk menjaga kesehatan tubuh. Kebiasaan baik tersebut dapat membawa dampak positif pada aspek kesehatan.
Pasalnya, konsumsi gula berlebih sering dikaitkan dengan risiko obesitas, diabetes tipe 2, dan masalah metabolisme lainnya. Sementara itu, olahan tepung dapat memengaruhi kadar gula darah bagi yang mengonsumsi.
Nah, kali ini Popmama.com akan membahas lebih lanjut manfaat mengurangi asupan gula dan tepung untuk kesehatan tubuh berdasarkan penjelasan Dokter Gizi.
1. Indonesia penuh dengan makanan mengandung gula dan tepung

Di Indonesia, banyak orang memiliki pola makan yang kaya akan gula dan tepung. Hal ini sering kali terjadi karena dorongan untuk memuaskan keinginan lidah, tanpa benar-benar memikirkan apakah kedua bahan tersebut benar-benar diperlukan oleh tubuh.
Faktanya, kebutuhan tubuh akan gula dan tepung tidak selalu sebesar yang dibayangkan. Ada kalanya konsumsi keduanya justru tidak memberikan manfaat yang signifikan bagi kesehatan.
2. Gula dan tepung dapat memperberat kerja kelenjar pankreas di dalam tubuh
-tcErV15idmA7QWcsAd20DsqET2GyLX0d.jpg)
Dari sisi nutrisi atau gizi, gula dan tepung termasuk dalam kelompok karbohidrat sederhana. Jenis karbohidrat ini dikenal dengan proses penyerapannya yang sangat cepat oleh tubuh.
Cepatnya penyerapan karbohidrat sederhana dapat menyebabkan peningkatan kadar gula darah dalam waktu singkat. Hal tersebut berpotensi memengaruhi stabilitas energi tubuh.
"Kalau kita lihat dari sisi nutrisi, gula dan tepung masuk ke dalam kelompok karbohidrat, yaitu karbohidrat sederhana. Karbohidrat sederhana merupakan jenis karbohidrat yang membutuhkan waktu sangat cepat untuk diserap, sehingga meningkatkan kadar gula darah," ujar dr. Adelina Haryono, Sp. G.K, AIFO-K.
Gula dan tepung memiliki sifat yang cepat meningkatkan kadar gula darah serta memicu respons insulin dalam tubuh. Akibatnya, kerja kelenjar pankreas menjadi lebih berat untuk menjaga keseimbangan gula darah.
Jika konsumsi gula dan tepung ini berlangsung dalam jangka waktu yang lama, kondisi tersebut dapat meningkatkan risiko munculnya penyakit diabetes atau kencing manis.
"Jadi, terlepas dari penurunan berat badan atau kita sedang menjaga berat badan, gula dan tepung sifatnya sangat cepat meningkatkan gula darah, meningkatkan respon insulin, sehingga memperberat kerja kelenjar pankreas di dalam tubuh kita. Kalau dibiarkan dalam jangka panjang, itu lah yang mencentuskan sakit kencing manis atau diabetes," tambahnya.
3. Banyak anak muda yang memiliki kondisi pre-diabetes karena sering mengonsumsi olahan gula dan tepung

Tak bisa dipungkiri, kini semakin banyak individu berusia muda yang didiagnosis memiliki kondisi pre-diabetes. Kondisi tersebut sering dikaitkan dengan pola makan mereka yang kaya akan gula, tepung, atau jenis karbohidrat sederhana lainnya.
Kebiasaan konsumsi makanan tinggi karbohidrat sederhana dapat menjadi salah satu faktor utama yang memengaruhi kesehatan metabolisme sejak usia muda.
"Saat ini, sudah banyak orang-orang muda yang ditemukan dalam kondisi pre-diabetes, ini banyak berhubungan dengan kebiasaan makan yang tinggi gula dan tinggi tepung atau tinggi karbohidrat sederhana lainnya," jelas dr. Adelina Haryono, Sp. G.K, AIFO-K.
4. Manfaat mengurangi olahan gula dan tepung bagi kesehatan

Mengurangi konsumsi olahan tepung dan gula dapat memberikan banyak manfaat bagi kesehatan, termasuk membantu meningkatkan sensitivitas insulin dalam tubuh.
"Dengan kita mengurangi olahan tepung dan olahan gula, itu akan sangat bermanfaat bagi kesehatan. Pertama, dapat meningkatkan sensitivitas insulin," ungkap dr. Adelina Haryono, Sp. G.K, AIFO-K.
Tak sampai disitu, mengurangi karbohidrat sederhana juga dapat membantu menurunkan berat badan. Dengan begitu, pengurangan dua olahan tersebut akan sangat membantu bagi mereka yang memang ingin mempunyai berat ideal.
Sebaliknya, konsumsi berlebihan karbohidrat sederhana dapat menyebabkan penumpukan lemak (penggemukan) yang berujung meningkatkan resistensi insulin dan meningkatkan risiko terkena diabetes.
"Kemudian, membantu menurunkan berat badan karena karbohidrat sederhana itu mudah diserap. Jika karbohidrat itu tidak dibakar menjadi energi. dia akan disimpan sebagai lemak di dalam tubuh," tambahnya.
"Jadi, terlalu banyak konsumsinya akan membuat kita semakin gemuk dan itu pada akhirnya meningkatkan resistensi insulin serta meningkatkan risiko diabetes," lanjutnya.
Demikian penjelasan manfaat mengurangi asupan gula dan tepung untuk kesehatan tubuh. Setelah membaca ulasan di atas, apakah kamu sudah tergerak untuk mengurangi olahan gula dan tepung demi kesehatan?
POPMAMA TALK Januari 2025 - dr. Adelina Haryono, Sp. G.K, AIFO-K.,
Dokter Spesialis Gizi Klinik RS Pondok Indah - Puri Indah
Editor in Chief - Sandra Ratnasari
Senior Editor - Novy Agrina
Editor - Onic Metheany & Denisa Permataningtias
Content Writer - Putri Syifa Nurfadilah & Sania Chandra Nurfitriana
Contributor - Salsyabila Sukmaningrum
Script - Sania Chandra Nurfitriana
Social Media - Irma Erdiyanti
Photographer - Raka Tito
Videographer - Hari Firma



















