Hukum Memercayai Ramalan Zodiak dalam Agama Islam

Ternyata memercayai zodiak, shio, tarot, dan lainnya ada hukumnya dalam islam lho, Ma

17 Januari 2022

Hukum Memercayai Ramalan Zodiak dalam Agama Islam
Unsplash/Josh Rangel

Sering kali manusia ingin mengetahui hal-hal dalam hidupnya apalagi di masa yang akan datang. Berbagai ramalan zodiak, shio, tarot, dan lainnya dibaca hanya ingin mengetahui hal-hal yang belum tentu benar. Namun, beberapa orang menjadikannya sebagai acuan untuk menjalani hidupnya.

Dari Ibnu Abbas ra, bahwa Rasulullah SAW bersabda bahwa:

“Barangsiapa mengambil ilmu perbintangan, maka ia berarti telah mengambil salah satu cabang sihir, akan bertambah dan terus bertambah."

Padahal hal-hal tersebut belum tentu benar dan malah menunjukan kesyirikannya. Hal-hal tersebut sudah mendahului kehendak Allah SWT karena ramalan-ramalan yang belum tentu benar. Manusia yang memercayai persoalan seperti itu adalah musyrik.

Selain itu, Allah SWT berfirman dalam QS. An-Naml ayat 65 yang artinya:

“Katakanlah: tidak ada seorang pun di langit dan bumi yang mengetahui perkara yang ghaib, kecuali Allah.”

Nah, kira-kira bagaimana hukum dalam islam karena memercayai ramalan?

Kali ini Popmama.com telah merangkum beberapa informasi tentang hukum islam dalam memercayai zodiak, shio, tarot, dan lainnya. Simak selengkapnya ya, Ma.

1. Pengertian ramalan

1. Pengertian ramalan
Pexels/Alina Vilchenko

Sebelum berbicara tentang hukum memercayai ramalan dalam islam, kira-kira apa pengertian ramalan ya, Ma?

Ramalan adalah memerkirakan dan memprediksi apa yang terjadi di masa mendatang. Namun, ramalan ini berasal dari pikiran manusia. Pada dasarnya manusia tidak ada yang sempurna, mereka bisa saja salah. Untuk itu, ramalan memiliki sifat prediktif karena tidak bisa dipastikan tentang masa depan kecuali Allah SWT.

Ramalan yang diungkapkan manusia belum tentu benar dan bisa saja meleset. Tentunya ramalan tidak bisa dipercaya sepenuhnya. Sebaiknya ramalan bisa dijadikan aspek dalam kehidupan agar menjalani dengan baik.

Namun, hal ini bisa berdamapak buruk jika memercayai sepenenuhnya. Hal ini bisa membuat manusia menjadi syirik atau menduakan keberadaan Allah SWT.

Editors' Pick

2. Jenis-jenis ramalan

2. Jenis-jenis ramalan
Unsplash/Nastya Dulhiier

Ternyata ramalan memiliki dua jenis, yaitu ramalan ilmiah dan yang tak berdasar dan berasal dari jin. Ramalan iniliah ini berdasarkan ilmu yang telah dipelajari sesuai dengan pengetahuan manusia.

Seperti halnya due date, namun hal ini bisa benar dan salah. Untuk itu, ramalan manusia itu belum tentu benar. Tetapi ramalan seperti itu sama halnya dengan ramalan cuaca, prediksi penyakit, prediksi terjadinya bencana.

Semua ramalan seperti ini bersifat ilmiah dan sesuai dengan ilmu pengetahuan alam. Berbeda dengan ramalan tak berdasar dan berasal dari jin itu yang belum tentu benar juga, namun banyak manusia yang memercayainya.

Ramalan seperti jodoh, keuangan, kematian, bintang atau zodiak inilah yang membuat manusia menjadi penuh kesyirikan.

3. Hukum memercayai ramalan

3. Hukum memercayai ramalan
Pexels/Anete Lusina

Nah, ternyata masih banyak yang memercayai ramalan yang berasal dari jin. Dalam Al-Quran di QS Jin 8-10 dijelaskan bahwa:

“Dan sesungguhnya kami telah mencoba mengetahui rahasia langit, maka kami mendapatinya penuh dengan penjagaan yang kuat dan lontaran api. Dan sesungguhnya kami dahulu dapat menduduki beberapa tempat di langit itu untuk mendengar-dengarkan berita-beritanya. Tetapi sekarang barangsiapa yang mencoba mendengar-dengarkan seperti itu tentu akan menjumpai lontaran api yang mengintai untuk membakarnya. Dan sungguh dengan adanya penjagaan tersebut kami tidak mengetahui apakah keburukan yang dikehendaki bagi orang yang di bumi ataukah Rabb mereka menghendaki kebaikan bagi mereka.”

Dalam ayat dijelaskan bahwa jin memang bisa mencuri informasi tentang masa depan. Untuk itu, banyak sekali manusia yang merasa bahwa dirinya bisa melihat masa depan padahal mendapatkan informasi dan berkawan dengan jin.

Selain sifatnya yang penuh akan kesyirikan, Hadist juga menjalaskan bahwa:

“Barangsiapa yang mendatangi seorang peramal lalu menanyakan kepada tentang satu ramalan, maka tidak akan diterima shalatnya selama empat puluh malam” (HR. Muslim).

Jadi, bisa dipastikan seseorang yang memercayai ramalan zodiak, shio, dan lainnya termasuk syirik dan solatnya tak akan diterima selama 40 hari.

4. Cara terhindar agar tidak mempercayai ramalan

4. Cara terhindar agar tidak mempercayai ramalan
Pexels/Anderson Miranda

Manusia bisa terhindar dari ramalan ini. Walaupun ramalan ini banyak ditemukan pada majalah, artikel, dan lainnya. Tetapi sebagai manusia yang berpegang teguh terhadap iman dan takwa sebaiknya tidak memercayainya.

Orang islam hanya boleh memercayakan dan menggantukan masa depannya kepada Allah SWT. Walaupun rencana manusia dan Allah SWT berbeda. Pasti hal baik akan muncul untuk orang-orang yang sabar dan bertawakal.

Serta jangan lupa untuk selalu berusaha dan berdoa agar tetap berpegang teguh kepada imannya. Jika memang tak sengaja membaca, sebaiknya jadikan sebagai motivasi untuk berusaha lebih keras atau menganggap hal tersebut sebagai hiburan saja.

5. Hikmah menjauhi ramalan

5. Hikmah menjauhi ramalan
Pexels/Anete Lusina

Ternyata menjauhkan diri dari ramalan zodiak, shio, dan lainnya memiliki manfaat atau hikmah. Sebagai manusia tentunya harus memercayakan masa depan kepada Allah SWT.

Dengan tidak memercayainya, Mama bisa semakin berusaha keras dan bersemangat untuk menjalani kehidupan demi masa depan yang lebih cerah.

Selain itu, bisa semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan bertawakal dan ikhtiar. Jika sudah mendekatkan diri, niscaya segala hal dipermudah oleh-Nya walaupun untuk urusan duniawi. Semua hal bergantung pada usaha, doa, dan berikhtiar kepada-Nya.

Jadi, dapat dipastikan bahwa memercayai ramalan zodiak, shio, dan lainnya penuh akan sifat kesyirikan dan solatnya tidak akan diterima selama 40 hari atau malam.

Itulah beberapa informasi tentang hukum memercayai ramalan zodiak, shio, tarot, dan lainnya dalam agama islam. Semoga kita dijauhkan dari sifat kesyirikan ya, Ma dan tetap menggantungkan masa depan kepada Alllah SWT. Semoga bermanfaat.

Baca juga:

Topic:

The Latest