5 Cara Mengobati Kucing yang Diare

Mama bisa merawat kucing yang sedang diare di rumah

4 April 2024

5 Cara Mengobati Kucing Diare
Pexels/Catscoming

Sama seperti manusia, kucing juga bisa mengalami diare. Penyakit jenis ini memang jarang terjadi pada kucing, namun bukan berarti tidak akan terjadi pada kucing peliharaan mama. 

Diare atau mencret akan menyerang ketika kucing mengalami masalah pada pencernaannya akibat virus, parasit, maupun bakteri. Virus dan bakteri itu masuk ke tubuh kucing melalui makanan serta minuman yang dikonsumsi. 

Namun, Mama tak perlu khawatir ketika kucing mengalami diare. Dilansir dari PetMD, Mama bisa merawat kucing yang sedang diare di rumah, tanpa perlu membawanya ke dokter hewan.

Berikut Popmama.com telah merangkum beberapa cara mengobati kucing diare tanpa langsung membawa ke dokter hewan. 

1. Ganti makanan kucing

1. Ganti makanan kucing
Pexels/Flickr

Seperti disinggung sebelumnya bahwa kucing bisa mengalami diare karena virus atau bakteri masuk ke tubuhnya melalui makanan dan minuman. Oleh karena itu, Mama perlu mengganti makanan kucing ke makanan bernutrisi, tanpa cemilan. 

Mempertahankan makanan kucing akan menghambat kemampuan saluran usus kucing untuk menyembuhkan dirinya sendiri. Untuk memberikan makanan baru, Mama perlu memulainya secara perlahan dengan memberikan ⅓ makanan baru dan ⅔ makanan lama.

Berikan makanan dengan porsi tersebut selama 1-2 hari. Kemudian, tingkatkan jumlah makanan baru dibanding makanan lama. Jangan lupa untuk memberikan air atau susu setelah makan agar kucing tidak dehidrasi akibat diare. 

Editors' Pick

2. Pilih makanan yang mudah dicerna

2. Pilih makanan mudah dicerna
Pexels/D-ng-nhan-324384

Selama kucing mengalami diare, Mama sebaiknya memberikan makanan rendah serat agar mudah dicerna oleh tubuh kucing. Mama bisa memilih makanan dengan kadar serat kasar sebanyak 3 persen atau makanan yang dibuat khusus untuk kucing yang sensitif. 

Tak hanya itu, cobalah untuk menghentikan pemberian cemilan sesudah makan untuk sementara waktu. Mama perlu fokus pada kesehatan kucing dengan memberikan makanan kucing lengkap bernutrisi hingga kondisinya benar-benar pulih. 

3. Memberikan air dan elektrolit

3. Memberikan air elektrolit
Pexels/Canaros

Sama seperti manusia, kucing juga bisa mengalami dehidrasi akibat diare. Itulah sebabnya, Mama perlu menambah jumlah air putih di mangkuk kucing. Pasalnya, kucing perlu minum lebih banyak air putih untuk mengembalikan cairan yang hilang akibat diare. 

Mama bisa menambahkan kaldu ayam atau sapi yang telah diencerkan untuk mengembalikan energinya. Mama juga bisa mengganti makanan kucing dari makanan kering ke makanan kaleng selama kucing mengalami diare. Jangan lupa untuk mencampur satu atau dua sendok air hangat ke dalam makanan kaleng kucing.

4. Memberikan probiotik

4. Memberikan probiotik
Pexels/Pixabay

Usus kucing membutuhkan bakteri baik untuk menyembuhkan dirinya sendiri dari masalah pencernaan. Mama bisa menambah populasi bakteri baik dalam saluran usus kucing dengan memberikan suplemen probiotik. 

Suplemen probiotik mampu mengembalikan populasi bakteri usus kucing ke normal. Mama sebaiknya memilih probiotik yang aman dengan memeriksa kandungan nutrisi pada label kemasan. Tak ada salahnya untuk konsultasi ke dokter hewan terlebih dahulu sebelum memberikan probiotik yang tepat. 

 

5. Memberikan obat antidiare

5. Memberikan obat antidiare
Pexels/Ihsanaditya

Terakhir, Mama bisa memberikan obat antidiare. Sebagian besar obat antidiare untuk kucing sudah dapat digunakan tanpa pengawasan dokter hewan. Mama bisa memberikan satu sendok teh obat anti diare setiap 4-5 jam.

Amati perubahan yang terjadi pada kucing setelah melakukan cara-cara di atas. Mama tidak perlu khawatir apabila diare pada kucing tidak disertai muntah atau penurunan nafsu makan. 

Sebaliknya, apabila kucing mulai menunjukkan gejala-gejala seperti lesu, muntah, depresi, dan mencret berkepanjangan, segera bawa kucing ke dokter hewan untuk mendapatkan pengobatan lebih lanjut. Apabila Mama ragu untuk memberikan probiotik atau obat antidiare, maka sebaiknya konsultasikan ke dokter hewan terlebih dahulu. 

Baca juga:

 

The Latest