Dikenal sebagai Roti Sehat, Ketahui Beberapa Fakta Roti Sourdough Ini

Mengenal roti kuno yang dianggap lebih sehat

31 Desember 2020

Dikenal sebagai Roti Sehat, Ketahui Beberapa Fakta Roti Sourdough Ini
Pixabay/Zozz_

Beberapa waktu terakhir ini makanan sehat menjadi salah satu produk yang paling dicari oleh banyak orang. Ide bisnis makanan sehat pun mulai banyak bermunculan. 

Hal ini wajar mengingat isu kesehatan saat ini sedang sangat menjadi perhatian penting sejak adanya pandemi Covid-19. Sehingga, berbondong-bondong orang berupaya mengubah makanannya menjadi lebih sehat.

Salah satu makanan sehat yang kini mulai dikenal di Indonesia adalah roti sourdough atau roti adonan asam. Sesuai namanya memang roti ini memiliki rasa yang asam dan berbeda dari roti pada umumnya.

Di Indonesia roti ini masih belum cukup dikenal. Padahal roti ini adalah roti yang memiliki kisah sejarah yang panjang. Untuk mengetahui apa itu roti sourdough, yuk cek beberapa fakta tentang roti sourdough bersama Popmama.com berikut ini!

1. Mengenal roti sourdough, si roti asam yang lembut

1. Mengenal roti sourdough, si roti asam lembut
Pixabay/sandid

Roti sourdough merupakan roti yang memiliki rasa yang asam. Rasa asam tercipta dari proses fermentasi selama beberapa jam.

Dalam proses pembuatan roti sourdough melibatkan beberapa fermentasi, yaitu fermentasi untuk menciptakan ragi alami dan untuk membentuk gluten dan udara di dalam adonan roti.

Walaupun roti ini hanya menggunakan tepung, air, dan garam, tetapi roti ini memiliki tekstur kulit yang renyah dan sangat lembut di bagian dalam. Ketika dikunyah juga terasa kenyal akibat kandungan gluten yang terbentuk.

Editors' Pick

2. Sejarah awal mula terciptanya sourdough

2. Sejarah awal mula tercipta sourdough
Pixabay/MOHANN

Roti sourdough memang cukup baru hadir di Indonesia. Akan tetapi, sebetulnya roti sourdough merupakan roti kuno yang sudah ditemukan beribu-ribu tahun yang lalu.

Tidak ada yang tahu pasti siapa yang menjadi penemu roti sourdough. Tetapi, sekitar 6.000 tahun yang lalu ada seorang pembuat roti yang menemukan campuran air dan tepung tergeletak dan terfermentasi. 

Lalu, tanpa maksud yang jelas ia pun mencampurkannya dengan adonan roti yang dibuatnya. Tanpa disangka roti yang dihasilkan memiliki aroma dan rasa yang lebih lezat. Tekstur roti menjadi lebih kenyal dan roti pun dapat mengembang.

Di lain cerita, roti sourdough telah dikenal sejak zaman Mesir kuno, yaitu sekitar 1.500 SM. Seorang pembuat roti lupa meninggalkan adonan rotinya hingga mengembang.

Roti sourdough ini yang dahulu dikenal oleh masyarakat kuno sebagai makanan pokok. Lalu, roti ini pun menyebar luas di wilayah Eropa dan Timur Tengah.

3. Yang membedakan roti sourdough dengan roti biasanya

3. membedakan roti sourdough roti biasanya
Pixabay/Comidacomafeto

Tidak seperti roti biasa yang sering ditemukan di supermarket, roti sourdough memiliki perbedaan secara proses pembuatan, bentuk, tekstur, dan rasa. Roti sourdough memiliki nilai yang lebih dari sekadar roti.

Untuk menghasilkan roti sourdough diperlukan proses pembuatan yang cukup lama. Sebab, ragi yang digunakan berasal dari ragi alami. Perlu minimal 7 hari untuk bisa menghasilkan ragi alami yang bisa digunakan untuk membuat roti. Selain itu, untuk membuat rotinya pun membutuhkan waktu beberapa jam hingga adonan bisa dipanggang.

Proses fermentasi ini akan membuat roti mengembang dan membentuk rongga-rongga di dalamnya. Dikarenakan penggunaan ragi alami yang terbentuk dari raga mikroorganisme, rongga roti sourdough cukup beragam ukurannya. Tidak seperti roti komersial yang memiliki rongga-rongga roti dengan ukuran yang sama.

Dari segi rasa, sesuai namanya roti ini berasal dari adonan yang asam. Sehingga, roti sourdough memiliki rasa yang sedikit asam dan rasa roti menjadi lebih kaya.

Tekstur roti sourdough pun tidak kalah lembut dengan roti komersial. Bedanya roti sourdough lebih kenyal dan memiliki kulit luar yang lebih keras.

4. Status kehalalan roti sourdough

4. Status kehalalan roti sourdough
Pixabay/fancycrave1

Beberapa waktu yang lalu, status kehalalan roti sourdough ramai menjadi perbincangan. Yang menjadi titik permasalahan adalah penggunaan starter pada pembuatan roti sourdough.

Dalam pembuatan roti sourdough ada dua jenis starter, yaitu starter yang terbuat dari fermentasi air dan buah serta ada juga starter dari air dan tepung. Starter yang berasal dari campuran air dan buah memiliki konsistensi cair. Sedangkan starter yang berasal dari campuran air dan tepung memiliki konsistensi yang pada seperti bubur.

Yang sempat menjadi perdebatan adalah penggunaan starter yang berasal dari fermentasi air dan buah. hal ini dikarenakan penggunaan fermentasi air dan buah dianggap tidak halal karena dilakukan selama lebih dari 3 hari. 

Memang ada fatwa MUI yang menyatakan bahwa buah yang didiamkan di dalam wadah tertutup bersuhu 29 derajat selama 3 hari akan membentuk kandungan etanol atau alkohol. MUI menyimpulkan fermentasi jus buah selama 3 tiga hari rata-rata adalah 0.5%. Sedangkan, minuman yang mengandung etanol atau alkohol mencapai 0.5%, menurut fatwa MUI hukumnya adalah haram.

Tetapi, dalam fatwa tersebut contoh yang diberikan adalah hasil fermentasi perasan buah. Sehingga, hal ini perlu peninjauan lebih lanjut apakah perendaman buah selama lebih dari 3 hari juga tergolong ke dalam fatwa tersebut. Kemudian, perlu diingat juga bahwa semakin lama proses fermentasi maka kandungan etanol atau alkohol pun juga kemungkinan akan meningkat.

Sedangkan fermentasi makanan yang mengandung etanol atau alkohol hukumnya adalah halal selama prosesnya tidak menggunakan bahan-bahan yang haram. Jika fermentasi air dan tepung dengan rasio 1:1 termasuk ke dalam fermentasi makanan, maka starter air dan tepung ini menjadi halal hukumnya. Tetapi hal ini perlu peninjauan lebih lanjut lagi dari orang-orang yang paham hukum fiqih dan syariah mengenai hal ini.

5. Manfaat roti sourdough bagi kesehatan

5. Manfaat roti sourdough bagi kesehatan
Pixabay/Alexas_Fotos

Roti sourdough dikenal sebagai roti sehat karena proses pembuatannya yang sangat alami.

Roti sourdough pada dasarnya hanya menggunakan tiga bahan, yaitu, tepung, air, dan sedikit garam. Roti sourdough tidak perlu menggunakan pengembang pabrik, pelembut, dan bahan-bahan kimia lainnya.

Yang membuat roti ini lebih sehat bukan hanya bahan alaminya saja tapi juga proses fermentasi dalam pembuatannya.

Proses fermentasi akan membantu untuk memecah kandungan gluten sehingga lebih ramah untuk penderita penyakit gangguan pencernaan.

Pemecahan kandungan gluten oleh bakteri-bakteri baik selama proses fermentasi akan memudahkan pencernaan saat mengolah roti ini. Hal inilah yang membuat roti sourdough kini kian diminati.

Walaupun roti sourdough baru ramai di Indonesia, sebetulnya roti sourdough adalah awal mula roti mengembang yang biasa dikonsumsi orang-orang kuno.

Tidak heran, sebab di Indonesia roti bukanlah makanan pokok masyarakat Indonesia. 

Baca juga:

The Latest