Kisah Cinta Nabi Muhammad dan Khadijah. Kesetiaan Jadi Kunci Utama

Selama menikah dengan Khadijah, Nabi Muhammad tidak pernah berpoligami

18 Agustus 2023

Kisah Cinta Nabi Muhammad Khadijah. Kesetiaan Jadi Kunci Utama
Pexels/Fariz Hermawan

Khadijah binti Khuwailid tentunya bukan sosok yang asing bagi seluruh umat muslim. Ya, Khadijah merupakan istri tercinta dari Nabi Muhammad SAW.

Khadijah terlahir dari keluarga terpandang dan terhormat. Namun, dirinya memutuskan untuk menikah dengan Nabi Muhammad SAW yang merupakan seorang penggembala sederhana.

Banyak sekali kisah-kisah baik dari kehidupan rumah tangga mereka. Bahkan, kisah cinta mereka disebut-sebut mengalahkan cerita tentang percintaan Romeo dan Juliet.

Biar tak penasaran, berikut Popmama.com rangkum kisah cinta Nabi Muhammad SAW dan Khadijah yang dilansir dari berbagai sumber.

1. Pertemuan keduanya yang bermula dari mitra kerja

1. Pertemuan kedua bermula dari mitra kerja
Freepik/rawpixel.com

Bukan hanya terpandang, Khadijah juga merupakan seorang saudagar yang sukses dalam berniaga. Hingga pada suatu hari, Khadijah dan Nabi Muhammad SAW memutuskan bermitra dalam berdagang.

Pada saat itu, Khadijah kerap menitipkan barang dagangan kepada Nabi. Khadijah memerintahkan Rasulullah SAW untuk berdagang ke negeri Syam ditemani oleh pelayan bernama Maisarah.

2. Khadijah yang tertarik dengan sifat mulia Nabi Muhammad SAW

2. Khadijah tertarik sifat mulia Nabi Muhammad SAW
Pixabay/syeham

Maisarah yang selalu mengikuti Nabi Muhammad SAW. memberitahu Khadijah tentang sifat-sifat sang Rasul. Maisarah bercerita mengenai kejujuran dan baik hati Nabi Muhammad hingga Khadijah merasa tertarik.

Bukan hanya kebaikan, dagangan yang dibawa oleh Rasulullah selalu mendapat untung yang berlipat-lipat. Tak heran Khadijah berusaha mendekati Nabi Muhammad dengan baik, santun dan terhormat.
 

Editors' Pick

3. Melalui sahabatnya, Khadijah nyatakan cintanya kepada Nabi Muhammad

3. Melalui sahabatnya, Khadijah nyatakan cinta kepada Nabi Muhammad
Freepik/prostooleh

Setelah mengenal lebih jauh tentang mitranya itu, Khadijah ingin Nabi Muhammad SAW menjadi suaminya. Dirinya yang saat itu berusia 40 tahun tak mempermasalahkan Nabi Muhammad SAW walau masih berusia 25 tahun.

Mengutip dari laman NU Online, Khadijah mengutus Nafisah binti Munyah untuk mengungkap cintanya kepada sang pujaan hati. Dengan segera, Nafisah menyampaikan pesan tersebut kepada Rasulullah SAW.

"Muhammad, aku Nafisah binti Munyah. Aku datang membawa berita tentang seorang perempuan agung, suci, dan mulia. Pokoknya ia sempurna, sangat cocok denganmu. Kalau kau mau, aku bisa menyebut namamu di sisinya," ucap Nafisah kepada Nabi Muhammad, seperti dilansir dari buku Bilik-bilik Cinta Muhammad (Nizar Abazhah, 2018).

Hingga akhirnya, Nabi Muhammad SAW bersedia untuk menikahi Khadijah. Sang Rasul bersama dengan keluarganya mendatangi kediaman Khuwailid bin Asad untuk meminang Khadijah.

4. Khadijah selalu mendukung proses kenabian Muhammad SAW

4. Khadijah selalu mendukung proses kenabian Muhammad SAW
Freepik/brgfx

Masa kenabian Rasulullah SAW dimulai pada usia 40 tahun. Selama itu pula dirinya terus mendapat dukungan dari sang istri yang tiada hentinya.

Pada saat Nabi Muhammad SAW mendapat wahyu dan diutus menjadi nabi, sang istri adalah orang pertama yang beriman kepada Allah SWT dan ajaran Rasulnya. Dia juga mendukung segala upaya dakwah nabi Muhammad SAW dalam menyebarkan ajaran Islam.

Pada saat proses penyebaran Islam dimulai, banyak masyarakat yang menentang keras Nabi Muhammad. Khadijah turut ikut bersama sang suami kala diusir ke luar kota Mekah.

5. Tidak pernah menikahi perempuan lain saat bersama Khadijah

5. Tidak pernah menikahi perempuan lain saat bersama Khadijah
Pixabay/rahmadani578

Nabi Muhammad SAW memiliki usia yang cukup jauh dengan Khadijah. Meski terpaut 15 tahun, pernikahan keduanya tetap langgeng hingga maut memisahkan mereka.

Selama 25 tahun menikah, Nabi Muhammad juga tidak berpoligami dengan perempuan lain. Tentu hal ini bertolak belakang dengan budaya Arab saat itu yang berlomba-lomba memperbanyak istri.

Pernikahan Nabi Muhammad dengan Khadijah dikaruniai dua orang putra dan empat orang putri. Mereka adalah Abdullah, Al-Qasim, Zainab, Ruqayyah, Ummu Kultsum, dan Fatimah.
 

6. Nabi Muhammad yang tetap setia bahkan saat sang istri telah meninggal

6. Nabi Muhammad tetap setia bahkan saat sang istri telah meninggal
Unsplash/Mayur Gala

Pernikahan yang telah dibina selama 25 tahun harus berakhir dengan pilu. Saat Rasulullah berusia 50 tahun, Khadijah meninggal pada usia 65 tahun.

Meninggalnya Khadijah tentunya membuat hati sang Rasul terluka. Meski begitu, kecintaan Nabi Muhammad kepada sang istri tidak pernah luntur sekalipun.

Melansir dari buku Pengantin Al-Quran karya Quraish Shihab, Nabi Muhammad sampai menangis tatkala melihat kalung peninggalan sang istri secara tak sengaja.

Meski telah menikah dengan Aisyah, kebaikan Khadijah tak akan pernah hilang dari pikiran Nabi Muhammad. Bahkan, hal tersebut membuat Aisyah sempat cemburu karena Nabi Muhammad masih mengingat mendiang Khadijah. 

Namun, Rasulullah mengatakan jika Khadijah-lah yang mau beriman saat orang lain menolak. Dia selalu mendukung tindakan Nabi Muhammad dalam menyebarkan Islam. Bagian paling penting, Nabi menyebut Allah tidak mengganti Khadijah dengan siapapun untuk dirinya.

Itulah kisah cinta Nabi Muhammad SAW bersama dengan istrinya, Khadijah. Semoga kisah cinta mereka bisa menginspirasimu bersama pasangan, ya.

Baca juga:

The Latest