5 Pelajaran Penting yang Didapat dari Ambu, Film Terbaru Widyawati

Ini dia pelajaran tentang kehidupan dari Film Ambu, Semesta Pertama dan Terakhirku

2 Mei 2019

5 Pelajaran Penting Didapat dari Ambu, Film Terbaru Widyawati
Popmama.com/Novy Agrina

Ambu adalah panggilan untuk ibu dalam bahasa sunda. Panggilan Ambu merupakan bahasa halus nan santun. Film Ambu adalah film pertama garapan Skytree Pictures yang disutradarai oleh Farid Dermawan.

"Setiap manusia lahir, hidup dan mati. Ibu adalah orang yang pertama kali bersentuhan dengan kita bahkan sejak dalam kandungan. Ibu adalah semesta pertama kita," itulah yang mendasari sebuah film berjudul Ambu - Semesta Pertama dan Terakhirku.

Film Ambu mulai tayang pada 16 Mei 2019 dan diperankan oleh Widyawati, Laudya Chintya Bella, Baim Wong, Lutesha, Endhita dan Andri Mashadi.

Gala Premiere diadakan pada Rabu (01/05/2019) di Plaza Senayan, hampir setiap penonton yang sudah menyaksikan film ini ternyata menitikan air mata. Film yang sarat akan pelajaran tentang kehidupan.

Berikut ini Popmama.com telah merangkumnya.

1. "Kasih ibu sepanjang jalan", itu nyata

1. "Kasih ibu sepanjang jalan", itu nyata
Popmama.com/Novy Agrina

Entah berapa kali anak membangkang dan berseteru kepada orangtuanya, entah berapa kali anak melontarkan kata-kata yang mungkin menyakiti hati orangtuanya, tapi kesabaran dan kasih sayang ibu tetap tidak ada batasnya.

Sosok Ambu Misnah yang diperankan oleh Widyawati adalah karakter yang tegas. Sikapnya keras pada anaknya, Fatma yang diperankan oleh Laudya Chintya Bella.

Ambu memiliki alasan tersendiri, mengapa sikapnya seperti itu pada anak dan cucunya, Nona yang diperankan oleh Lutesha.

Namun dibalik kerasnya seorang Ambu, ia adalah semesta pertama dan terakhir bagi anaknya.

Baca juga: Widyawati Mengaku Dikerjai Saat Syuting Film Ambu di Baduy

Editors' Pick

2. Hingga kapan pun, seorang anak tetap membutuhkan sosok sang Ambu

2. Hingga kapan pun, seorang anak tetap membutuhkan sosok sang Ambu
Popmama.com/Novy Agrina

Kemana pun anak melangkah, ia tetap mencari ibunya. Sebagai anak, Fatma bisa menentukan jalan hidupnya. Ia bisa dengan leluasa menentukan siapa pasangannya, apa pekerjaannya dan dimana ia tinggal.

Namun, sebagai anak Fatma tetap akan mencari Ambu. 

3. Apakah hukum karma benar-benar ada?

3. Apakah hukum karma benar-benar ada
Popmama.com/Novy Agrina

Anak mungkin bisa memperlakukan kamu persis seperti kamu memperlakukan orangtuamu.

Itulah yang dialami oleh Fatma dengan anaknya. Ia merasa sulit membesarkan anak dengan sifat seperti Nona, tapi mungkin itulah sifat yang ada pada dirinya saat Fatma seusia Nona.

4. Kekayaan alam dan keindahan budaya suku Baduy

4. Kekayaan alam keindahan budaya suku Baduy
Popmama.com/Novy Agrina

Baduy memiliki kearifan lokal yang sangat luar biasa. Laut, sawah dan hutan yang sangat indah. Budaya dan aturan adat yang masih dipegang teguh hingga kini oleh masyarakat setempat.

Mereka mendapat penghasilan sebagian dari menjual kain tenun. Uang yang didapat bisa mensejahterakan mereka karena mereka tidak memerlukan banyak uang untuk listrik, sabun, sampo dan sebagainya. Semua serba alami dan asri.

“Baduy memang kami pilih karena kecantikan dan kesederhanaan alamnya, seperti yang tercitra dalam karakter Misna, Fatma dan Nona. Kami berharap film ini bisa diterima khususnya oleh kaum wanita Indonesia sebagai fokus dari karakter di film ini,” ujar Farid Dermawan.

5. Ada alasan kenapa seorang anak suka membangkang pada orangtuanya

5. Ada alasan kenapa seorang anak suka membangkang orangtuanya
Popmama.com/Novy Agrina

Selalu ada alasan yang menjadi penyebab seorang anak membangkang kepada orangtuanya. Anak memerlukan banyak perhatian, anak suka jika dikhawatirkan, anak suka ketika memiliki banyak waktu dengan orangtuanya.

Ketika anak bersikap keras, cenderung membangkang, jangan adili sikapnya saat itu tapi pelajari apa yang menjadi penyebabnya.

Sebagai orangtua perlu lebih peka dan bisa mencari tahu lebih jauh mengenai apa yang anak rasakan, apa yang anak pikirkan dan apa yang diharapkan oleh anak dari orangtuanya.

Komunikasikan semuanya dengan lengkap. Barulah orangtua bisa lebih tahu apa yang diharapkan oleh anak. Demikian pula yang terjadi antara Nona dan Fatma dalam film tersebut.

Testimoni Film Ambu

"Rasanya aku jadi makin sayang sama Mamaku, jadi takut bikin orangtua sakit hati." - Fahrina, 28 tahun

"Aduh, harus hati-hati ya. Apa yang kita lakukan bisa aja nanti anak kita juga lakukan itu ke kita." - Nana, 29 Tahun

"Langsung mau minta maaf pas nanti sampai di rumah ke Mama." - Bintang, 26 Tahun 

"Bagus filmnya, aku tadi sampai nangis." - Niken, 26 Tahun

Itulah pelajaran kehidupan yang bisa ditemukan dalam film Ambu, bagaimana menurut Mama?

The Latest