Bibir Sumbing atau Celah Bibir Bisa Diketahui Sejak Kehamilan

Sebenarnya seperti apa kondisi celah bibir dan celah langit?

1 Februari 2020

Bibir Sumbing atau Celah Bibir Bisa Diketahui Sejak Kehamilan
Smiletrain

Celah bibir atau celah langit merupakan suatu bentuk kelainan sejak dalam kandungan yang terjadi akibat adanya kegagalan penyatuan tonjolan processus facialis untuk bertumbuh dan saling bergabung satu sama lain.

Melalui acara yang diselenggarakan oleh Smile Train pada hari Kamis (30/01/2020) di Jakarta, memberikan edukasi kepada media mengenai celah bibir atau celah langit yang sering dikenal dengan kondisi sumbing. Dalam acara ini juga menjelaskan dampak dari celah langit serta perawatan komprehensif terhadap kualitas hidup pasien.

Acara ini menghadirkan drg. Andi S Budihardja SpBM(K) selaku dokter spesialis bedah mulut, kemudian Rita Rahmawati, S.Pd, SST.TW, M.P.H, selaku terapis wicara, dan Deasy  Larasati selaku Program Director & Country Manager Smile Train Indonesia.

Berikut ini Popmama.com telah merangkum penjelasan mengenai celah bibir dan langit yang dapat terjadi saat hamil.

1. Perbedaan celah bibir dan celah langit

1. Perbedaan celah bibir celah langit
smiletrainindonesia

Celah bibir merupakan kondisi dimana terdapat celah diantara bibir yang tidak terbentuk sempurna akibat adanya kegagalan proses penyatuan processus selama perkembangan janin dalam kandungan.

Sedangkan celah langit terjadi ketika palatum tidak menutup secara sempurna, sehingga membentuk celah dari mulut ke arah tenggorokan.

Celah bibir dan celah langit dapat terjadi secara bersamaan atau masing-masing dengan tingkatan yang berbeda. Namun kedua kondisi ini sama-sama dapat mengganggu proses berbicara, makan, bahkan dapat meningkatkan infeksi saluran pernapasan karena tidak ada batas antara rongga mulut dan rongga hidung. Kondisi celah bibir dan langit ini dapat terjadi secara unilateral dan bilateral.

Jadi, perbedaan antara celah bibir dan celah langit hanya terdapat pada letak celah terjadinya kelainan ini. Pada umumnya, celah bibir dan langit lebih dikenal dengan sebutan sumbing.

Menurut dokter Andi, dari 600 kelahiran di Indonesia terdapat satu bayi yang terlahir dengan kondisi sumbing. Jika pertumbuhan penduduk di Indonesia semakin besar, angka kelahiran juga akan semakin meningkat. Tidak menutup kemungkinan akan semakin banyak kelahiran bayi dengan kondisi seperti ini.

2. Penyebab terjadinya celah bibir dan celah langit

2. Penyebab terjadi celah bibir celah langit
Smiletrainindonesia

Sampai saat ini studi penyebab dari terjadinya celah bibir dan celah langit masih belum diketahui namun kondisi ini dapat didiagnosis sejak dini saat kehamilan.

Menurut pemaparan dari dokter Andi, terdapat beberapa faktor yang dapat  menyebabkan terjadinya celah bibir dan celah langit, yaitu:

  • Defisiensi asam folat
  • Gizi buruk selama masa kehamilan
  • Terlalu sering terpapar radiasi dan bahan kimia
  • Stress selama kehamilan
  • Trauma
  • Serta adanya faktor genetik atau keturunan

Kondisi celah bibir dan celah langit ini tidak dapat disembuhkan saat janin masih berada di dalam kandungan. Namun kondisi ini dapat diperbaiki dengan cara operasi sebagai tindakan medis paling utama. Selanjutnya, untuk memulihkan kondisi ini dapat melakukan perawatan dan terapi pasca operasi agar dapat meminimalkan bekas luka operasi serta mengembalikan fungsi anggota tubuh yaitu berbicara.

3. Pencegahan yang dapat dilakukan agar mengurangi risiko kondisi celah bibir dan langit

3. Pencegahan dapat dilakukan agar mengurangi risiko kondisi celah bibir langit
Smiletrainindonesia

Mengetahui janin memiliki kondisi celah bibir atau celah langit dapat dideteksi saat janin memasuki usia 3 bulan pertama. Jika kondisi ini terdeteksi pada saat usia kandungan diatas 3 bulan, pihak medis tidak dapat melakukan tindakan apa-apa selain mengedukasi orangtua dan keluarga agar ketika si bayi lahir, orangtua sudah tahu harus melakukan apa.

Menurut penuturan dokter Andi ada beberapa tindakan pencegahan yang dapat dilakukan oleh pasangan yang baru menikah dan ingin memilliki keturunan agar dapat menurunkan risiko dari kondisi ini yaitu:

  • Mempersiapkan gizi yang baik
  • Penuhi asam folat yang cukup pada saat melakukan program hamil
  • Kurangi stress
  • Mengurangi konsumsi rokok dan alcohol karena dapat mengganggu proses pertumbuhan janin
  • Kurangi paparan radiasi dan bahan kimia
  • Hindari terjadinya perkawinan antar keluarga atau hubungan sedarah
  • Serta faktor kebersihan lingkungan dapat memengaruhi kondisi ini

Setiap orangtua tentu menginginkan buah hati yang sehat namun bukan berarti sebagai orangtua kita tidak menerima kondisi seperti ini. Atas alasan tersebut, Smile Train hadir untuk membantu para orangtua memperbaiki kondisi buah hati mereka dari kondisi celah bibir dan celah langit.

Smile Train adalah badan amal anak internasional yang mengatasi masalah celah bibir dan langit-langit yang sudah ada sejak tahun 2002, program ini telah membantu lebih dari 85.000 anak yang mengalami celah bibir dan langit di seluruh Indonesia.

Pihaknya telah memberdayakan para tenaga ahli medis dalam negeri dengan pelatihan, pendanaan dan sumber daya untuk memberikan operasi secara gratis serta perawatan pasca operasi yang komprehensif.

Selain itu selama ini juga telah menyediakan akses ke berbagai layanan perawatan celah seperti program nutrisi, ortodontik, terapi wicara dan dukungan sosial-emosional.

Baca juga:

The Latest