7 Jamu Pelancar ASI yang Ampuh Selain Daun Katuk, Apa Saja?

Cek bahan-bahan jamu lainnya, yuk!

31 Oktober 2023

7 Jamu Pelancar ASI Ampuh Selain Daun Katuk, Apa Saja
Freepik/Gpointstudio

Jamu adalah minuman tradisional dengan bahan alami yang memberikan beragam khasiat. Salah satu khasiatnya adalah memperlancar ASI (Air Susu Ibu).

Makanya, ibu menyusui sering kali disarankan mengonsumsi jamu pelancar ASI. Sehingga, produksi ASI tetap tinggi untuk memenuhi kebutuhan bayi.

Bahan jamu pelancar ASI yang paling umum selama ini adalah daun katuk. Khasiat daun katuk untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas ASI tidak diragukan lagi. Bahkan, beberapa suplemen atau susu untuk ibu menyusui biasanya mengandung ekstrak daun katuk. 

Nah, tahukah Mama bila bahan jamu pelancar ASI bukan hanya daun katuk? Ada 6 bahan alami lain yang ternyata bisa digunakan sebagai jamu untuk ibu menyusui? Manfaatnya pun tak kalah ampuh dengan daun katuk.

Yuk, simak ulasan Popmama.com ini untuk mengetahui bahan-bahan jamu pelancar ASI.

1. Adas

1. Adas
Pxhere/CC0 Area publik

Apakah Mama pernah mendengar tanaman adas?

Ternyata, adas termasuk jamu pelancar ASI. Dilansir Medical News Today, adas adalah tanaman dari tepi laut Mediterania yang memiliki cita rasa manis. Umumnya, adas digunakan untuk bahan makanan ataupun obat. 

Bila digunakan sebagai bahan makanan, adas bisa ditumis atau dibuat salad. Selain itu, adas juga bisa diolah menjadi minuman sehat, seperti teh. 

Dalam pengobatan tradisional, adas digunakan untuk mengatasi masalah menstruasi. Kamu yang mengalami gangguan pencernaan juga bisa mengonsumsi tanaman ini. 

Selain dua manfaat tersebut, adas juga merangsang produksi ASI pada ibu menyusui. Sehingga, produksi ASI meningkat.

2. Jahe

2. Jahe
Freepik/Freepik

Selama ini, jahe dikenal sebagai rempah alami dalam ramuan tradisional. Selain dapat dikonsumsi sebagai minuman hangat, jahe bisa dijadikan bumbu masakan. 

Manfaat utama jahe adalah mengatasi gangguan pencernaan seperti perut kembung. Bukan hanya itu, jahe juga mampu menstimulasi produksi ASI. Sehingga, persediaan ASI ibu menyusui bisa memenuhi kebutuhan bayi. 

Biasanya, jahe dicampur dengan bahan-bahan alami lainnya agar menjadi jamu yang enak dikonsumsi. Sensasi hangat yang ditimbulkan jahe juga menenangkan tubuh. 

Selain dibuat jamu pelancar ASI, jahe bisa diseduh sebagai minuman hangat atau dibuat bahan tambahan dalam masakan.

Dilansir Medical News Today, belum ditemukan penelitian yang menyebutkan jahe berbahaya bagi ibu menyusui. Namun, sebaiknya konsumsi jahe dengan porsi secukupnya.

Editors' Pick

3. Daun katuk

3. Daun katuk
Flickr/Ahmad Fuad Morad

Daun katuk atau Sauropus androgynus dikenal sebagai tanaman herbal yang banyak ditemukan di Asia Tenggara. Daun ini cukup populer di kalangan ibu menyusui karena sering digunakan sebagai jamu pelancar ASI.

Bahkan, beberapa ibu hamil sudah mengonsumsi daun katuk. Supaya, tubuh memiliki persediaan ASI yang cukup menjelang masa kelahiran dan masa menyusui bayi.

Daun katuk memiliki sifat estrogenik, artinya dapat merangsang produksi ASI. Sehingga, jumlah ASI makin melimpah. Proses menyusui pun berjalan lancar.

Selain bermanfaat untuk produksi ASI, daun katuk juga mengandung nutrisi yang bagus untuk ibu menyusui. Kandungannya mencakup vitamin A, vitamin C, vitamin B, zat besi, kalsium, protein, dan kalori.

4. Bawang putih

4. Bawang putih
Freepik/Jcomp

Bawang putih memang lebih umum digunakan sebagai bumbu masakan dan bahan obat-obatan tradisional. Namun, siapa sangka bawang putih juga bisa dijadikan bahan jamu pelancar ASI. 

Dilansir Medical News Today, bawang putih meningkatkan produksi ASI. Akan tetapi, bawang putih dapat mengubah rasa ASI menjadi agak berbeda. Sehingga, kemungkinan beberapa bayi tidak menyukai atau tidak menoleransi rasa tersebut. 

Bawang putih juga bisa memicu kolik atau rewel pada bayi. Bahkan, beberapa bayi alergi terhadap bawang putih. Untuk itu, Mama harus ekstra selektif sebelum memilih bawang putih sebagai bahan jamu pelancar ASI, ya, 

Pastikan bayi dan Mama tidak merasakan efek kurang nyaman dari kandungan bawang putih.

5. Fenugreek

5. Fenugreek
Freepik/Bdspn

Selain daun katuk, fenugreek adalah bahan alami untuk membuat jamu pelancar ASI yang cukup terkenal. Biasanya, fenugreek dijadikan teh laktasi yang dapat meningkatkan produksi ASI. 

Fenugreek memiliki ciri khas, yakni beraroma seperti sirup maple. Jadi, jika mengonsumsinya, bisa jadi ASI, keringat, dan urine akan tercium seperti sirup maple yang mungkin agak aneh. Namun, perubahan aroma tersebut cukup wajar dan bukan tanda yang berbahaya.

6. Daun pepaya

6. Daun pepaya
Freepik/Jeswin

Selama menyusui, biasanya ibu disarankan untuk sering mengonsumsi daun pepaya. Saran tersebut bukan tanpa alasan, daun pepaya termasuk tanaman herbal yang bisa dijadikan jamu pelancar ASI.

Meski rasanya pahit, kandungan daun pepaya dapat merangsang jumlah ASI agar persediaan bisa mencukupi kebutuhan bayi.

Selain itu, daun pepaya mengandung banyak nutrisi bagus untuk ibu menyusui, seperti kalsium, zat besi, fosfor, lemak, karbohidrat, dan protein.

Daun pepaya bisa dikonsumsi sebagai jamu dengan tambahan daun katuk atau daun bangun-bangun. Sejauh ini, daun pepaya cukup aman dikonsumsi selama dalam waktu yang singkat, yakni 28 hari. Daun pepaya juga tidak berbahaya bagi hati dan ginjal.

7. Kunyit

7. Kunyit
Freepik/Jigsawstocker

Apakah Mama sering mengonsumsi jamu kunyit asem atau kunir asem? Salah satu bahan alami jamu tersebut adalah kunyit atau kunir dalam bahasa Jawa. 

Kunyit termasuk jamu pelancar ASI. Kandungan minyak atsiri dalam kunyit dikenal dapat menambah jumlah ASI secara efektif. Biasanya, jamu kunyit akan ditambahi dengan asam jawa. 

Nah, kandungan asam jawa seperti vitamin, karbohidrat, lemak, dan protein dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh ibu menyusui selama masa nifas. 

Cara lainnya, jamu kunyit juga bisa dikonsumsi dengan daun sirih. Sehingga, jamu berperan sebagai antioksidan yang menangkal radikal bebas dan antiradang untuk mengatasi peradangan.

Itulah 7 jamu pelancar ASI yang bisa Mama coba. 

Mama bisa mengonsumsi bahan-bahan tersebut sesuai dengan porsinya. Selain itu, pilih bahan jamu yang minim efek kurang nyaman bagi Mama maupun bayi.

Jangan lupa diskusikan dulu dengan dokter, ya.

Baca Juga:

The Latest