Braxton Hicks, Apa Itu dan Cara Menanganinya

Ketahui apa itu Braxton Hicks dan cara menanganinya di sini

7 April 2019

Braxton Hicks, Apa Itu Cara Menanganinya
Pexels/Daniel Reche

Mama pernah dengar tentang Braxton Hicks?

Dalam dunia medis, Braxton Hicks adalah istilah yang merujuk pada kontraksi palsu. Ternyata, kondisi ini normal dialami ibu hamil. Lewat kontraksi tersebut, rahim tengah mempersiapkan diri guna menghadapi persalinan.

Meski normal, tetap saja Mama merasa khawatir ketika mengalami kontraksi. Apalagi, ketika hari perkiraan lahir semakin dekat, sulit membedakan mana kontraksi palsu dan kontraksi sungguhan.

Supaya Mama nggak bingung, kali ini Popmama.com akan menjelaskan gejala yang dirasakan saat kontraksi palsu dan bagaimana cara menanganinya. Yuk, simak bersama!

1. Ini tanda-tanda kontraksi palsu

1. Ini tanda-tanda kontraksi palsu
tesco-baby.ie

Sebetulnya, kontraksi rahim terjadi sepanjang usia kehamilan. Bahkan, sejak usia kehamilan 7 minggu. Hanya saja karena ukuran rahim belum membesar, Mama nggak terlalu merasakan kontraksi tersebut.

Kontraksi palsu biasa dialami ibu hamil pada trimester ke-3, atau secepatnya pada trimester ke-2 di usia kehamilan 16 minggu. Beberapa tanda kontraksi palsu yang bisa Mama rasakan adalah:

  • Otot-otot rahim mengencang, Mama bisa menempelkan tangan di atas perut dan otot perut terasa tegang
  • Durasi kontraksi palsu sekitar 30 detik, tetapi tidak lebih dari dua kali per jam
  • Kontraksi palsu bisa terjadi beberapa kali dalam sehari
  • Frekuensi dan pola kontraksi acak, tetapi tidak bertambah parah, tidak juga semakin sering
  • Begitu Mama mengubah posisi atau berganti aktivitas, kontraksi cenderung berhenti
  • Tidak ada flek atau bercak darah
  • Air ketuban tidak pecah

Editors' Pick

2. Cara menangani kontraksi palsu

2. Cara menangani kontraksi palsu
Freepik/phduet

Memang kontraksi palsu tidak selalu terasa sakit, tetapi jelas membuat Mama merasa nggak nyaman. Ada beberapa cara sederhana yang bisa Mama lakukan untuk menangani kontraksi palsu.

  • Mengubah posisi tubuh. Coba Mama berganti posisi tubuh. Ketika kontraksi terasa saat jalan-jalan, beristirahatlah. Lakukan teknik relaksasi sederhana seperti menarik napas perlahan dan dalam-dalam untuk memberikan rasa nyaman.
  • Minum atau makan. Minum segelas air putih atau teh yang memberi efek menenangkan bisa membantu Mama mengurangi rasa tak nyaman tadi.
  • Mandi air hangat. Jika tidak mungkin berendam air hangat, mandi air hangat selama 20-30 menit membantu tubuh Mama lebih rileks. Perhatikan suhu air agar tidak terlalu panas ya, Ma.

3. Bagaimana membedakannya dengan kontraksi sungguhan?

3. Bagaimana membedakan kontraksi sungguhan
Instagram.com/austinbirthphotos

Ada tips khusus yang bisa Mama coba untuk membedakan kontraksi palsu dan kontraksi jelang persalinan sesungguhnya.

  • Cek seberapa sering kontraksi terjadi. Pada kontraksi sungguhan, frekuensi antarkontraksi teratur dengan durasi 30-70 detik. Seiring waktu, jarak antarkontraksi semakin dekat dan intensitasnya menguat
  • Apakah kontraksi berkurang saat Mama berganti posisi? Kontraksi sungguhan tidak akan berkurang frekuensinya sekalipun Mama sudah berbaring ke sisi kiri atau kanan. Malah kontraksi tetap terasa saat beristirahat.
  • Perhatikan intensitas kontraksi. Saat kontraksi sungguhan terjadi, intensitasnya menguat secara bertahap. Lama-lama Mama akan merasa nyeri luar biasa.
  • Di mana rasa nyeri itu muncul. Pada kontraksi sungguhan, rasa nyeri yang intens muncul dari punggung bawah dan merambat ke perut Mama atau sebaliknya. Sementara, pada kontraksi palsu Mama hanya merasa nyeri di perut atau panggul.

Selain 4 tanda tersebut, Mama juga harus memperhatikan apakah terjadi flek atau bercak darah. Biasanya, satu atau dua hari sebelum kontraksi terasa, muncul bercak berupa lendir merah muda atau keputihan dengan darah. Bercak tersebut sebenarnya lendir penyumbat yang menyegel leher rahim selama masa kehamilan.

Terakhir, jika kontraksi berlangsung teratur, intens, dan disertai air ketuban pecah, maka waktu persalinan Mama sudah semakin dekat.

4. Kapan harus menghubungi dokter/bidan?

4. Kapan harus menghubungi dokter/bidan
Pixabay/Bokskapet

Ma, jika memang khawatir dengan tanda-tanda persalinan, sekalipun itu mungkin kontraksi palsu, jangan ragu untuk menghubungi dokter atau bidan. Langkah ini perlu guna menangani situasi yang Mama hadapi.

Namun, apabila terjadi kondisi berikut, sebaiknya Mama segera ke rumah sakit.

  • Perdarahan vagina berat
  • Air ketuban pecah dan cairan terus menerus keluar dari vagina
  • Kontraksi sangat kuat per 5 menit selama 1 jam
  • Kontraksi tidak kunjung mereda meski Mama berjalan-jalan
  • Perubahan dalam pergerakan janin, baik pergerakan janin yang lebih intens maupun kurang dari 10 pergerakan per 2 jam
  • Gejala kontraksi persalinan sesungguhnya pada usia kehamilan kurang dari 37 minggu

Satu hal yang pasti, Mama nggak boleh ragu sedetik pun untuk menghubungi dokter/bidan jika mengalami kondisi di atas, terutama jika rasa tak nyaman itu begitu kuat. Jadi, pantau terus kesehatan Mama dan si Kecil dalam kandungan ya!

Topic:

The Latest