Dapat Perlancar ASI, Cari Tahu Juga Efek Samping Daun Kelor

Kelor adalah tanaman yang ampuh dan bila dikonsumsi dalam jumlah banyak, beberapa orang mungkin mengalami sakit perut, atau masalah pencernaan lainnya. Untuk para bumil atau Mama yang sedang menyusui, hindari mengonsumsi kelor karena bahan kimia yang ditemukan di akar, kulit kayu, dan bunganya bisa berbahaya.

Jika Mama tertarik untuk mencoba kelor, sebaiknya mulai dengan dosis kecil, seperti setengah hingga satu sendok teh per hari. Mama juga bisa berkonsultasi dengan dokter sebelum menambahkan kelor ke dalam rutinitas harian Mama, agar aman.

Ketika ingin mengonsumsi kelor sebaiknya kamu mencobanya dalam jumlah yang sedikit terlebih dahulu. Karena, rasa yang tidak biasa dapat menghasilkan refleks muntah dan mual bila tidak menyukai rasanya atau makan dalam jumlah yang banyak.

Nah, Mama bisa menyiasatinya dengan menambahkan daun kelor ke berbagai makanan dan minuman Mama. Kamu bisa tambahkan ke smoothie pagi, atau saus favorit, maupun ke sup dan salad, lho.

Untuk Mama ataupun Papa yang mengonsumsi obat pengencer darah, kamu wajib berhati-hati dengan daun kelor, nih. Karena kelor mungkin bisa menghasilkan suatu interaksi dengan beberapa obat, misalnya Warfarin.

Jika kelor dan obat pengencer darah digabungkan, maka dapat menghasilkan komplikasi kesehatan.

Tak hanya daun, tetapi biji kelor ternyata juga dapat berbahaya jika dikonsumsi berlebihan. Mengonsumsi biji kelor dapat membuat kekebalan tubuh menurun akibat toksisitas di dalam biji tersebut.

Akibatnya, sel-sel pada tubuh menjadi kurang maksimal. Namun, ini masih perlu penelitian lebih lanjut lagi. Pastikan Mama dan Papa tetap berhati-hati, ya.

Untuk Mama yang sedang mengandung, apabila sebelumnya mengonsumsi atau tertarik mengonsumsi kelor, sebaiknya dipertimbangkan kembali. Kondisi Mama yang sedang hamil dapat terpengaruh oleh kandungan dalam daun kelor yang menyebabkan kontraksi pada rahim dan bahkan risiko keguguran yang lebih tinggi.

Manfaat daun kelor bisa kok diganti dengan sumber nutrisi lain yang telah diuji secara ilmiah dan dianggap aman. Misalnya,  daun katuk, buah-buahan segar, kurma, dan berbagai opsi lainnya.

Pengonsumsian daun kelor dalam jumlah berlebihan dapat menyebabkan sakit perut, dan diare, karena kandungan zat besi pada daun yang tinggi. 

Selain itu, mual dan muntah juga dapat menjadi lebih parah. Kondisi tersebut biasanya dikenal sebagai morning sickness dan turut menjadi pertanda seorang perempuan hamil. Nah, mengonsumsi daun kelor saat hamil dapat memicu mual, yang akhirnya dapat memperburuk kondisi mual yang umumnya terjadi selama kehamilan.

Selain efek samping lain yang telah disebutkan, ibu hamil juga perlu berhati-hati karena daun kelor dapat menyebabkan heartburn. Heartburn adalah sensasi terbakar di dada yang disebabkan oleh refluks asam lambung.

Kondisi ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan rasa tidak nyaman bagi ibu hamil tentunya.

Itu dia, 7 efek samping daun kelor. Walaupun banyak manfaatnya, tetapi jika Mama sedang hamil, sebaiknya dikurangi atau bahkan diberhentikan dahulu konsumsi daun kelornya, ya. Mama juga bisa berkonsultasi dengan dokter kandungan agar merasa lebih aman.