Kisah dr Amira Ambil Spesialis Kandungan demi Perempuan di Papua

Demi kesehatan dan kesejahteraan perempuan di sana

22 April 2024

Kisah dr Amira Ambil Spesialis Kandungan demi Perempuan Papua
Dok. TikTok

Kartini merupakan pelita dalam kebaikan yang semangatnya tetap menyala sampai kini. Semangat Kartini ada di banyak perempuan hebat, termasuk dr Amira yang mengabdikan diri di pedalaman Papua. 

Bekerja di pelosok Indonesia bukanlah impian dari banyak orang. Namun, perempuan luar biasa ini mengabdikan dirinya untuk kesehatan masyarakat di pedalaman Papua. 

Bahkan, ia sengaja mengambil spesialis kandungan untuk memastikan kesehatan para perempuan di Papua bisa lebih terjaga. 

Seperti apa kisah Kartini masa kini?Popmama.comakan merangkumkannya untuk Mama. 

1. Alasannya menjadi dokter spesialis kandungan

1. Alasan menjadi dokter spesialis kandungan
Youtube.com

Adalah dr Amira Sp. OG yang dikenal dengan nama akun @dokteramiraobygn di TikTok. Dirinya bercerita bagaimana bisa mengabdi di Fakfak Papua Barat dari tahun 2013 hingga sekarang. 

"Memang dari awal, sudah ditempatkan di Rumah Sakit Umum Fakfak Papua Barat," tuturnya dalam acara Hari Kartini di TikTok. 

Ia memulai kariernya sebagai dokter umum di sana dan memutuskan untuk menjadi dokter spesialis kandungan karena prihatin dengan kondisi para perempuan di sana. 

"Banyak perempuan yang butuh banget pelayanan kesehatan kandungan dan kesehatan reproduksi mereka, akhirnya saya dapat beasiswa Kemenkes RI untuk kuliah spesialis kandungan," ujarnya saat acara Hari Kartini dari TikTok. 

Editors' Pick

2. Konten yang menjadi penerang perempuan di Papua

2. Konten menjadi penerang perempuan Papua
Unsplash/Deco Kogoya

Dokter Amira mengaku membuat banyak konten di Instagram dengan tujuan edukatif. Karena menurutnya, sangat sulit untuk mengajak masyarakat Papua untuk datang berkonsultasi ke dokter. 

"Mereka mau ke dokter kalau kemana-mana sudah tidak berhasil. Sudah berkali-kali ke dukun tapi tetap tidak membaik, baru mau ke dokter," ceritanya. 

Dengan banyak membuat konten edukatif, dr Amira mengaku sangat senang karena ada beberapa pasien yang datang ke dirinya setelah menonton video edukasi yang diunggahnya di sosial media miliknya. 

"Karena keberhasilan seorang dokter bukan seberapa banyak pasien yang disembuhkan, tapi kalau ilmu yang dimiliki bisa bermanfaat untuk banyak orang," ujarnya. 

 

3. Konten yang membuatnya makin banyak dikenal warganet

3. Konten membuat makin banyak dikenal warganet
Unsplash/Solen Feyissa

Setiap orang punya konten Hero yang membuatnya makin dikenal banyak orang. Bagi dr Amira, kontennya adalah saat ia membagikan video pertamanya di bulan Januari 2023. 

"Waktu itu bikin konten kita mendatangi pasien, saya bawa USG portabel, naik perahu, ke kampung, saya jemput ke rumahnya," tuturnya. 

Tujuannya membuat konten adalah untuk menunjukkan pada dunia bahwa masih ada perempuan yang masih harus berjuang untuk kemerdekaannya sendiri. Selain itu, ingin memberitahu para perempuan bahwa ada kondisi-kondisi yang bisa berbahaya untuk dirinya sendiri. 

"Ingin kasih tahu ke orang-orang kalau ada lho ibu yang umurnya baru 23 tahun dan sudah hamil anak ke-7. Kondisi ini berbahaya dan bisa berujung kematian. Lalu, ada juga perempuan dengan high risk pregnancy, hamil pertama dibawah umur 20 tahun dan masih aktif hamil hingga umur 40-an," lanjutnya. 

Dr Amira bercerita, dengan konten edukasi yang dibuatnya, ada pasien yang datang berkonsultasi karena merasa mirip dengan gejala yang disebutkannya. Ada juga ibu yang datang kepadanya untuk minta disteril karena anaknya sudah terlalu banyak dan bisa berbahaya untuk nyawanya.

4. Kisah penyelamatan pasien yang tak terlupakan baginya

4. Kisah penyelamatan pasien tak terlupakan baginya
unair.ac.id

Setiap nakes pasti punya cerita yang tak terlupakan, begitu juga dengan dr Amira. Ia bercerita kala itu ia dan timnya sedang berkunjung ke daerah pelosok yang membutuhkan perjalanan hingga 5 jam untuk mencapainya. 

Saat sedang berkunjung ke tempat itu, ia mendapat informasi dari HT bahwa ada pasien emergency di rumah sakit. 

"Kehamilannya di luar kandungan, sudah pecah dan bisa membahayakan keduanya, saat itu HB-nya sudah 4," tuturnya. 

Karena ini berkaitan dengan nyawa seseorang, ia pun bergegas ke rumah sakit. Padahal kondisi saat itu sedang hujan badai dan mereka harus membelah laut untuk mencapai rumah sakit. 

"Di perahu kita kena badai, ombak tinggi kita harus terjang karena ada nyawa yang harus diselamatkan, perahu kemasukan air, saya tidak peduli, yang penting bagaimana kita harus sampai secepatnya. Kalaupun saya tidak selamat, saya anggap ini jalan jihad saya," tuturnya. 

Beruntungnya, dr Amira berhasil sampai ke rumah sakit dan operasi berjalan lancar. Sang ibu berhasil selamat. 

"Sebelum operasi, HB-nya 2,8 dan masih hidup, itulah hebatnya orang Papua. Keluarganya datang banyak sekali ber-truk-truk mengantar ibu hamil itu," lanjutnya. 

Sang keluarga sangat menghargai dokter yang berjuang untuk menyelamatkan ibu hamil tersebut, dan dokter pun merasa bersyukur bisa menyelamatkan nyawa orang lain. 

 

5. Hal yang membahagiakan saat membagikan konten edukatif

5. Hal membahagiakan saat membagikan konten edukatif
seputarpapua.com

Sebaik-baiknya orang adalah mereka yang bermanfaat bagi orang lain. Hal inilah yang dipercaya oleh dr Amira. Ia bercerita mengenai salah satu pengalamannya yang sangat berkesan. 

"Waktu itu saya bicara tentang vaksin HPV, betapa pentingnya vaksin itu bagi perempuan, dari remaja hingga dewasa. Saya bilang, coba deh tabung sehari Rp 10 ribu untuk vaksin HPV karena vaksin itu mahal. Dengan menabung segitu, beberapa bulan ke depan bisa vaksin HPV," tuturnya. 

Ia mengaku banyak yang mengirimkan pesan bagaimana mereka benar-benar menabung dan akhirnya bisa mengambil vaksin tersebut. 

"Ada yang bilang, berhasil menabung, kalau ada rejeki ditabung akhirnya bisa vaksin HPV. Terus, ada yang cerita kalau mereka pakai vaksin Gardasil, bukan yang tipe 1 saja," lanjutnya senang. 

Menurutnya, mengedukasi adalah hal yang akan terus ia lakukan hingga titik akhir. Inilah semangat Kartini yang mesti kita contoh bersama. 

Semangat terus, ya, Dok!

Baca juga:

The Latest