Perjuangan Mama di Pandeglang untuk Melahirkan, Ditandu & Naik Perahu

- Seorang mama di Pandeglang harus ditandu dan naik perahu kecil saat hendak melahirkan
- Sulitnya akses kesehatan di pelosok membuat banyak ibu harus mempertaruhkan nyawa saat persalinan
- Kisah lengkap Wiwin, yang harus mengarungi sungai untuk mencapai puskesmas, menjadi contoh sulitnya akses kesehatan di daerah terpencil
Seorang mama di Pandeglang harus mengarungi sungai saat hendak melahirkan. bukan duduk, ia harus ditandu dengan perlengkapan seadanya. Seperti apa kisahnya?
Indonesia memang negara maritim yang sangat luas. Sehingga, pemerataan pembangunan masih terus diusahakan. Sulitnya akses kesehatan di pelosok membuat banyak ibu harus mempertaruhkan nyawa saat hendak persalinan.
Seperti yang dialami seorang perempuan bernama Wiwin. Ia harus ditandu dan naik perahu kecil saat hendak melahirkan ke puskesmas.
Seperti apa kisah lengkapnya? Popmama.com akan merangkumkannya untuk Mama.
1. Naik perahu kecil karena kondisi jalan yang rusak parah

Kisah Mama Wiwin diceritakan oleh seorang warga setempat yang bernama Angga Permana. Angga tak hanya menceritakannya saja, tapi juga membantu Wiwin untuk mendapatkan bantuan persalinan.
Wiwin harus mengarungi arus sungai agar bisa menuju puskesmas terdekat. Hal ini dikarenakan, jalur darat yang tersedia sudah rusak parah sehingga perjalanan bisa jauh lebih lama.
2. Lebih cepat naik perahu dibanding jalur darat

Wiwin tinggal di Kampung Ciluluk, Desa Leuwibalang, Cikeusik, Kabupaten Pandeglang, Banten. Tidak terlalu jauh dari Jakarta, namun kondisi jalan di sana cukup memprihatinkan.
Jalur yang sangat parah membuat para warga harus melewati jalur sungai untuk memangkas waktu tempuh. Walau begitu, perjalanan jalur sungai pun memakan waktu selama 2 jam. Bayangkan betapa lamanya kalau melewati jalur darat.
3. Juga menggunakan tandu

Karena kondisi Wiwin yang sudah tidak kuat untuk duduk, ia pun harus ditandu dengan peralatan yang seadanya. Para warga menggunakan sarung yang ditumpuk dan sebatang bambu untuk menandu sang ibu hamil.
Warga menandu Wiwin sepanjang 200 meter menuju mobil ambulans milik puskesmas. Tak hanya warga, namun bidan desa pun turut membantu untuk menandunya.
4. Sudah sering terjadi

Wiwin bukanlah ibu pertama yang harus melewati persalinan yang penuh perjuangan.
Angga mengatakan, kalau ibu hamil yang ingin bersalin sering ditandu seperti ini. Selain ibu yang akan persalinan, ibu yang baru melahirkan juga ditandu untuk bisa pulang ke rumahnya.
Saat ini, Wiwin sudah berada di puskesmas dan telah menjalani proses persalinan.
Wah, semoga jadi perhatian, ya!