Mual di Pagi Hari Baik untuk Ibu Hamil dan Janin, Ini Alasannya

- Morning sickness adalah kondisi mual atau muntah yang sering muncul di trimester pertama kehamilan.
- Penelitian menunjukkan bahwa mual saat hamil bisa jadi mekanisme alami tubuh untuk melindungi janin.
- Mual saat hamil bisa muncul karena kombinasi dari perubahan hormon, respon alami tubuh, hingga upaya menjaga perkembangan janin.
Mual di pagi hari atau morning sickness adalah hal yang sangat umum dialami oleh ibu hamil, terutama di trimester pertama. Meski terasa tidak nyaman, banyak ahli percaya bahwa kondisi ini bukan sekadar efek samping kehamilan, tapi justru bagian dari cara tubuh beradaptasi untuk menjaga kesehatan mama dan janin.
Bahkan, beberapa penelitian terbaru menyebutkan bahwa rasa mual bisa memiliki manfaat penting bagi kehamilan. Hal yang sering membuat Mama bingung adalah munculnya rasa mual atau bahkan keengganan terhadap makanan atau aroma tertentu yang sebelumnya disukai. Dari kopi, nasi, hingga parfum favorit, semuanya tiba-tiba terasa mengganggu.
Namun jangan khawatir, Ma. Kondisi ini ternyata bisa menjadi bagian dari mekanisme alami tubuh yang bekerja dengan sangat cerdas. Menariknya lagi, ada studi dari peneliti internasional yang menemukan hubungan antara mual saat hamil dan sistem perlindungan alami tubuh. Penelitian ini menunjukkan sisi positif dari morning sickness yang mungkin jarang kita sadari.
Nah, supaya lebih paham, yuk simak penjelasan Popmama.com mengenai alasan mengapa mual di pagi hari baik untuk ibu hamil dan janin berikut ini!
1. Apa itu morning sickness dan kenapa terjadi?

Morning sickness adalah kondisi mual atau muntah yang sering muncul di trimester pertama kehamilan. Meski disebut “morning”, kenyataannya gejala ini bisa muncul kapan saja, baik siang, sore, bahkan malam hari. Ini adalah respons tubuh terhadap peningkatan hormon hCG (Human Chorionic Gonadotropin), estrogen, dan progesteron yang naik drastis sejak awal kehamilan.
Peningkatan hormon ini dapat memengaruhi sistem pencernaan, indra penciuman, hingga suasana hati mama. Itulah kenapa aroma kopi, parfum, atau makanan favorit tiba-tiba terasa menyengat dan memicu mual. Kondisi ini wajar dan umumnya akan mereda setelah memasuki trimester kedua.
Namun, kalau mual berlangsung terus-menerus hingga Mama sulit makan, minum, atau mengalami dehidrasi, bisa jadi itu kondisi yang disebut hyperemesis gravidarum. Maka dari itu, penting untuk tetap mengenali batas normalnya dan berkonsultasi ke dokter bila perlu.
2. Morning sickness sebagai bentuk perlindungan tubuh

Penelitian dari UCLA yang dipimpin oleh Molly Fox, Ph.D., menunjukkan bahwa mual saat hamil bisa jadi mekanisme alami tubuh untuk melindungi janin. Studi ini melibatkan 58 ibu hamil dan mengukur kadar sitokin, yaitu protein sistem imun yang bertugas mengatur peradangan di tubuh.
Hasilnya, ibu hamil yang mengalami mual dan sensitif terhadap makanan tertentu menunjukkan respons imun pro-inflamasi. Respons ini bukanlah hal buruk, justru menjadi tanda tubuh sedang bekerja keras melindungi diri dari zat berbahaya sekaligus memastikan janin tidak dianggap sebagai “ancaman” oleh sistem imun, dilansir dari laman Motherly.
Tubuh mama seolah memberi sinyal untuk menjauhi makanan atau bau tertentu, seperti daging mentah, kopi, atau makanan berlemak, yang bisa berisiko bagi kehamilan. Jadi, mual bukan pertanda tubuh lemah, tapi usaha alami tubuh untuk menjaga si Kecil di dalam kandungan.
3. Penyebab mual selama kehamilan

Mual saat hamil bisa muncul karena kombinasi dari perubahan hormon, respon alami tubuh, hingga upaya menjaga perkembangan janin. Jadi tidak hanya soal hormon, tapi juga mekanisme perlindungan tubuh yang bekerja secara alami.
Berikut beberapa penyebab umum mual saat hamil:
1. Peningkatan hormon progesteron dan estrogen
Kedua hormon ini meningkat pesat di awal kehamilan. Progesteron memperlambat sistem pencernaan sehingga menyebabkan rasa penuh atau mual, sementara estrogen dapat meningkatkan produksi asam lambung.
2. Hormon hCG yang melonjak
Hormon hCG diproduksi plasenta sejak awal kehamilan. Kadar hormon ini yang tinggi sering dikaitkan dengan rasa mual dan muntah, terutama di trimester pertama.
3. Bentuk perlindungan janin secara alami
Beberapa ahli percaya tubuh mengirim sinyal untuk menolak makanan tertentu agar Mama tidak mengonsumsi zat yang bisa membahayakan perkembangan janin. Ini seperti alarm alami tubuh untuk melindungi kehidupan baru.
4. Risiko keguguran menurun
Penelitian menunjukkan ibu hamil yang mengalami mual dan muntah memiliki risiko keguguran lebih rendah dibandingkan yang tidak mengalami morning sickness sama sekali. Bahkan, resiko keguguran akan meningkat drastis menjadi 12 kali lipat pada Ibu hamil yang berusia lebih dari 35 tahun yang tidak merasakan mual dan muntah.
4. Apakah mual tanda janin sehat?

Banyak yang bilang kalau Mama sering mual saat hamil, berarti janin sedang kuat dan berkembang dengan baik. Namun faktanya, anggapan ini tidak sepenuhnya benar, ya, Ma. Ada juga ibu hamil yang hampir tidak pernah merasakan mual, tapi janinnya tetap sehat dan berkembang normal.
Begitu pula sebaliknya, mual dan muntah yang hebat tidak otomatis menandakan janin lebih kuat. Kondisi ini lebih berkaitan dengan tubuh Mama yang sedang beradaptasi terhadap peningkatan hormon kehamilan.
Jadi, mual memang umum terjadi saat hamil, tapi bukan patokan pasti bahwa janin sehat atau tidak. Untuk memastikan kesehatan janin, Mama bisa memperhatikan gerakan janin yang teratur, pertumbuhannya yang sesuai usia kehamilan, detak jantung janin melalui pemeriksaan medis, dan kondisi kesehatan Mama secara keseluruhan.
Namun, kalau mual disertai gejala lain seperti pendarahan, nyeri hebat, atau tubuh terasa sangat lemas, Mama perlu waspada karena bisa jadi ada kondisi tertentu seperti hamil anggur. Jangan ragu untuk segera konsultasi ke dokter agar mendapatkan penanganan yang tepat.
Itulah penjelasan mengenai alasan mengapa mual di pagi hari baik untuk ibu hamil dan janin. Semoga informasi ini bermanfaat dan bisa membantu Mama lebih tenang dalam menjalani masa kehamilan.



















