Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

8 Penyebab Flek saat Hamil yang Perlu Diwaspadai

Pinterest.com/bustledotcom
Pinterest.com/bustledotcom

Melihat flek darah saat hamil bisa bikin jantung rasanya langsung berdebar. Rasa cemas dan takut tentu jadi hal pertama yang muncul, apalagi kalau ini kehamilan pertama. Wajar banget, Ma, karena segala perubahan yang terjadi selama hamil pasti membuat Mama ingin selalu memastikan semuanya baik-baik saja.

Tapi tenang dulu, tidak semua flek berarti ada masalah serius. Pada kenyataannya, flek darah di awal kehamilan cukup umum terjadi dan bisa disebabkan oleh hal yang masih tergolong normal. Meski begitu, penting juga untuk tahu kapan flek ini bisa menjadi tanda adanya gangguan yang perlu diwaspadai. Dengan begitu, Mama bisa lebih siap dan tahu kapan harus segera memeriksakan diri ke dokter.

Nah, Ma, kini Popmama.com sudah merangkum beberapa penyebab flek saat hamil yang perlu diwaspadai. Yuk, Ma, disimak!

1. Aktivitas fisik yang terlalu berat

Aktivitas berat .png
Pinterest.com/inspirencelebr8

Aktivitas fisik berat bisa menjadi salah satu pemicu keluarnya flek saat hamil, terutama jika tubuh mama belum terbiasa dengan intensitas gerakan tertentu. Misalnya, mengangkat beban terlalu berat, berdiri terlalu lama, atau melakukan pekerjaan rumah tangga yang terlalu menguras tenaga. Tekanan fisik seperti ini dapat menyebabkan iritasi pada serviks atau meningkatnya aliran darah ke area panggul, yang memicu keluarnya bercak darah ringan.

Namun, jangan khawatir, Ma! Olahraga dan gerak tubuh tetap boleh dilakukan selama hamil, asal tidak berlebihan dan disesuaikan dengan kondisi masing-masing. Jika setelah melakukan aktivitas tertentu Mama melihat adanya flek, sebaiknya istirahat, amati kondisinya, dan konsultasikan ke dokter. Karena, setiap tubuh memiliki batas yang berbeda, dan penting untuk mendengarkan sinyal yang diberikan tubuh selama kehamilan.

2. Hamil anggur

Pinterest.com/gravidasonlineoficial
Pinterest.com/gravidasonlineoficial

Hamil anggur atau mola hidatidosa adalah kondisi kehamilan yang tidak berkembang secara normal. Alih-alih tumbuh menjadi janin, jaringan yang terbentuk justru berupa kumpulan kista seperti anggur yang tumbuh di dalam rahim. Kondisi ini bisa memicu perdarahan ringan hingga berat, yang kerap disalahartikan sebagai flek kehamilan biasa. Hamil anggur biasanya juga disertai gejala lain seperti mual muntah berlebihan, perut membesar lebih cepat dari usia kehamilan, dan tidak adanya detak jantung janin saat pemeriksaan USG.

Flek akibat hamil anggur perlu segera ditangani karena berisiko menyebabkan komplikasi serius, termasuk perdarahan hebat atau gangguan pada jaringan rahim. Jika Mama mengalami flek yang disertai gejala-gejala tak biasa seperti di atas, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter kandungan untuk memastikan penyebabnya dan mendapatkan penanganan yang tepat.

3. Keguguran

Pinterest.com/lovewhatreallymatters
Pinterest.com/lovewhatreallymatters

Keguguran adalah penyebab flek yang perlu diwaspadai, terutama jika terjadi di trimester pertama. Tanda-tandanya antara lain flek atau perdarahan yang semakin deras, kram perut seperti menstruasi, serta keluarnya jaringan dari vagina. Flek yang awalnya ringan bisa berubah menjadi perdarahan hebat jika proses keguguran berlanjut.

Meskipun tidak semua flek menandakan keguguran, penting untuk mengenali gejalanya. Jika Mama mengalami flek yang disertai nyeri perut bawah dan rasa tidak nyaman, segera periksakan diri ke dokter. Penanganan sedini mungkin bisa membantu mencegah komplikasi yang lebih serius.

4. Kehamilan ektopik

Kehamilan ektopik .png
Pinterest.com/sharecare

Kehamilan ektopik terjadi saat sel telur yang dibuahi menempel di luar rahim, biasanya di tuba falopi. Kondisi ini sangat berbahaya dan bisa mengancam nyawa jika tidak segera ditangani. Gejala awalnya termasuk flek ringan, nyeri tajam di perut bagian bawah, dan terkadang disertai pusing atau lemas.

Karena kehamilan ektopik tidak dapat berkembang secara normal, penting untuk segera mendapatkan diagnosis dan penanganan medis. Jika Mama mengalami flek disertai nyeri tajam di satu sisi perut atau gejala syok seperti pingsan dan denyut nadi cepat, segera ke rumah sakit untuk pertolongan darurat.

5. Meninggalnya bayi dalam kandungan

Meninggalnya bayi di kandungan .png
Pinterest.com/scarymommy

Meninggalnya bayi dalam kandungan atau stillbirth bisa terjadi kapan saja setelah usia kehamilan 20 minggu. Salah satu tanda awal yang mungkin muncul adalah flek atau perdarahan dari vagina, yang sering kali disertai dengan penurunan gerakan janin secara drastis atau bahkan tidak ada gerakan sama sekali. Pada beberapa kasus, flek bisa muncul sebelum Mama menyadari adanya perubahan pada aktivitas janin.

Kondisi ini sangat serius dan memerlukan penanganan segera. Jika Mama mengalami flek yang disertai firasat tidak enak, seperti tidak merasakan gerakan janin dalam waktu yang lama, segera periksakan diri ke dokter. Pemeriksaan USG dan pemantauan detak jantung janin akan membantu memastikan kondisi bayi dalam kandungan.

6. Perdarahan Implantasi

Pendarahan implantasi .png
Pinterest.com/yourblissful

Perdarahan implantasi biasanya terjadi sekitar 6–12 hari setelah pembuahan, ketika embrio menempel pada dinding rahim. Flek ini umumnya berwarna merah muda atau coklat muda, dan jumlahnya sangat sedikit. Banyak yang mengira ini sebagai awal menstruasi, padahal sebenarnya merupakan tanda awal kehamilan.

Flek akibat implantasi biasanya tidak disertai rasa sakit dan berlangsung sangat singkat, hanya satu hingga dua hari. Kondisi ini tergolong normal dan tidak berbahaya. Namun, jika Mama ragu apakah itu implantasi atau tanda lain, tidak ada salahnya berkonsultasi ke dokter untuk memastikan.

7. Polip serviks

Polip serviks.png
Pinterest.com/dailymail

Polip serviks adalah pertumbuhan jaringan kecil di leher rahim yang bisa berdarah, terutama setelah berhubungan intim atau pemeriksaan dalam. Pada ibu hamil, perubahan hormon membuat area serviks lebih sensitif, sehingga polip lebih mudah berdarah dan menyebabkan flek ringan.

Flek akibat polip serviks umumnya tidak membahayakan kehamilan. Namun, tetap perlu diperiksa oleh dokter kandungan untuk memastikan bahwa tidak ada kondisi lain yang mendasarinya. Dalam beberapa kasus, dokter mungkin menyarankan pemantauan atau pengangkatan polip bila diperlukan.

8. Solusi plasenta

Solusi plasenta .png
Pinterest.com/dicasdemulher

Solusio plasenta adalah kondisi serius di mana plasenta terlepas sebagian atau seluruhnya dari dinding rahim sebelum waktunya, biasanya terjadi di trimester ketiga. Salah satu tanda awalnya adalah flek atau perdarahan dari vagina yang bisa disertai nyeri perut hebat, kaku pada rahim, dan gerakan janin yang melemah atau berkurang drastis.

Flek akibat solusio plasenta tidak boleh diabaikan karena dapat membahayakan nyawa ibu maupun janin. Jika Mama mengalami perdarahan mendadak yang disertai nyeri perut intens, sebaiknya segera ke rumah sakit untuk mendapatkan pemeriksaan dan pertolongan medis sesegera mungkin.

Nah, itu tadi beberapa penyebab flek saat hamil yang perlu diperhatikan. Ada flek yang tergolong normal, ada juga yang perlu diwaspadai karena bisa menjadi tanda kondisi yang serius, Ma.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Wahyuni Sahara
EditorWahyuni Sahara
Follow Us

Latest in Pregnancy

See More

Benarkah Seks di Trimester Akhir Bantu Lancarkan Persalinan?

05 Des 2025, 13:07 WIBPregnancy