Amankah Konsumsi Seafood saat Promil? Ini Tipsnya!

Banyak pasangan yang sedang menjalani program hamil bertanya-tanya, apakah aman mengonsumsi seafood saat hamil? Seafood memang kaya akan nutrisi penting seperti protein, asam lemak omega-3, dan mineral yang bermanfaat untuk kesuburan.
Namun, tidak semua seafood aman dikonsumsi dalam jumlah banyak, terutama karena beberapa jenis ikan dapat mengandung merkuri dan kontaminan lain yang berpotensi mengganggu keseimbangan hormon serta kesehatan janin di kemudian hari. Oleh karena itu, penting untuk Mama dan Papa mengetahui cara memilih dan mengolah seafood dengan benar agar manfaatnya tetap optimal tanpa menimbulkan risiko.
Yuk, simak tips dari Popmama.com di bawah ini, agar konsumsi seafood saat promil tetap aman dan mendukung keberhasilan program kehamilan!
1. Pilih seafood dengan kandungan merkuri rendah

Tidak semua seafood aman dikonsumsi saat promil, terutama yang mengandung merkuri tinggi seperti tuna sirip kuning, hiu, dan king mackerel. Merkuri dapat berdampak buruk pada sistem reproduksi dan perkembangan janin jika dikonsumsi berlebihan. Sebaiknya pilih ikan dengan kadar merkuri rendah, seperti salmon, udang, lele, dan ikan teri yang tetap kaya nutrisi dan aman dikonsumsi.
Kandungan omega-3 dalam ikan-ikan ini juga baik untuk meningkatkan kualitas sel telur dan kesehatan sperma. Jika kamu mengonsumsi ikan dalam jumlah banyak, pastikan untuk memvariasikan jenisnya agar tubuh mendapatkan berbagai nutrisi tanpa risiko penumpukan zat berbahaya.
2. Konsumsi dalam porsi yang tepat

Meskipun seafood memiliki banyak manfaat, konsumsinya tetap harus dibatasi. Menurut FDA, batas aman konsumsi ikan rendah merkuri bagi ibu hamil atau yang sedang menjalani promil adalah sekitar 2-3 porsi per minggu, atau sekitar 200-300 gram. Mengonsumsi dalam jumlah yang berlebihan bisa meningkatkan risiko paparan zat berbahaya yang mungkin terdapat dalam seafood.
Selain itu, terlalu banyak konsumsi seafood yang berlemak juga bisa berdampak pada keseimbangan hormon tubuh. Oleh karena itu, pastikan untuk mengonsumsi dalam porsi yang wajar dan tidak berlebihan agar manfaatnya tetap optimal.
3. Pilih cara pengolahan yang sehat

Cara memasak seafood juga berpengaruh terhadap keamanannya. Hindari mengonsumsi seafood mentah seperti sushi, sashimi, atau tiram segar karena berisiko mengandung bakteri dan parasit yang dapat mengganggu kesehatan reproduksi. Sebaiknya, seafood dimasak hingga matang sempurna dengan cara dikukus, direbus, atau dipanggang.
Menggoreng seafood dengan minyak berlebih juga bisa meningkatkan kadar lemak jenuh yang kurang baik untuk tubuh. Jadi, pastikan kamu memilih metode memasak yang lebih sehat agar tetap mendapatkan manfaat nutrisi tanpa risiko tambahan.
4. Pastikan kesegaran seafood

Kesegaran seafood sangat penting untuk menghindari risiko keracunan makanan. Pilih seafood yang masih segar dengan ciri-ciri dagingnya kenyal, tidak berbau amis menyengat, dan warnanya cerah. Jika membeli seafood beku, pastikan tidak ada tanda-tanda freezer burn atau perubahan warna yang mencurigakan.
Menyimpan seafood juga harus dilakukan dengan benar. Simpan di dalam freezer jika tidak akan segera dikonsumsi, dan pastikan untuk mencairkannya dengan cara yang aman, seperti di dalam kulkas semalaman, bukan dengan merendamnya di air panas atau membiarkannya di suhu ruangan terlalu lama.
5. Perhatikan sumber seafood

Pastikan seafood yang kamu konsumsi berasal dari sumber yang aman dan bebas kontaminasi. Pilih seafood yang berasal dari perairan bersih atau yang memiliki sertifikasi keamanan pangan. Hindari membeli ikan dari tempat yang tidak jelas sumbernya, karena berisiko mengandung bahan berbahaya seperti logam berat dan mikroplastik.
Jika memungkinkan, pilih seafood organik atau hasil budidaya yang diawasi dengan baik. Ini bisa membantu memastikan bahwa ikan atau makanan laut yang kamu konsumsi lebih aman dan berkualitas untuk mendukung kesehatan reproduksi.
6. Jangan lupakan variasi makanan

Meskipun seafood kaya akan nutrisi, jangan hanya mengandalkan makanan laut saja dalam promil. Variasikan pola makan dengan mengonsumsi sumber protein lain seperti ayam, telur, dan tahu tempe agar tubuh mendapatkan asupan gizi yang seimbang. Selain itu, pastikan untuk mengonsumsi sayuran hijau, buah-buahan, dan biji-bijian yang kaya antioksidan untuk mendukung kesuburan.
Kombinasi makanan sehat akan membantu meningkatkan peluang kehamilan dengan cara yang lebih alami dan efektif. Jadi, jangan hanya fokus pada satu jenis makanan, tetapi perbanyak variasi agar tubuh mendapatkan nutrisi yang lebih lengkap.
7. Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi

Jika kamu masih ragu atau memiliki kondisi kesehatan tertentu, ada baiknya berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi. Mereka bisa membantu menentukan jenis seafood yang aman dikonsumsi sesuai dengan kebutuhan tubuhmu. Selain itu, dokter juga bisa memberikan rekomendasi suplemen tambahan jika diperlukan.
Setiap orang memiliki kondisi tubuh yang berbeda, sehingga penting untuk mendapatkan saran yang lebih spesifik agar promil berjalan dengan optimal. Jangan ragu untuk bertanya dan mencari informasi yang benar agar kamu bisa menjalani program kehamilan dengan lebih percaya diri.
Konsumsi seafood saat promil memang bisa memberikan banyak manfaat, asalkan dilakukan dengan cara yang tepat dan aman. Dengan memilih jenis seafood yang rendah merkuri, memasaknya dengan baik, serta memastikan sumber dan kesegarannya, kamu bisa mendapatkan nutrisi terbaik untuk mendukung kesuburan.
Apakah Mama dan Papa siap memulai terapkan tips ini agar program hamil semakin lancar?



















