5 Aturan Zumba saat Hamil yang Harus Mama Tahu

Olahraga saat hamil memang membawa berbagai macam manfaat untuk tubuh. Dengan rutin berolahraga, sirkulasi darah dapat lebih lancar sehingga suplai oksigen ke organ tubuh dan janin dalam kandungan berjalan dengan baik.
Dengan berolahraga pula, Mama dapat memiliki kesehatan fisik dan mental yang lebih baik, bahkan juga mampu melatih otot untuk persiapan kelahiran.
Olahraga yang bisa Mama lakukan selama kehamilan beragam, selain berjalan, yoga, dan berenang, zumba bisa menjadi alternatif lain.
Dilansir dari laman Mom Junction, zumba termasuk olahraga yang aman untuk dilakukan perempuan hamil karena olahraga ini dapat memberikan kebahagiaan bagi perempuan hamil yang mengalami stres menjelang hari kelahiran.
Selain itu, olahraga ini juga diklaim mampu meningkatkan produksi endorfin dalam tubuh sehingga dapat membantu mengurangi rasa sakit Ma.
Meski zumba membawa manfaat, Mama juga harus tahu, olahraga ini tidak boleh dilakukan sembarang. Dilansir dari Mom Junction dan What to Expect, berikut aturan zumba saat hamil yang harus Mama perhatikan.
1. Tidak menderita kondisi medis tertentu

Sebelum memutuskan untuk mengikuti kelas zumba untuk perempuan hamil, Mama disarankan untuk berkonsultasi kepada dokter terkait aman tidaknya olahraga ini untuk dilakukan.
Sebab pada kondisi tertentu, olahraga zumba memiliki risiko tinggi terhadap kehamilan Ma. Mama yang menderita diabetes, tekanan darah atau persalinan prematur misalnya, harus mengonsultasikan terlebih dahulu terkait keamanan olahraga ini untuk Mama lakukan.
2. Sesuaikan gerakan dengan kondisi Mama

Mama tentu tidak bisa melakukan gerakan yang sama antara gerakan zumba sebelum hamil dengan saat sedang hamil.
Ya, instruktur Mama biasanya akan memodifikasi gerakan zumba sesuai dengan kondisi kehamilan Mama. Namun perlu diperhatikan pula Ma.
Jangan memaksakan tubuh Mama untuk untuk melakukan gerakan yang benar-benar membuat Mama lelah. Jadi jangan sungkan untuk membicarakan gerakan yang Mama nyaman lakukan saat melakukan zumba.
3. Membatasi gerakan

Selain menyesuaikan gerakan, Mama juga harus membatasi gerakan zumba, bila perlu memperlambat gerakan agar tidak terlalu banyak berkurang. Hal ini pennting dilakukan untuk menghindari kenaikan suhu yang terlalu tinggi yang mungkin juga bisa membahayakan kesehatan Mama dan jani dalam kandungan.
Nah, ddalam melakukan olahraga ini, jika Mama mengalami kelelahan atau terengah-engah melakukan gerakan tertentu, segeralah untuk berhenti. Ini bisa jadi janin Mama mengalami sulit bernapas.
Yang pasti, ingat Ma, kesehatan janin dalam kandungan tetaplah prioritas utama sehingga tak perlu untuk memaksakan diri.
4. Minum banyak air

Mama disarankan untuk mengonsumsi banyak air sebelum, selama atau setelah olahraga zumba dilakukan. Ini penting untuk dilakukan agar Mama tidak mengalami dehidrasi.
Selain mencegah terjadinya dehidrasi, konsumsi air juga penting untuk menstabilkan suhu tubuh Mama yang terlalu panas akibat melakukan olahraga zumba.
5. Jangan memaksakan diri

Meski olaraga zumba menjadi olahraga yang Mama sukai, Mama tetap harus peka dengan kondisi Mama.
Jika Mama mengalami kelelahan, segeralah berhenti. Begitu pun jika Mama mengalami sakit kepala, pusing, nyeri dada, sesak napas, kontraksi rahim, dan lemah otot saat melakukan olahraga zumba.
Ingat Ma, masih banyak olahraga lain yang bisa menjadi pilihan untuk dilakukan.



















