Pexels.com/Georgia Maciel
Perempuan ketika hamil akan mengalami perubahan hormon, fisik, dan psikologis. Seorang suami bertugas untuk menjaga dan memahami perasaan istri. Ini dia sikap yang harus dilakukan suami saat istri sedang hamil.
1. Bersabar
Islam memerintahkan agar seorang suami bersabar dalam menghadapi sang istri. Allah SWT menekankan bahwa suami harus mengoreksi pasangannya dengan mauidzah hasanah, atau nasihat yang bijak, bukan dengan menegur mereka secara kasar.
Sebenarnya seorang suami dilarang membuat istrinya menangis dalam keadaan tertentu. Biasanya, seorang perempuan akan menangis untuk mengomunikasikan rasa sakit yang dialaminya. Larangan ini menjadi semakin kuat saat seorang istri sedang hamil.
2. Menghilangkan bahaya
Semakin sering seorang ibu mengalami rasa khawatir atau cemas, maka semakin banyak pula hormon stres yang dilepaskan yang dapat berdampak buruk bagi tumbuh kembang janin. Besarnya potensi bahaya akibat dari tangisan seorang istri yang hamil semakin memperkokoh hukum haram.
Sebuah kaidah fikih menyebutkan:
"(Sebisa mungkin) bahaya itu dihilangkan."
3. Memenuhi kebutuhan istri
Memberikan makanan yang baik dan bergizi kepada ibu dan bayi merupakan kewajiban seorang suami meskipun dalam keadaan sudah bercerai sekali pun. Seorang suami dituntut untuk memberikan upah kepada ibu yang masih menyusui bayi itu.
Allah SWT berfirman dalam surah Ath-Thalaq 65 ayat 6:
اسكنوهن من حيث سكنتم من وجدكم ولا تضاروهن لتضيقوا عليهن وان كن اولت حمل فانفقوا عليهن حتى يضعن حملهن فان ارضعن لكم فـاتوهن اجورهن واتمروا بينكم بمعروف وان تعاسرتم فسترضع لهۥ اخرى
Artinya:
"Tempatkanlah mereka (para istri) di mana kalian bertempat tinggal menurut kemampuan kalian, dan janganlah kalian menyusahkan mereka untuk menyempitkan (hati) mereka. Dan jika mereka (istri-istri yang sudah ditalak) itu sedang hamil, maka berikanlah kepada mereka nafkahnya sampai mereka melahirkan, kemudian jika mereka menyusukan (anak-anak)mu maka berikanlah imbalannya kepada mereka; dan musyawarahkanlah di antara kalian (segala sesuatu) dengan baik; dan jika kalian menemui kesulitan, maka perempuan lain boleh menyusukan (anak itu) untuknya."
4. Memberikan lebih banyak cinta
Kondisi psikologis ibu hamil akan meningkat ketika mereka diperlihatkan cinta dan perhatian. Hal ini karena perasaan ibu hamil sering berubah dengan cepat.
Seorang ibu hamil membutuhkan kasih sayang dan perhatian ekstra sang suami pada masa ini. Dia akan merasa aman dan nyaman jika diberikan cinta dan perhatian sekecil apa pun.
"Laki-laki (suami) itu pelindung bagi perempuan (istri), karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (perempuan), dan karena mereka (laki-laki) telah memberikan nafkah dari hartanya. Maka perempuan-perempuan yang saleh adalah mereka yang taat (kepada Allah) dan menjaga diri ketika (suaminya) tidak ada, karena Allah telah menjaga (mereka)." (Surah An-nisa: 34)
5. Menjaga kesehatan istri
Kesehatan ibu hamil dan bayi merupakan yang utama. Selain menemani istri ke dokter setiap bulan, suami harus selalu memperhatikan makanan, vitamin, dan gizi.
Perlu diperhatikan untuk pastikan istri tidak menghirup asap rokok jika sang suami merokok. Selalu patuhi prinsip kebiasaan makan dalam Islam juga.
"Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya. Dan orang yang disempitkan rezekinya hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan sekedar apa yang Allah berikan kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan," (Surat At-Talaq: 7).
Demikian ulasan tentang hukum membuat istri menangis saat hamil menurut islam. Semoga bermanfaat dan bisa diterapkan oleh Papa!