- berkembang secara bertahap,
- hanya memengaruhi tungkai bawah,
- memburuk di penghujung hari atau setelah berdiri dalam waktu lama,
- membaik dengan istirahat atau dengan meninggikan tungkai.
Tangan dan Kaki Bengkak saat Hamil, Apakah Gejala Preeklamsia?
-gEKrz1yHKTMsepbQ62ib6MhyaTbZWbCS.jpg)
Saat hamil, Mama mengalami banyak perubahan pada tubuh. Misalnya penambahan berat badan, Mama menjadi mudah kram, kulit kusam, atau rambut rontok.
Perubahan-perubahan tersebut normal, Ma. Tapi bila tangan dan kaki bengkak, apakah Mama perlu khawatir? Apakah ini merupakan salah satu gejala preeklamsia?
Bila Mama mengalaminya, yuk, simak penjelasannya pada ulasan Popmama.com tentang apakah tangan dan kaki bengkak saat hamil merupakan gejala preeklamsia pada ulasan berikut ini.
Tangan dan Kaki Bengkak saat Hamil, Apakah Gejala Preeklamsia?

Mengutip dari unggahan dr. Keven Tali Sp.OG di laman Instagram pribadinya @keventali, bengkak di tangan dan kaki itu normal dan biasanya terjadi di akhir trimester kedua atau awal trimester ketiga, Ma.
Namun meski normal, Mama juga perlu waspada. Karena bengkak di tangan dan kaki juga merupakan salah satu gejala preeklamsia. Namun, bila Mama mengalami preeklamsia, bukan hanya tangan dan kaki, bagian tubuh lain juga mengalami pembengkakan, Ma.
Perbedaan antara Bengkak Kehamilan yang Normal dan Bengkak Preeklamsia

Pembengkakan, atau edema, umum terjadi pada kehamilan, terutama pada tahap akhir. Biasanya tidak berbahaya. Berbeda dengan preeklamsia, pembengkakan yang berhubungan dengan kehamilan cenderung:
Di sisi lain, pembengkakan preeklamsia dapat terjadi secara tiba-tiba dan memengaruhi wajah dan tangan. Pembengkakan dapat terjadi bersamaan dengan gejala preeklamsia lainnya.
Apa yang Menyebabkan Pembengkakan saat Hamil?

Penyebab utama pembengkakan yang umum terjadi pada kehamilan adalah retensi natrium yang disebabkan oleh hormon.
Tekanan dari rahim yang membesar juga dapat memengaruhi aliran darah di kaki, yang menyebabkan penumpukan cairan di area tersebut.
Penyebab preeklamsia belum sepenuhnya dipahami. Namun, beberapa faktor tampaknya meningkatkan risiko, termasuk:
- mengalami preeklamsia atau eklamsia pada kehamilan sebelumnya,
- mengalami tekanan darah tinggi, diabetes, penyakit ginjal, atau penyakit autoimun sebelum kehamilan,
- memiliki lebih dari satu janin,
- memiliki berat badan lebih tinggi,
- hamil di usia lebih tua.
Cara Mengatasi Bengkak saat Hamil

Meskipun pembengkakan saat hamil biasanya tidak berbahaya, namun bisa jadi tidak nyaman.
Beberapa strategi yang dapat membantu menguranginya meliputi:
- meninggikan kaki di atas ketinggian jantung,
- sesekali berbaring miring ke kiri saat beristirahat atau tidur,
- mengenakan stoking kompresi,
- mengenakan pakaian longgar, terutama di sekitar kaki, untuk membantu sirkulasi,
- mengenakan sepatu yang nyaman dan tidak ketat,
- menghindari berdiri terlalu lama,
- melakukan olahraga ringan atau mencoba latihan kaki.
Latihan kaki dapat membantu meningkatkan sirkulasi di kaki. Ibu hamil dapat melakukannya sambil duduk atau berdiri. Contohnya termasuk menekuk kaki ke atas dan ke bawah atau memutar kaki secara melingkar.
Jika strategi ini tidak membantu, ini dapat mengindikasikan bahwa pembengkakan disebabkan oleh sesuatu yang lebih serius.
Kapan Harus ke Dokter?

Siapa pun yang khawatir bahwa mereka mungkin mengalami preeklamsia harus segera menghubungi dokter.
Gejala potensial preeklamsia meliputi:
- pembengkakan tiba-tiba atau parah, terutama di wajah atau tangan,
- sakit kepala parah atau terus-menerus,
- perubahan atau gangguan penglihatan, seperti melihat bintik-bintik atau cahaya yang berkedip-kedip,
- nyeri perut bagian atas, terutama di bawah tulang rusuk,
- sesak napas,
- mual atau muntah selama paruh kedua kehamilan,
- kenaikan berat badan yang cepat,
- nyeri ulu hati yang tidak membaik dengan pengobatan.
Selain itu, pembengkakan yang disertai perubahan warna kulit, rasa hangat, atau nyeri di salah satu kaki dapat mengindikasikan adanya bekuan darah, yang merupakan kondisi serius lainnya yang memerlukan perawatan medis segera.
Pembengkakan selama kehamilan adalah hal yang umum dan sering kali tidak berbahaya, tetapi penting untuk mengenali kapan hal itu bisa menjadi tanda kondisi yang lebih serius, seperti preeklamsia.
Pembengkakan akibat preeklamsia cenderung lebih tiba-tiba daripada pembengkakan kehamilan pada umumnya. Pembengkakan ini juga dapat terjadi bersamaan dengan gejala lain, seperti sakit kepala atau tekanan darah tinggi. Sebaliknya, retensi cairan pada umumnya lebih ringan dan hanya terjadi di tungkai atau telapak kaki.
Ibu hamil mungkin ingin berbicara dengan dokter jika mereka memiliki kekhawatiran tentang preeklamsia.
Sekarang Mama sudah mengetahui penjelasan dari dokter tentang apakah tangan dan kaki bengkak saat hamil merupakan gejala preeklamsia. Meski normal, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter bila Mama mengalami pembengkakan di tangan dan kaki, ya, Ma.



















