Tetap Tenang! 7 Penyebab Melahirkan Lama yang Wajib Ibu Hamil Pahami

Saat kontraksi pertama dimulai, rata-rata bayi kemudian akan lahir pada 20 jam setelah waktu tersebut. Proses ini dilanjutkan dengan penipisan dinding serviks.
Tetapi jika yang terjadi kemudian justru bayi tak kunjung lahir setelah maksimal 20 jam, maka bisa dikatakan bahwa Mama tengah mengalami proses melahirkan yang lama.
Pada kondisi ini, Mama membutuhkan pengawasan yang ketat dari dokter.
Sebab waktu melahirkan lama juga bisa berdampak pada bayi. Di antaranya ia berisiko kekurangan oksigen, mengalami perubahan ritme detak jantung, serta gangguan napas.
Apa saja sebenarnya penyebab terjadinya proses melahirkan yang lama? Dirangkum Popmama.com dari berbagai sumber, berikut informasinya:
1. Bayi berukuran besar

Dikutip dari Healthline, ukuran bayi menjadi salah satu faktor penyebab lambatnya proses persalinan, Ma. Jika bayi terlalu besar sementara jalan lahirnya kecil, maka kemungkinan besar ia akan sulit untuk melewatinya.
Oleh sebab itu, mengatur pola makan sejak kehamilan pun menjadi hal penting yang tak boleh diabaikan.
Konsultasikan pada dokter tentang pertambahan berat badan bayi jika dirasakan berlebihan, dokter kemudian akan mempertimbangkan apakah hal ini akan menjadi masalah saat persalinan atau tidak.
2. Cemas berlebihan dan emosi tidak terkendali

Sangat wajar jika selama proses persalinan Mama cenderung cemas, takut dan khawatir, tetapi upayakan agar semua tetap terkendali. Stres turut menjadi salah satu penyebab proses melahirkan menjadi lama, Ma.
Saat stres, produksi hormon oksitosin akan terhambat. Padahal selain berfungsi sebagai hormon rileks, oksitosin juga berperan membantu rahim berkontraksi.
Carilah pendamping persalinan yang bisa benar-benar mendukung Mama dan memberikan dukungan mental.
Dengan demikian, Mama bisa tetap mengendalikan cemas dan stres selama proses tersebut, seperti dikutip dari American Pregnancy Association.
3. Kehamilan dengan bayi kembar

Dibandingkan dengan Mama yang hamil dengan bayi tunggal, kehamilan bayi kembar disebut memiliki proses melahirkan yang lebih lama.
Selain karena faktor stres yang mungkin dialami oleh Mama, kondisi ini juga kemungkinan besar terjadi karena pembesaran rahim yang lebih mengembang karena bayi kembar.
Kondisi ini kemudian membuat kontraksi kurang efektif dan berjalan lebih lambat, sehingga proses pembukaan jalan lahir pun kurang memadai.
4. Shoulder dystocia

Shoulder dystocia terjadi ketika bahu bayi tidak bisa melewati jalan lahir, padahal kepalanya sudah keluar, alias bahu bayi tersangkut di jalan lahir. Kondisi ini bisa terjadi karena beberapa hal, di antaranya kelainan posisi bayi dan ukuran bayi yang terlalu besar.
Selain membutuhkan wakut persalinan yang cenderung lebih lama, shoulder dystocia juga termasuk dalam kategori kegawatdaruratan medis dan Mama perlu mendapatkan pantauan ketat dari dokter. Perlu dipahami bahwa shoulder dystocia umumnya baru akan terlihat saat proses persalinan terjadi.
5. Masalah pada posisi bayi di jalan lahir

Jelang waktunya melahirkan, posisi bayi diharapkan sudah siap lahir alias kepala di bawah dan punggung berada di sisi pusar Mama. Nah, ketika si Kecil tidak dalam posisi ini, seringkali waktu melahirkan bisa akan menjadi lebih lama.
Termasuk jika bayi berada dalam posisi sungsang. Hal ini bisa membutuhkan tindakan medis lain dari dokter, termasuk di antaranya operasi caesar. Demikian dilansir Web MD.
6. Bentuk panggul yang kurang mendukung
-c1c81e580d177f2786ee0c30b2bb5244.png)
Ada beberapa bentuk panggul ibu yang kurang mendukung proses persalinan normal, di antaranya yakni platipeloid. Pada bentuk panggul ini, diameter rongga panggul cenderung pipih sehingga posisi kepala bayi melintang dan membuat persalinan jadi lebih lama.
Bentuk panggul yang berukuran kecil juga bisa membuat persalinan lama, karena bayi juga kesulitan untuk bisa mendorong tubuhnya keluar.
7. Kontraksi berjalan lambat dan tidak mengalami kemajuan
Kontraksi umumnya akan terjadi dengan jeda yang semakin pendek dan durasinya semakin panjang. Ada yang mengalami proses kontraksi cepat, ada pula yang lambat. Ada yang butuh waktu beberapa jam saja sampai bayi lahir, tetapi ada juga yang butuh waktu sampai lebih dari sehari.
Ketika yang terjadi kontraksi justru sangat lambat dan tidak kunjung mengalami kemajuan, sampai maksimal 20 jam, bisa dikatakan proses melahirkan berjalan cukup lama dan diperlukan pantauan dari dokter.
Demikian informasi tentang beberapa hal penyebab proses melahirkan berjalan dengan lama. Ada yang sudah pernah Mama alami?



















