TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Jika Anak Sering Mengobrol di Jam Pelajaran, Ini Cara Mengatasinya

Duh kok ngobrol terus ya di kelas

Tirachard / Freepik

Mama baru saja mendapat laporan dari guru kalau anak mama sering sekali mengobrol di kelas dan kurang memperhatikan pelajaran.

Efek terlalu sering mengobrol di kelas saat jam pelajaran selain dapat mempengaruhi nilainya, juga mengganggu teman sekelasnya.

Mengobrol di sekolah memang baik, tandanya anak mama menikmati sekolah dan memiliki keterampilan komunikasi yang baik. Tetapi anak juga harus diberi pemahaman mengenai waktu untuk mengobrol di sekolah atau di kelas.

Nah, bagaimana Mama memberi pemahaman kepada anak soal mengobrol di kelas? Simak ulasan berikut.

1. Bicaralah dengan anak tentang sekolah

Freepik/freephoto

Untuk menghindari berkurangnya minat anak  terhadap sekolah, mulai obrolan dengan memberi tahu dia betapa senangnya Mama bahwa anak telah memulai sekolah dengan baik. Mama senang dan bangga anak mudah bergaul dan memiliki banyak teman di kelas.

Tanyakan padanya apa yang paling disukainya di sekolah, dan bagaimana menurutnya dia berhasil di kelas. Selama diskusi ini, tanyakan dengan lembut apakah anak berbicara dengan teman-temannya ketika anak seharusnya mengerjakan tugasnya. Atau jika anak pernah meminta guru untuk mengulangi instruksi karena anak mama mungkin tidak mendengarkan dengan penuh perhatian.

Diskusi ini dapat memberi Mama pemahaman tentang bagaimana anak melihat dunia di sekelilingnya. Selain itu juga tentang bagaimana ia melihat dirinya sendiri dalam hubungannya dengan orang lain. Anak mama diarahkan untuk memikirkan perilakunya di kelas dengan cara yang mungkin tidak pernah ia pertimbangkan sebelumnya.

2. Jelaskan apa yang terjadi

Freepik

Kemudian dengan tenang jelaskan mengenai apa yang menjadi perhatian guru.

Gunakan bahasa positif. Misalnya, alih-alih mengatakan, "Gurumu jengkel karena kamu banyak berbicara di kelas dan tidak mengerjakan tugas". Mama bisa mengatakan, "Gurumu mengetahui kalau kamu sangat pintar dan berpikir kamu bisa mendapat nilai bagus , tetapi dia khawatir bahwa kamu mungkin kurang fokus di kelas, mungkin mengobrol dengan teman-teman seharusnya mendengarkan. Apakah mungkin begitu? "

Dengarkan jawabannya tanpa memotong.

Mama dapat mendorongnya untuk merefleksikan perilakunya di kelas. Buat diskusi tetap tenang dan santai, bahkan jika anak mulai merasa tertekan. Tekankan bahwa Mama ingin membantunya berprestasi di kelas, bukan mengkritiknya.

3. Ikuti aturan

Freepik

Selanjutnya, beri anak empat aturan dasar untuk membantunya berhenti menjadi ‘tukang ngobrol’ di kelas.

  • Pertama, tidak boleh berbicara pada saat yang sama dengan guru. Jika berbicara saat guru berbicara, dia tidak dapat belajar darinya.
  • Kedua, harus melihat guru ketika berbicara kepadanya, dengan kelompoknya, atau ke seluruh kelas. tidak boleh melihat teman-temannya, atau bermain dengan apa pun di atas mejanya sementara guru berbicara harus melakukan kontak mata dengannya.
  • Ketiga, harus menyelesaikan pekerjaannya sebelum mulai mengobrol dengan teman-teman sekelasnya.
  • Keempat, ketika harus menyelesaikan tugas sebagai bagian dari sekelompok murid, harus berbicara hanya tentang tugas, bukan tentang topik lain.

Ulangi keempat aturan ini dengan cermat setiap pagi. Ketika pulang ke rumah, tanyakan kepadanya bagaimana anak mama mengatasi masalah di kelas tanpa banyak bicara.

4. Tindak lanjuti secara teratur

Freepik/teksomolika

Beri anak Mama banyak pujian ketika dia memberi tahu Mama bahwa anak Mama sudah mengurangi mengobrol di kelas. Tetap berhubungan dengan gurunya untuk terus mendapat informasi tentang kemajuannya.

Baca juga:

The Latest