TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

10 Cara Mengajarkan Anak Balita Membereskan Mainan Sendiri

Tak hanya mengajarkan tanggung jawab, membereskan mainan sendiri mengajarkan balita untuk mandiri

Freepik

Anak kecil dikatakan memiliki kemampuan seperti spons. Inilah yang membuat orangtua kerap mengajari anaknya satu hal agar informasi tersebut tersimpan dan dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. 

Namun, ketika mengajarkan si Kecil untuk membereskan kekacauannya atau mengambil mainannya, itu terkadang bisa seperti pembelajaran yang sia-sia dan melelahkan.

Balita adalah manusia kecil yang sangat cerdas, kreatif, dan menyenangkan. Inilah sebabnya mengapa penting untuk memasukkan sifat menyenangkan saat mengajarkannya tugas-tugas yang bermanfaat, terutama untuk merapikan kekacauan yang ia buat.

Inilah sebabnya Popmama.com telah mengumpulkan beberapa cara mengajarkan anak balita membereskan mainan sendiri. Baca terus ya, Ma!

1. Langkah awal, bantu balita merapikan mainannya

Freepik/Bearfotos

Langkah awal terbaik untuk mendorong anak agar merapikan mainannya sendiri adalah dengan menunjukkan bagaimana hal tersebut dilakukan.

Itu harus datang secara alami, karena balita lihat, balita lakukan. Jadi, bantulah anak ketika tiba waktunya untuk merapikan mainan. Tunjukkan harapan Mama dan lihat bagaimana keajaiban terungkap.

Tak hanya untuk kenyamanan, tetapi cara ini agar balita melihat betapa pentingnya membersihkan barang kepunyaan sendiri

2. Mengajarkan anak bahwa setiap tindakan memiliki konsekuensi

Freepik/user15285612

Pastikan anak mengetahui bahwa setiap tindakan memiliki konsekuensi, baik yang dianggap positif maupun negatif.

Tidak apa-apa untuk meninggalkan mainan berserakan di seluruh tempat tidur, selama si Kecil belajar bahwa jika ia tidak mengambilnya, maka tidak akan ada tempat untuk berbaring saat tidur siang dan/atau tidur.

Ketika anak mempelajari pelajaran-pelajaran kecil ini sejak usia dini, ia pasti akan sadar ketika diingatkan apa yang akan terjadi jika tidak melakukannya.

3. Memiliki "lagu bersih-bersih"

Freepik

Mengajarkan balita cara merapikan mainan juga harus dilakukan dengan cara yang menyenangkan. Ini termasuk menyanyikan lagu yang baru saja Mama buat sendiri secara acak atau menyenandungkan lagu yang anak tahu, kemungkinan akan mendorongnya untuk berbenah.

Jika lagu atau nada khusus ini dinyanyikan atau disenandungkan setiap kali 'waktunya merapikan', si Kecil kemungkinan besar akan mengenalinya dan tahu bahwa inilah saatnya untuk membereskan mainannya atau untuk merapikan meja yang berantakan setelah mewarnai.

Jika Mama konsisten dengan 'lagu bersih-bersih' ini, balita pasti akan ikut bernyanyi dan berbenah.

4. Menari sambil merapikan mainan

Freepik/Shurkin_shon

Selain bernyanyi, Mama juga bisa mengajaknya menari. Meskipun menari sulit dilakukan ketika beres-beres, ini mungkin menjadi salah satu cara terbaik untuk mendorong balita untuk merapikan mainannya.

Jika Mama menari sambil membersihkan atau merapikan mainan, kemungkinan besar balita akan mengikutinya. Terkadang yang harus Mama lakukan hanyalah menunjukkan betapa menyenangkan dan menghiburnya tugas tersebut.

Lakukan sedikit tarian dan buat beberapa gerakan saat Mama menyingkirkan balok-baloknya, menepuk tangan setelah setiap bola dimasukkan ke keranjang, atau menghentakan kaki saat melipat selimutnya.

Menunjukkan gerakan tarian kecil apa pun dengan senyum di wajah, akan membuat tugas ini tampak menyenangkan dan menarik perhatian balita.

5. Mengingatkan anak mengapa merapikan mainan itu penting

Freepik/Senivpetro

Mengingatkan anak mengapa penting untuk membersihkan dan merapikan mainan sendiri sangatlah penting. Jujur, blak-blakan, dan tunjukkan contoh, jelaskan kepada anak bahwa ia harus menghormati kamar, ruang bermain, dan rumah, agar dapat hidup bahagia dan sehat.

Bernalar dengan balita memang terkadang tampak sangat sulit, terutama jika balita belum berkomunikasi dengan baik. Sehingga ingatlah tingkat keterampilan dan usia balita.

Penalaran tidak harus dengan struktur kalimat yang kompleks. Mama bisa melakukannya dengan menjelaskan dan menggunakan contoh ya!

6. Meminimalkan barang dan mainan di kamar anak sejak awal

Freepik/Rawpixel-com

Terkadang, menemukan akar masalahnya lebih mudah daripada mengajarkan pelajaran yang sebenarnya bisa dihindari sejak awal.

Di zaman sekarang ini, banyak anak-anak yang dibombardir dengan berbagai hal. Dari mainan hingga perangkat teknologi, anak-anak cenderung menerima banyak barang dan mainan dari banyak orang pada beberapa kesempatan.

Ini tidak hanya keras pada lingkungan, tetapi juga dapat menjadi keras di rumah dan kamar anak. Jika Mama memilih untuk meminimalkan mainan dan/atau barang-barang di kamarnya, ini akan menghindari kekacauan besar sejak awal.

7. Menukar mainan anak setiap beberapa minggu

Freepik/Vitaliyas

Terkadang tak peduli berapa banyak usaha yang Mama lakukan untuk tidak membeli mainan atau barang-barang untuk si Kecil, ia kemungkinan akan sering diberikan mainan baru atau mainan bekas yang digunakan saudara sepupu ketika masih kecil.

Jika ini adalah situasi yang dihadapi, Mama mungkin ingin mempertimbangkan untuk menukar dan/atau memutar koleksi mainan anak.

Setiap beberapa minggu, ambil setengah dari mainan anak, letakkan di gudang, dan bawa kembali untuk rotasi. Jika mainan anak cukup banyak, lakukan rotasi ini selama beberapa hari sekali.

Ini memastikan bahwa anak tidak akan bosan dengan koleksinya dan ia juga akan menghargai barang-barang yang dimiliki. Latih teknik ini untuk mengurangi kekacauan di rumah.

8. Tunjukkan bagaimana Mama membersihkan barang di hadapan anak

Freepik

Semakin banyak Mama membersihkan barang-barang di hadapan balita, semakin ia ingin meniru Mama. Bahkan si Kecil mungkin ingin membantu jika melihat tangan Mama penuh atau jika ia merasa itu menyenangkan.

Balita senang melihat orangtuanya bersih-bersih. Ia seperti spons dan menyedot semua informasi di hadapannya. Jadi, ketika Mama sedang merapikan barang-barang di rumah, pastikan anak tahu apa yang Mama lakukan dan bagaimana melakukannya.

9. Mintalah bantuan balita untuk mengerjakan tugas rumah yang sesuai dengan usianya

Freepik/prostooleh

Setelah balita menguasai kemampuan membersihkan mainannya sendiri, Mama juga dapat meminta anak untuk melakukan tugas rumah lainnya yang sederhana dan sesuai usianya.

Balita senang merasa dibutuhkan. Ia juga suka belajar dan sangat suka ketika pelajaran tersebut datang dari seseorang yang dicintainya.

Ini juga merupakan perasaan yang sangat berharga, ketika anak telah berperan dan mencapai sesuatu yang bermanfaat. Misalnya seperti membersihkan piring yang berantakan setelah makan.

Mintalah bantuan si Kecil dan ia akan lebih semangat membantu Mama untuk menjaga lingkungan rumah agar tetap bersih.

10. Buatlah jadwal rutinitas membereskan mainan atau membersihkan kamar

Freepik

Setiap anak dapat berkembang sesuai jadwal dan rutinitas. Jika Mama telah menetapkan waktu tertentu setiap hari, misalnya waktu untuk membereskan mainan atau membersihkan kamar, anak akan mempelajarinya.

Setiap hari, tulislah di kalender tugas apa yang akan balita lakukan. Kemudian, bacakan waktu dan tugas tersebut. Meskipun anak mungkin belum dapat memahami waktu dan tanggal, ia secara alami akan tahu apa yang harus dilakukan saat Mama membimbingnya.

Nah itulah beberapa cara mengajarkan anak balita membereskan mainan sendiri. Penting untuk diingat bahwa kebiasaan ini tidak langsung terbentuk dalam sekejap mata.

Melalui langkah-langkah di atas dan kesabaran, Mama dapat menanamkan kebiasaan menjaga kebersihan pada anak sejak usia dini.

Selain mengajarkan anak untuk lebih bertanggung jawab, merapikan mainan sendiri juga mengajarkannya kemandirian, yang penting digunakan ketika anak memasuki usia sekolah nanti.

Baca juga:

The Latest