TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Melahirkan Normal di Masa Pandemi Covid-19, Bagaimana Prosedurnya?

Rumah sakit menerapkan beberapa aturan baru untuk mencegah penularan Covid-19

Unsplash/Graham Ruttan

Jelang persalinan, Mama mungkin khawatir memikirkan prosesnya. Di sini lain, Mama juga tidak sabar untuk segera memeluk si Kecil. Maka wajar jika di masa pandemi Covid-19, kekhawatiran mama pun meningkat. 

Melahirkan di masa pandemi Covid-19 tentu tidak sama dengan ketika kondisi normal. Ada beberapa prosedur tambahan yang harus diikuti oleh ibu yang akan melahirkan dan pendamping persalinan.

Untuk membantu Mama mempersiapkan persalinan, yuk, simak rangkumam Popmama.com mengenai prosedur melahirkan normal di masa pandemi Covid-19.

1. Melakukan karantina, social distancing, dan tetap menerapkan protokol kesehatan sebelum melahirkan

Unsplash/Anastasiia Chepinska

Jelang melahirkan, Mama sebaiknya melakukan karantina mandiri. Ini dilakukan demi keamanan ibu hamil dan janin, agar tidak terinfeksi virus corona. Bila memungkinkan, jangan menerima tamu dulu ya, Ma.

Apabila Mama terpaksa harus ke luar rumah untuk hal penting, tetap jaga jarak, hindari kerumunan, dan tetap menerapkan protokol kesehatan. Jangan lupa mengenakan masker ya, Ma.

2. Melakukan pemeriksaan Covid-19

Unsplash/Steve Nomax

Di masa pandemi Covid-19, rumah sakit memiliki beberapa prosedur pemeriksaan tambahan sebelum melahirkan. Salah satunya adalah melakukan pemeriksaan terkait Covid-19 dengan swab antigen atau PCR. Untuk melakukan pemeriksaan dan tes ini membutuhkan waktu. Jadi sebaiknya Mama sudah memilih rumah sakit sebelumnya karena untuk melakukan pemeriksaan dan tes tersebut membutuhkan waktu.

Bisa dibayangkan jika Mama baru memilih rumah sakit saat kontraksi, bisa-bisa Mama kesulitan mendapatkan rumah sakit untuk melahirkan.

3. Jujur saat dilakukan pemeriksaan

Pexels/mart production

Saat dilakukan screening Covid-19, jujurlah pada kondisi, riwayat perjalanan, dan semua pertanyaan yang berkaitan dengan Covid-19. Ini sangat penting ya, Ma.

Terkadang pasien tidak melaporkan riwayat perjalanan atau keluhan-keluhan ringan karena merasa sehat atau takut ditolak oleh rumah sakit.

Screening ini selain untuk keamanan calon Mama dan janin, juga untuk keamanan para tenaga kesehatan yang membantu Mama selama di rumah sakit. Ini termasuk untuk pendamping melahirkan.

Bayi baru lahir menjadi salah satu yang paling berisiko terinfeksi Covid-19 karena tubuhnya belum membangun sistem imun untuk melawan virus. Nah, Mama tentu tidak membahayakan si Kecil hanya karena tidak menjawab pertanyaan dengan jujur bukan?

4. Prosedur persalinan jika hasil tes negatif

Unsplash/National Cancer Institute

Jika semua hal di atas sudah dilakukan, maka Mama akan memasuki proses persalinan. Beberapa rumah sakit melakukan rapid test antigen sebanyak dua kali untuk memastikan Mama dan pendamping tidak terinfeksi Covid-19.

Jika hasilnya negatif, maka tim yang membantu persalinan akan mengenakan APD saat proses melahirkan dimulai. Calon Mama boleh ditemani oleh satu pendamping selama proses melahirkan.

5. Prosedur persalinan jika hasil test positif

Unsplash/Habib Dadkhah

Apabila hasil test antigen positif, maka akan dilakukan tes PCR. Untuk mendapatkan hasil tes ini membutuhkan waktu. Apabila Mama sudah saatnya melahirkan, proses melahirkan akan tetap dilakukan.

Tenaga kesehatan akan mengenakan APD tingkat 3. Mama tidak diizinkan untuk didampingi selama melahirkan karena sampai hasil PCR keluar, Mama dianggap sedang terinfeksi virus corona.

6. Ruang bersalin dan kamar perawatan di lantai khusus

Unsplash/Martha Dominguez de Gouveia

Rumah sakit akan membedakan antara pasien umum dan ibu melahirkan. Kamar bersalin, ruang perawatan, dan ruang bayi biasanya berada di lantai atau bangsal khusus. Ini sangat penting, terutama di masa pandemi Covid-19 untuk mencegah terjadinya penularan Covid-19.

Jika Mama terinfeksi virus corona, maka setelah melahirkan bayi akan dipisahkan dari Mama dan diletakkan di NICU. Sedangkan Mama akan menjalani perawatan di ruang isolasi sampai hasil PCR negatif.

7. Pembatasan pengunjung

Unsplash/Alvin Leopold

Mengunjungi ibu dan bayi yang baru dilahirkan adalah hal yang menyenangkan. Namun, ini tidak bisa dilakukan dengan bebas di masa pandemi Covid-19 ini. Pengunjung, terutama mereka yang OTG dan tidak menyadari dirinya terinfeksi, berisiko menulari bayi yang baru lahir. Ini tentu sangat berisiko bagi bayi yang daya tahan tubuhnya belum sempurna.

Rumah sakit melakukan pembatasan pengunjung untuk ibu yang selesai melahirkan.

Nah, itu beberapa hal yang perlu Mama ketahui mengenai prosedur melahirkan normal di masa pandemi Covid-19. Pastikan Mama tetap melakukan protokol kesehatan, social distancing, serta mengonsumsi makanan sehat. Juga, hindari membaca hoax atau berita-berita negatif agar Mama tidak terlalu stres jelang persalinan.

Selamat mempersiapkan kelahiran si Kecil, Ma!

Baca juga:

The Latest