Waspada! Bayi yang Baru Lahir Juga Bisa Terkena Stroke!
Kenali gejalanya dan pencegahannya, Ma!
23 Oktober 2018

Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kebanyakan orang berpikir stroke adalah penyakit yang hanya diderita oleh orang dewasa atau pada usia tua. Namun, ternyata tak hanya diderita oleh usia lanjut, bayi baru lahir juga memiliki risiko tinggi mengalami stroke seperti orang lanjut usia, lho, Ma.
Sebuah penelitian menyebutkan bahwa stroke setidaknya terjadi pada satu dari 4.000 kelahiran bayi.
Hal itu dikarenakan, proses persalinan ternyata cukup berat bagi otak bayi. Sehingga perubahan sirkulasi darah saat bayi dilahirkan bisa menyebabkan stroke pada bayi baru lahir.
Pasti Mama bertanya-tanya bagaimana mungkin penyakit stroke bisa diderita oleh buah hati mama. Cari tahu penjelasannya di bawah ini, Ma.
Mengenal Stroke pada Bayi Baru Lahir
Stroke adalah kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke otak terhenti akibat adanya sumbatan atau pecahnya pembuluh darah sehingga membuat sebagian area di otak mati.
Faktanya, insiden stroke pada bayi baru lahir sangat tinggi dibandingkan pada masa pertumbuhan bayi dan kanak-kanak, lho, Ma.
Karena stroke pada bayi yang baru lahir dapat terjadi sebelum proses persalinan, selama proses persalinan dan sesudah persalinan.
Lalu, apa saja jenis-jenis stroke yang diderita bayi baru lahir?
Seperti yang dilansir dari laman Birth Injury Guide, stroke pada bayi baru lahir dapat dibagi menjadi dua, yaitu neonatal stroke dan perinatal stroke.
Neonatal stroke adalah kondisi dimana suplai darah ke badan bayi terganggu pada 28 hari pertama setelah ia dilahirkan. Sementara jika bayi mengalami stroke pada 7 hari pertama setelah ia dilahirkan disebut dengan perinatal stroke.
Agaknya, Mama perlu bernapas lega jika Si Kecil telah melewati umur rentan terkena stroke seperti di atas, karena risiko stroke akan menurun secara signifikan dan tetap pada tingkat rendah hingga usia si Kecil bertambah tua.
Editors' Pick
Penyebab Stroke
Sayangnya, tidak ada gejala yang mengindikasikan bayi baru lahir telah menderita stroke.
Namun, para ahli menduga stroke yang dialami oleh bayi yang baru lahir dikarenakan semasa kehamilan, protein yang berasal dari plasenta Mama yang diberikan ke janin untuk membantu menurunkan risiko perdarahan, justru menjadi penyebab janin berisiko tinggi mengalami pembekuan dan stroke.
Terkadang pembekuan juga bisa terbentuk di dalam plasenta dan bergerak ke dalam sirkulasi darah janin. Pembekuan tersebut mungkin bisa mencapai otak bayi sehingga bisa menyebabkan stroke.
Tak hanya kondisi tersebut, seperti yang sudah disinggung sebelumnya persalinan memang merupakan salah satu momen yang berisiko terjadi stroke pada bayi baru lahir.
Karena proses melahirkan dapat menyebabkan ketegangan yang luar biasa pada kepala bayi, yakni mengalami stres pada arteri dan vena di kepala bayi yang bisa menyebabkan pembentukan gumpalan dan stroke.
Tak hanya itu, karena bayi yang baru lahir memiliki sel darah merah lebih tebal dua kali lipat lebih banyak daripada orang dewasa, maka kondisi ini juga bisa mengarah pada pembekuan darah dan jadi penyebab bayi yang baru lahir mengalami stroke.
Selain itu, ada beberapa hari pertama setelah kelahiran, dehidrasi yang dialami bayi yang baru lahir juga bisa menjadi masalah yang bisa menyebabkan pembekuan darah, lho. Ma.